
Ilustrasi Obat (Sumber: KSA Directory)
Mulai Oktober 2025, Arab Saudi menerapkan kebijakan baru yang mewajibkan semua wisatawan, termasuk jamaah Haji dan Umrah, untuk mengajukan izin digital sebelum membawa obat-obatan tertentu ke dalam wilayah Kerajaan Arab Saudi. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Otoritas Makanan dan Obat Arab Saudi (SFDA) sebagai bagian dari upaya meningkatkan keamanan publik dan mempermudah proses perjalanan internasional.
Apa Saja Jenis Obat-obatan yang Diawasi?
Obat-obatan yang diawasi mencakup narkotik, psikotropik, obat penenang, antidepresan, dan stimulan. Meski digunakan untuk keperluan pribadi dan medis, obat-obatan ini tetap diawasi ketat oleh otoritas Saudi. Tanpa izin resmi, wisatawan berisiko mengalami penyitaan obat di perbatasan atau bahkan menghadapi sanksi hukum.
Sistem Digital Controlled Drugs System (CDS)
Untuk menghindari kendala tersebut, SFDA telah meluncurkan sistem digital bernama Controlled Drugs System (CDS), yang dapat diakses melalui portal resmi di https://cds.sfda.gov.sa/. Melalui platform ini, wisatawan dapat membuat akun pribadi, mengisi formulir permohonan, dan mengunggah dokumen pendukung seperti resep dokter, laporan medis, serta identitas resmi.
Dalam proses pengajuan, pengguna harus mencantumkan detail obat secara akurat, termasuk nama dagang, bahan aktif, dosis, bentuk sediaan, dan jumlah. Dokumen pendukung seperti resep dokter yang masih berlaku (maksimal 6 bulan), laporan medis, dan identitas resmi juga wajib diunggah.
Setelah permohonan diajukan, pengguna dapat memantau statusnya secara real-time. Jika disetujui, izin dapat diunduh dan dicetak untuk ditunjukkan kepada petugas bea cukai saat tiba di Arab Saudi. Proses ini disarankan dilakukan minimal dua hingga tiga minggu sebelum keberangkatan agar dokumen tetap valid dan perjalanan berjalan lancar.
Prosedur Bea Cukai di Bandara dan Perbatasan
Setibanya di Arab Saudi, wisatawan wajib mendeklarasikan obat yang dibawa dan menunjukkan izin resmi serta resep kepada petugas. Obat harus dikemas dalam kemasan asli dan sesuai dengan dokumen yang diajukan. Tanpa izin, obat dapat disita dan pelancong berisiko dikenai sanksi hukum.
Relevansi bagi Jamaah Haji dan Umrah
Kebijakan ini sangat relevan bagi jamaah Haji dan Umrah yang rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu. Dengan adanya izin digital, mereka dapat menjalankan ibadah tanpa hambatan administratif di bandara atau pos perbatasan. Selain itu, langkah ini juga sejalan dengan Visi Saudi 2030 yang menempatkan Kerajaan sebagai destinasi wisata global yang aman, modern, dan ramah pengunjung.
Bagi agen perjalanan, pembuat konten, dan penyedia layanan jamaah, penting untuk menyebarluaskan informasi ini kepada calon pelancong. Edukasi yang tepat akan membantu mencegah pelanggaran hukum dan memastikan kelangsungan pengobatan selama berada di Arab Saudi.
Baca juga: Aturan Baru bagi Taksi di Arab Saudi
Referensi:
- SFDA. (2025). SFDA Launches “Traveler’s Permit for Controlled Drugs” Service at LEAP 2025. Diambil dari https://www.sfda.gov.sa/en/news/2559778.
- KSA Directory. (2025). Travelers to Saudi Arabia must obtain permit for controlled drugs. Diambil dari https://www.ksa.directory/travelers-to-saudi-arabia-must-obtain-permit-for-controlled-drugs/2155/n.
- Soul of Saudi. (2025). Travelers Carrying Controlled Medicines Must Apply for Clearance in Saudi Arabia. Diambil dari https://soulofsaudi.com/controlled-medicines-clearance-in-saudi-arabia/#:~:text=Yes%2C%20travelers%20carrying%20controlled%20medicines,personal%20use%20before%20you%20travel.
- SFDA. (2025). SFDA Publishes Guideline for Clearance Permit of Controlled Drugs for Travelers. Diambil dari https://www.sfda.gov.sa/en/news/4292351.