Pada serial sebelumnya, kita ketahui bahwa Imam Abdullah meninggalkan Riyadh. Dalam perjalanannya, ia mencoba untuk mencari bantuan para pemimpin wilayah tersebut, namun ia tidak berhasil. Setelah menyadari kegagalannya, ia memutuskan untuk meminta bantuan kepada gubernur Ottoman di Baghdad untuk menghentikan gerak maju Imam Saud. Dari sini dimulailah peristiwa-peristiwa dan konflik menjelang berakhirnya Negara Saudi Kedua.
Pasca kepergian Imam Abdullah ke Baghdad untuk menghimpun kekuatan, maka Riyadh menjadi tanpa pemerintahan pada saat itu. Tetapi Imam Abdullah yakin bisa kembali lagi ke Riyadh ketika dia mengetahui peluang yang besar dalam mendapatkan dukungan Ottoman.
Keberhasilan Imam Saud Merebut Riyadh
Imam Saud telah menuju ke Riyadh, namun memutuskan untuk berhenti ketika mengetahui bahwa saudaranya, Imam Abdullah, telah kembali untuk mengatur urusannya. Namun ia pada akhirnya memutuskan untuk menyerbu Riyadh.
Abdullah meninggalkan Riyadh lagi, dan Saud memasukinya dan mengambil sumpah setia dari rakyatnya pada tahun 1288 H / 1871 M.
Ottoman Memanfaatkan Konflik untuk Menguasai Al-Ahsa
Wazir Ottoman di Baghdad, Midhat Pasha, kemudian mempersiapkan ekspedisi ke Arab timur yang dipimpin oleh Nafez Pasha. Namun tujuannya tidak hanya membantu Imam Abdullah.
Sebaliknya, negara Ottoman memiliki tujuan strategis untuk menguasai Al-Ahsa. Pasukan gubernur Baghdad mampu memasuki Al-Ahsa dan merebutnya. Tanpa menyisakan keuntungan yang berarti bagi Imam Abdullah bin Faisal, dan yang terjadi hanyalah pencaplokan wilayah Al-Ahsa ke negara Ottoman.
Wafatnya Saud bin Faishal
Setelah itu, keadaan menjadi stabil bagi Imam Abdullah bin Faishal. Dikarenakan setelah itu periode konflik dengan saudaranya Saud, telah usai. Yaitu pada saat Saud meninggal pada tahun 1291 H / 1857 M.
Munculnya Kekuasaan Al Rasyid di Hail
Muhammad bin Abdullah Al Rasyid menguasai Hail pada tahun 1289 H / 1855 M. Dan bentrokan pertama antara Imam Abdullah bin Faisal dan Muhammad bin Rasyid terjadi pada tahun 1293 H / 1895 M.
Konflik diawali ketika Muhammad bin Rasyid berpihak pada salah satu kubu yang bertikai di wilayah Qassim, yaitu Hassan bin Muhanna di Buraydah.
Hassan menghubungi Muhammad bin Rasyid untuk meminta bantuan melawan lawan-lawannya dari Alu Abu Alayyan. Maka Muhammad bin Rasyid melihat peluang untuk muncul dan menunjukkan kekuatannya dengan membantu Alu Muhanna.
Pada tahun 1299 H / 1881 M, Imam Abdullah bin Faisal mempersiapkan pasukan untuk melawan Majmaa, yang bergabung dengan persekutuan Al Rasyid dan Al Muhanna. Dan kedua sekutu tersebut datang membantu sekutu-sekutu mereka, yang berujung pada pencabutan pengepungan terhadap Majmaa oleh Abdullah bin Faisal. Akhirnya Imam Faisal kemudian kembali ke Riyadh.
Beberapa pertempuran terjadi di antara kedua belah pihak, yang paling terkenal di antaranya adalah Pertempuran Umm Al Asafir pada tahun 1302 H / 1883 M.
Ambisi Muhammad bin Rashid dalam Menguasai Riyadh
Negosiasi terjadi antara Imam Abdullah dan Muhammad bin Rasyid. Imam Abdullah berusaha meyakinkan Ibnu Rasyid untuk menghentikan gerakannya. Tetapi situasi yang ada dalam konflik antara putra-putra Imam Faishal menggoda Ibnu Rasyid untuk kembali ke gerakannya melawan Negara Saudi Kedua.
Muhammad bin Rasyid terus menunggu kesempatan hingga tiba saatnya ia memutuskan untuk menuju Riyadh dan menaklukkannya. Strategi yang ia lakukan adalah menyatakan bahwa ia akan berpihak pada negara Saudi.
Setibanya di sana, upaya-upaya perlawanan dilakukan oleh Imam Abdulrahman bin Faisal untuk mengusir Ibnu Rasyid, yang awalnya mengepung Riyadh.
Namun pada akhirnya, Imam Abdulrahman bin Faisal terpaksa meninggalkan Riyadh dan menuju padang pasir, khususnya bagian timur Jazirah Arab. Dan menetap di Kuwait pada tahun 1310 H/ 1891 M.
Sumber: Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
Seri Jejak Sejarah Negara Saudi Kedua:
- Kondisi Setelah Jatuhnya Negara Saudi Pertama
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (1)
- Hegemoni Kekuatan Yang Muncul Pasca Ditinggal Ibrahim Pasha (2)
- Pendirian Negara Saudi Yang Kedua
- Imam Turki dan Rival-Rival Tangguhnya
- Berakhirnya Kekuasaan Imam Turki bin Abdullah
- Imam Faishal bin Turki Al Saud: Penguasa Kedua Negara Saudi Kedua
- Awal Guncangan Pemerintahan Imam Faisal Bin Turki Pada Periode Pertama Pemerintahannya
- Pergerakan Ismail Bik dan Khalid bin Saud: Akhir Pemerintahan Imam Faishal di Periode pertamanya
- Kondisi dan Peta Kekuatan Setelah Berakirnya Pemerintahan Imam Faishal di Periode Pertamanya
- Kembalinya Kekuasaan Imam Faishal bin Turki di Periode Kedua Pemerintahannya
- Prahara Pewaris Tahta: Perselisihan Antara Putra-putra Imam Faishal bin Turki
- Situasi Riyadh Menjelang Berakhirnya Negara Saudi Kedua