Arab Saudi sedang memasuki babak baru dalam sejarah modernnya. Melalui Visi 2030, inisiatif ambisius yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman pada tahun 2016, Kerajaan berkomitmen untuk mendiversifikasi ekonomi dan mengurangi ketergantungan terhadap minyak. Salah satu dampak paling nyata dari transformasi ini terlihat pada perubahan gaya hidup masyarakat dan pengembangan sektor pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi masa depan.
Menuju Gaya Hidup Modern dan Inklusif
Sebelum Visi 2030, kehidupan publik di Arab Saudi sangat konservatif, dengan banyak pembatasan—terutama bagi perempuan. Namun kini, perubahan signifikan mulai terlihat:
- Perempuan Saudi kini diperbolehkan mengemudi, bepergian tanpa wali, serta bekerja di sektor profesional seperti teknologi, perbankan, dan militer.
- Hiburan publik seperti konser, bioskop, dan festival budaya mulai berkembang dan diakses secara luas.
- Kehidupan sosial menjadi lebih terbuka, dengan kafe, restoran, dan pusat perbelanjaan menjadi ruang interaksi lintas kalangan.

Transformasi ini mendorong terbentuknya masyarakat yang lebih dinamis, sejalan dengan cita-cita Arab Saudi sebagai pusat global untuk investasi dan inovasi.
Pariwisata: Pilar Ekonomi Baru Arab Saudi
Di bawah payung Visi 2030, Arab Saudi menargetkan 100 juta kunjungan wisatawan per tahun pada tahun 2030. Untuk mencapainya, kerajaan meluncurkan berbagai proyek megastrategis:
- NEOM – Kota futuristik berbasis teknologi dan keberlanjutan senilai lebih dari USD 500 miliar.
- AlUla – Situs arkeologi yang kini menjadi destinasi wisata budaya dan sejarah kelas dunia.
- The Red Sea Project – Destinasi ekowisata mewah di pesisir Laut Merah.
- Diriyah Gate – Proyek pelestarian dan revitalisasi kota bersejarah Arab Saudi.

Kemudahan akses juga ditingkatkan melalui visa turis elektronik yang diperkenalkan pada 2019, yang memungkinkan wisatawan dari lebih dari 50 negara untuk masuk ke Arab Saudi dengan mudah.
Dampak Visi 2030 Arab Saudi pada Sosial dan Ekonomi
Transformasi ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga mendorong terbukanya lapangan kerja, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat dialog antarbudaya. Sektor pariwisata diproyeksikan menyumbang 10% terhadap PDB nasional pada 2030, naik signifikan dari angka sebelumnya yang di bawah 3%.
Meski begitu, tantangan tetap ada, seperti:
- Penyesuaian sosial yang cepat
- Kritik dari kelompok konservatif
- Kebutuhan infrastruktur ramah lingkungan yang berkelanjutan
Namun jika berhasil, Arab Saudi akan bertransformasi dari negara berbasis minyak menjadi destinasi wisata unggulan dan simbol modernitas Timur Tengah.
Baca juga Gaya Hidup Modern di Arab Saudi: Perpaduan Tradisi dan Inovasi
Referensi:
- Vision 2030 Official Website. (n.d.). https://www.vision2030.gov.sa/
- Saudi Tourism Authority. (2024). Annual Tourism Report.
- Reuters. (2023). “Saudi Arabia aims to attract 100 million tourists by 2030.”
- BBC News. (2022). “How Saudi Arabia is transforming under Crown Prince Mohammed bin Salman.”
- Al Arabiya. (2023). “Women in Saudi Arabia: New Roles and Opportunities.”