Bulan Ramadan di Arab Saudi diwarnai dengan berbagai tradisi unik yang mencerminkan kekayaan budaya dan keragaman sosial negara tersebut. Setiap wilayah memiliki ciri khas tersendiri dalam merayakan bulan suci ini, namun tetap menjaga esensi spiritual dan nilai-nilai kebersamaan.
Tradisi Gargee’an
Salah satu tradisi paling unik di Arab Saudi adalah Gargee’an, yang biasanya dilakukan pada malam ke-15 Ramadan. Tradisi ini melibatkan anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional seperti thobes dan ghutra bagi laki-laki, serta jalabiya bagi perempuan. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah, menyanyikan lagu tradisional sambil mengetuk pintu untuk menerima permen atau kacang-kacangan. Tradisi ini tidak hanya merayakan kegembiraan Ramadan, tetapi juga memperkuat ikatan komunitas dan mengingatkan masyarakat akan warisan budayanya.

Buka Puasa Bersama
Di Arab Saudi, buka puasa bersama atau Iftar Jama’i adalah tradisi yang sangat populer. Masyarakat berkumpul di masjid atau rumah-rumah untuk berbuka puasa bersama, biasanya dimulai dengan kurma dan air, diikuti dengan hidangan khas seperti sambosa dan jareesh. Setelah salat Tarawih, mereka sering berkumpul di majelis untuk menikmati kopi dan kurma, memperkuat ikatan sosial dan spiritual.

Tradisi Khas di Masing-masing Wilayah
Arab Saudi memiliki keberagaman tradisi Ramadan di berbagai wilayahnya. Di Wilayah Tengah, seperti Riyadh, masyarakat menyiapkan hidangan khas seperti marqooq dan jareesh. Di Wilayah Timur, seperti Dammam dan Al-Ahsa, tradisi Gargee’an sangat populer, dan masyarakat sering berkumpul bersama keluarga besar untuk merayakan Ramadan.
Sementara itu, di Wilayah Selatan, seperti Asir dan Jazan, masyarakat menyambut Ramadan dengan menyalakan api di perbukitan sebagai tradisi penyambutan. Dan di wilayah barat, yang mencakup Makkah dan Madinah, memiliki nuansa spiritual yang kental karena keberadaan dua Masjidil Haraman Masjid Nabawi. Masyarakat menantikan azan dari Masjidil Haram sebagai tanda berbuka puasa. Hidangan berbuka yang populer di wilayah ini termasuk sobia, sup gandum, dan daging maqloqa.
Tradisi Khas Lainnya
Selain itu, ada beberapa tradisi lain yang unik di Arab Saudi:
- Meriam Ramadhan: Di beberapa kota, meriam ditembakkan saat magrib tiba sebagai tanda waktu buka puasa. Tradisi ini juga ditemukan di negara-negara lain seperti Qatar dan Kuwait.

- Berjualan di Pinggir Jalan: Menjelang berbuka puasa, banyak warga yang berjualan makanan di pinggir jalan, mirip dengan tradisi di Indonesia. Mereka menjual berbagai hidangan khas seperti sambosa dan sobia, minuman dingin khas Hijaz.
- Begadang hingga Sahur: Masyarakat Arab Saudi sering begadang hingga sahur, menghabiskan waktu dengan berbagai aktivitas seperti bermain game atau berbincang dengan keluarga.
- Musaharati: Di beberapa kawasan lama, terutama di wilayah Barat, masih ada tradisi musaharati, di mana seseorang berkeliling membangunkan orang-orang untuk sahur dengan memukul drum atau genderang.
Serupa dengan kondisi di Indonesia, tradisi-tradisi Ramadan di Arab Saudi ini menjadi bukti kekayaan warisan budaya dan sosial yang masih terjaga. Bulan suci ini menjadi momen di mana nilai-nilai kasih sayang dan solidaritas semakin menguat, mempererat hubungan keluarga dan komunitas, serta menjadikan Ramadan sebagai perayaan istimewa dengan karakter unik di setiap wilayah Arab Saudi.
Baca juga: Penyesuaian Pola Hidup di Bulan Ramadan
Referensi:
- Faizi L. (2024). Mengenal Gargee’an, Tradisi Unik Warga Arab Saudi di Bulan Ramadan. Diambil dari https://international.sindonews.com/read/1338713/45/mengenal-gargeean-tradisi-unik-warga-arab-saudi-di-bulan-ramadan-1710230609 .
- Kabian Tour and Travel. (2025). Keunikan Tradisi Ramadhan di Arab Saudi . Diambil dari https://www.kabiantour.com/blog/artikel/seputar-ramadhan/keunikan-tradisi-ramadhan-di-arab-saudi/ .
- Saudinesia. (2025). Begini Macam-Macam Tradisi Ramadan di Berbagai Wilayah Saudi. Diambil dari https://saudinesia.id/viral/begini-macam-macam-tradisi-ramadan-di-berbagai-wilayah-saudi/ .