Perpustakaan Masjidil Haram telah berdiri selama lebih dari 1800 tahun, sejak didirikan pada abad ke-2 Hijriah. Awalnya, Khalifah Abbasiyah Muhammad al-Mahdi memerintahkan pembangunan dua kubah di halaman Masjidil Haram. Satu kubah digunakan untuk penyimpanan air dan persembahan, sementara yang kedua berfungsi sebagai tempat penyimpanan manuskrip yang dikenal sebagai “Bayt Al-Mahfudzat“.
“Bayt Al-Mahfudzat” terus beroperasi seperti itu selama 1200 tahun hingga masa pemerintahan Raja Abdulaziz. Pada tahun 1357 H, Raja Abdulaziz mengubah Namanya menjadi “Maktabah Alharam Almaky Alsharif” dan menambahkan banyak buku serta koleksi berharga ke dalamnya.
Mercusuar Ilmu dan Khazanah Sejarah di Jantung Makkah
Dari jantung kota suci Makkah Al-Mukarramah, Perpustakaan Al-Haram Al-Sharif kini bersinar sebagai mercusuar ilmu bagi seluruh dunia Islam. Bangunan megah ini menyimpan lautan informasi dan khazanah pengetahuan dalam berbagai bidang. Saat melangkah masuk, keindahan desain interiornya akan langsung memukau pengunjung. Lantainya terhampar laksana karya seni, dihiasi dengan ornamen Islam yang rumit dan menawan. Perjalanan visual pengunjung akan disempurnakan oleh gambar-gambar tengara Masjidil Haram yang membawa pengunjung pada suasana penuh ketenangan.
Pengunjung akan menemukan harta karun pengetahuan melalui pameran yang menampilkan model-model edukatif dari berbagai tengara Ka’bah. Di dalamnya, tersimpan koleksi arkeologi berharga dari Masjidil Haram, seperti tangga Ka’bah dari kayu jati yang dibuat pada tahun 1240 H. Salah satu mahakarya utamanya adalah pintu Ka’bah berlapis emas murni yang dibuat atas perintah Raja Abdulaziz. Selain itu, terdapat pula jajaran manuskrip kuno dalam bidang ilmu bahasa Arab, syariah, dan sosial. Pameran ini bahkan menyimpan beberapa manuskrip paling langka di dunia, termasuk “Musnad al-Muwatha’” dan “Jami’ Mufradat al-Adwiyah wa al-Agdhiyah“.
Rak-rak perpustakaan ini menyimpan lebih dari 11.400 buku langka, di mana kekayaan koleksinya diperkuat oleh sumbangan dari lebih dari 50 perpustakaan pribadi. Di antara donasi berharga tersebut terdapat koleksi dari tokoh terkemuka seperti Sheikh Abdullah bin Hamid dan Sheikh Abdullah Al-Muni’.
Pengalaman Holistik bagi Pengunjung Perpustakaan Al-Haram
Perpustakaan Al-Haram Al-Makki Al-Sharif berupaya memperkaya pengalaman pengunjung melalui berbagai layanan yang disediakan. Bagi para peneliti, tersedia fasilitas internal dan elektronik yang memungkinkan mereka memesan bahan ilmiah atau melakukan penelitian khusus.
Perpustakaan ini juga tidak melupakan generasi muda dengan menyediakan ruang khusus bagi anak-anak untuk membaca dan menjelajah. Ruang baca tersebut diisi dengan beragam koleksi buku cerita dan komik yang menarik untuk dijelajahi. Di akhir kunjungan, setiap pengunjung akan membawa pulang sebuah kenang-kenangan istimewa berupa salinan Al-Qur’an yang diberikan oleh perpustakaan. Dalam perjalanan keluar, mereka akan menemukan botol-botol air Zamzam dan siap untuk dinikmati. Setiap tegukan airnya tidak hanya memuaskan dahaga , tetapi juga memberikan keberkahan bagi para pengunjung.
Gerbang Ilmu Pengetahuan bagi Semua Kalangan
Perpustakaan Al-Haram Makki Al-Sharif merupakan sebuah ikon budaya dan monumen pengetahuan yang terkemuka. Tujuan utamanya adalah untuk memperkaya pengalaman pengunjung, baik tentang sejarah Masjidil Haram maupun berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Untuk itu, perpustakaan ini menyediakan sumber informasi yang lengkap dan beragam yang dirancang untuk melayani semua kalangan yang datang berkunjung.
Baca juga: Bukan Sekadar Gurun Pasir: Penemuan di Masiyon Buktikan Jazirah Arab adalah Tempat Lahir Peradaban
Sumber: Nusuk.sa. مكتبة الحرم المكي الشريف. Diakses 27 September 2025. https://www.nusuk.sa/details-place/1150.