Kita dapat mengatakan bahwa awal dari akhir negara Saudi yang kedua adalah kematian Imam Faishal. Dia memiliki empat putra, yaitu: Abdullah, Saud, Muhammad dan Abdulrahman.
Putra tertua, Abdullah, dinyatakan sebagai penguasa setelah wafat ayahnya. Namun saudaranya, Imam Saud, dia tidak menerima kenyataan ini. Ia bangkit menentangnya.
Beberapa kekuatan politik diuntungkan dari konflik ini, termasuk Al-Rasyid di Hail dan Kekaisaran Ottoman, yang mampu memisahkan Al-Ahsa dari Negara Saudi Kedua.
Gejolak Perebutan Tahta Pasca Satu Tahun Pemerintahan Imam Abdullah
Setelah sekitar satu tahun pemerintahan Imam Abdullah bin Faisal, saudaranya, Imam Saud bergerak melawannya untuk mengambil alih kekuasaan.
Para ulama mendukung Imam Abdullah karena ia adalah pewaris sah dan tangan kanan ayahnya semasa hidup. Dari sisi kompetensi pun Imam Abdullah sangat pantas menduduki tampuk kekuasaan tertinggi negara Saudi Kedua. Ia mempunyai pengalaman dalam memimpin pasukan dan mengelola urusan negara.
Ketika Imam Saud memberontak terhadap saudaranya (Imam Abdullah), ia mencari kekuatan pendukung. Meskipun saat itu, kabilah Ajman telah mendukungnya. ia menuju kepada kabilah Alu A’id di Asir. Namun mereka tidak menanggapinya. Kemudian ia pergi ke Najran untuk meminta dukungan dan mendapat tanggapan dari penguasa Najran.
Imam Saud kemudian berangkat dari Najran menuju Wadi al-Dawasir. Sementara itu Imam Abdullah mengawasi gerak-gerik saudaranya tersebut. Sehingga ia menyiapkan pasukan yang dipimpin oleh saudaranya yang lain, yang bernama Pangeran Muhammad.
Kedua pasukan ini bertemu pada Pertempuran Al-Mu’tala pada tahun 1283 H / 1866 M. Sebuah pertempuran terjadi di mana Pangeran Muhammad mengalahkan saudaranya, Imam Saud. Dan Imam Saud terluka dalam pertempuran tersebut dan banyak pengikutnya yang terbunuh.
Segera setelah Imam Saud pulih dari luka-lukanya, ia menuju ke daerah-daerah baru untuk mendapatkan dukungan dan bantuan di Teluk Arab. Dan memang ia menyerang daratan Qatar milik Imam Abdullah, tetapi penduduk setempat menangkis serangan tersebut dan mengalahkan Imam Saud. Kekalahan ini merupakan kekalahan keduanya.
Namun kekalahan ini tidak membuatnya jera, dan ia melanjutkan mencari kekuatan di wilayah timur Jazirah Arab. Ketika dia merasa kuat, dia menyerang pelabuhan Uqair dan merebutnya setelah mengamankan kapal dan tenaga kerja dari Bahrain.
Kemudian ia menuju ke Hofuf dan mengepungnya. Namun ia harus melepaskan pengepungan untuk menghadapi pasukan yang dikirim oleh Imam Abdullah, yang dipimpin oleh saudaranya, Pangeran Muhammad. Kedua pasukan tersebut bertemu di Pertempuran yang kedua kalinya di Bir Jouda pada tahun 1287 H / 1870 M.
Titik Balik Konflik Antara Dua Bersaudara
Pertempuran ini adalah sebuah titik balik dalam peristiwa konflik antara dua bersaudara ini, karena pasukan Imam Saud menangkap panglima pasukan )Pangeran Muhammad bin Faisal(. Ia merebut sisa negara bagian timur, setelah Pasukan Imam Abdullah dikalahkan. Dan dengan kemenangan ini, Imam Saud memperoleh landasan yang kuat dalam konfliknya dengan saudaranya, Imam Abdullah.
Setelah itu, Imam Abdullah menjadi putus asa dan mulai bersiap-siap meninggalkan Riyadh. Dalam perjalanannya, ia mencoba untuk mencari bantuan para pemimpin wilayah tersebut, namun ia tidak berhasil. Setelah menyadari kegagalannya, ia memutuskan untuk meminta bantuan kepada gubernur Utsmaniyah di Baghdad untuk menghentikan gerak maju Imam Saud.
Sumber: Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
Seri Jejak Sejarah Negara Saudi Kedua:
- Kondisi Setelah Jatuhnya Negara Saudi Pertama
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (1)
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (2)
- Pendirian Negara Saudi Yang Kedua
- Imam Turki dan Rival-Rival Tangguhnya
- Berakhirnya Kekuasaan Imam Turki bin Abdullah
- Imam Faishal bin Turki Al Saud: Penguasa Kedua Negara Saudi Kedua
- Awal Guncangan Pemerintahan Imam Faisal Bin Turki Pada Periode Pertama Pemerintahannya
- Pergerakan Ismail Bik dan Khalid bin Saud: Akhir Pemerintahan Imam Faishal di Periode pertamanya
- Kondisi dan Peta Kekuatan Setelah Berakirnya Pemerintahan Imam Faishal di Periode Pertamanya
- Kembalinya Kekuasaan Imam Faishal bin Turki di Periode Kedua Pemerintahannya
- Prahara Pewaris Tahta: Perselisihan Antara Putra-putra Imam Faishal bin Turki