Dari kisah sebelumnya kita mengetahui bahwa Muhammad Ali bertujuan untuk mendirikan sebuah kerajaan Arab di Syam dan Jazirah. Ia juga ingin menembus wilayah Kekaisaran Ottoman. Akan tetapi kekuatan-kekuatan besar tidak membiarkan Muhammad Ali untuk leluasa bergerak di Arab seperti yang dia inginkan. Bagaimana kondisi dan peta kekuatan pasca menyerahnya Imam Faisal bin Turki? Simak artikel berikut.
Pasukan Mohammed Ali Pasha meninggalkan Khalid bin Saud
Diantara yang menghambat Muhammad Ali adalah Inggris. Â Negara tersebut mengeluarkan Perjanjian London pada tahun 1256 H / 1840 M.
Klausul perjanjian tersebut menetapkan penarikan pasukan Muhammad Ali dari Jazirah Arab dan Syam. Akhirnya pasukan Muhammad Ali pun menarik diri dari wilayah tersebut.
Perginya pasukan Muhammad Ali dari Jazirah Arab memberi pengaruh besar terhadap peta kekuatan di wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Pangeran Khalid bin Saud tidak mempunyai pasukan yang mendukungnya.
Munculnya Abdullah bin Thunayan
Khalid bin Saud tidak bertahan lebih dari satu tahun setelah kepergian pasukan Muhammad Ali Pasha. Akhir kekuasaannya berada di tangan Pangeran Abdullah bin Thunayan Al Saud, yang berseteru dengan Pangeran Khalid bin Saud.
Setelah Abdullah bin Thunayyan diyakinkan oleh penarikan pasukan Muhammad Ali Pasha, dia pergi melawan Khalid bin Saud. Meskipun dulu Khalid adalah temannya dalam beberapa peperangan.
Abdullah menuju kabilah-kabilah Muntafaq, kemudian ke al-Ha’ir, dan mengumpulkan pendukung untuk melawan Khalid.
Hal ini mudah dilakukan oleh Abdullah bin Thunayyan karena Khalid bin Saud tidak memiliki dasar yang kuat dalam pemerintahannya. Bahkan banyak orang yang menginginkan dia pergi, karena keberadaanya pada tampuk kekuasaan diperoleh melalui Muhammad Ali.
Dalam situasi tersebut, Pangeran Abdullah bin Thunayyan menyiapkan pasukan untuk menyerang Riyadh. Dan akhirnya Khalid bin Saud melarikan diri ke Al-Ahsa, kemudian Kuwait, dan kemudian Mekah. Di sisi lain kekuasaan Abdullah bin Thunayyan meluas dari Najd ke Al-Ahsa dan Oman, tetapi Hail dan Qassim belum berhasil ditaklukkan.
Sumber: Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
Seri Jejak Sejarah Negara Saudi Kedua:
- Kondisi Setelah Jatuhnya Negara Saudi Pertama
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (1)
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (2)
- Pendirian Negara Saudi Yang Kedua
- Imam Turki dan Rival-Rival Tangguhnya
- Berakhirnya Kekuasaan Imam Turki bin Abdullah
- Imam Faishal bin Turki Al Saud: Penguasa Kedua Negara Saudi Kedua
- Awal Guncangan Pemerintahan Imam Faisal Bin Turki Pada Periode Pertama Pemerintahannya
- Pergerakan Ismail Bik dan Khalid bin Saud: Akhir Pemerintahan Imam Faishal di Periode pertamanya
- Kondisi dan Peta Kekuatan Setelah Berakirnya Pemerintahan Imam Faishal di Periode Pertamanya