
Sebuah Tenan yang Memamerkan Hasil Kerajinan Rajutan (Sumber: Saudipedia)
Kerajinan tradisional di Saudi Arabia bukan sekadar warisan budaya—mereka adalah denyut nadi kehidupan masyarakat yang terus bertransformasi. Dari festival internasional hingga pengakuan UNESCO, kerajinan menjadi simbol identitas, inovasi, dan ekonomi kreatif yang berkembang pesat.
Jejak Warisan: Dari Al-Sadu hingga Al-Qatt Al-Asiri
Kerajinan di Saudi Arabia tumbuh dari akar tradisi yang kuat. Al-Sadu, seni tenun khas masyarakat Badui, dan Al-Qatt Al-Asiri, dekorasi geometris khas wanita Asir, telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda. Keduanya mencerminkan nilai adaptasi, kreativitas, dan keberlanjutan yang menjadi fondasi kerajinan lokal.
Di berbagai provinsi, kerajinan berkembang sesuai karakter geografis dan budaya masing-masing. Riyadh dikenal dengan produk anyaman pelepah kurma dan konstruksi lumpur, sementara Najran menonjol dalam produksi jambiya (belati tradisional) yang harganya bisa mencapai SAR100.000. Di Makkah, tasbih dari kayu amber dan parfum mawar Taif menjadi simbol spiritual dan estetika yang diwariskan lintas generasi.

Banan: Panggung Global untuk Kerajinan Lokal
Saudi International Handicrafts Week, atau Banan, menjadi ajang prestisius yang mempertemukan lebih dari 400 pengrajin lokal dan delegasi dari 40 negara. Edisi ketiga yang digelar pada November 2025 di Riyadh menandai babak baru dalam diplomasi budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Tahun ini, China menjadi tamu kehormatan, sementara Suriah turut serta untuk pertama kalinya. Acara ini juga menyoroti “House of Artisans”, inisiatif yang mendukung pengrajin lokal melalui pelatihan, pemasaran, dan pengembangan produk.
Evolusi Kerajinan: Dari Kehidupan Sehari-hari ke Industri Kreatif
Kerajinan Saudi bukan sekadar dekorasi, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari. Dulu, masyarakat Badui menenun tenda, membuat mangkuk kayu untuk susu, dan membakar dupa dalam wadah tanah liat. Kini, kerajinan seperti anyaman, perhiasan, dan tekstil berkembang menjadi industri kreatif yang mendukung pariwisata dan ekonomi lokal.
Proyek seperti Nabila Bassam di Al-Khobar mengangkat tenun tradisional menjadi produk fashion dan interior. Di Qatif, keranjang mahar masih digunakan dalam pernikahan, menunjukkan bagaimana tradisi tetap hidup dalam modernitas.
Strategi Nasional dan Masa Depan Kerajinan
Pemerintah Saudi telah menetapkan strategi nasional melalui Program Bari dan pendirian Saudi Artisanal Company. Tujuannya adalah membangun ekosistem kerajinan yang berkelanjutan, mulai dari registrasi profesional hingga pelatihan dan pemasaran.
Dengan dukungan dari Kementerian Kebudayaan dan Komisi Warisan, kerajinan menjadi bagian integral dari Visi 2030. Mereka bukan hanya simbol masa lalu, tetapi juga peluang masa depan bagi generasi muda, wisatawan, dan pelaku industri kreatif.
Baca juga: 2025: Tahun Kerajinan Tangan di Arab Saudi — Tradisi yang Bangkit Menjadi Ekonomi Kreatif
Referensi:
- SPA. (2025). Saudi Handicrafts Week set for November. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2619115/saudi-arabia.
- Saudipedia. (2025). Handicrafts in Saudi Arabia. Diambil dari https://saudipedia.com/en/article/3974/society/crafts-and-professions/handicrafts-in-saudi-arabia.
- Destination KSA. (2023). Revisiting Traditional Crafts Of Saudi Arabia. Diambil dari https://destinationksa.com/en/revisiting-traditional-crafts-of-saudi-arabia/.