Provinsi Tabuk, yang terletak di barat laut Arab Saudi, merupakan wilayah strategis yang menggabungkan warisan sejarah kuno dengan proyek-proyek futuristik. Sebagai gerbang menuju Laut Merah dan perbatasan dengan Yordania, provinsi ini menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pariwisata berbasis inovasi.
Wilayah dan Geografi
Secara geografis, Provinsi Tabuk berbatasan langsung dengan Yordania di utara dan memiliki garis pantai sepanjang Laut Merah di barat. Ibu kotanya, Kota Tabuk, terletak di antara Gurun Nafud dan Laut Merah, menjadikannya pintu gerbang menuju Jazirah Arab bagian utara. Wilayah ini dikenal dengan keanekaragaman topografinya, mulai dari dataran, pegunungan, hingga pesisir laut.
Tabuk mencakup area seluas 136.000–146.072 km², menjadikannya provinsi terluas kelima di Arab Saudi. Topografinya beragam, mulai dari pegunungan seperti Jabal al-Lawz (2.549 mdpl) yang kerap diselimuti salju hingga dataran gurun dan 100 pulau di Laut Merah dengan ekosistem terumbu karang.

Iklimnya bervariasi: daerah pesisir beriklim sedang, sementara kawasan daratan mengalami musim panas ekstrem (hingga 45°C) dan musim dingin bersuhu rendah (0°C). Salju kerap turun di Jabal al-Lawz, menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Pemerintahan
Provinsi Tabuk dipimpin oleh Gubernur Pangeran Fahd bin Sultan Al Saud, yang telah menjabat sejak tahun 1987. Di bawah kepemimpinannya, Tabuk telah mengalami berbagai perkembangan signifikan, terutama dalam bidang infrastruktur dan ekonomi. Pemerintah daerah fokus pada pengembangan sektor pariwisata, pertanian, dan industri, sejalan dengan visi nasional Arab Saudi untuk diversifikasi ekonomi.
Tabuk terbagi menjadi 6 wilayah governorat, yaitu: Dhabba, Tayma, Umluj, al-Wajh, Haql, and al-Bida.
Demografi
Populasi Tabuk mencapai 886.036 jiwa (Sensus 2022), dengan kepadatan 6 orang/km². Kota Tabuk sebagai ibu kota dihuni sekitar 667.000 penduduk (2022). Mayoritas penduduknya adalah warga negara Arab Saudi, namun terdapat juga komunitas ekspatriat yang bekerja di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan industri. Pertumbuhan penduduk rata-rata 1,96% per tahun sejak 2018, didorong oleh proyek-proyek megah yang menyerap tenaga kerja. Sekitar 24,8% penduduk tinggal di kawasan pesisir.
Ekonomi dan Infrastruktur
Ekonomi Provinsi Tabuk didominasi oleh sektor pertanian, pariwisata, dan industri. Wilayah ini dikenal sebagai produsen utama berbagai komoditas pertanian, termasuk gandum, buah-buahan, sayuran, dan bunga mawar yang diekspor ke pasar lokal dan internasional. Selain itu, Tabuk juga menjadi penghasil utama buah tin, dengan lebih dari 55.000 pohon yang menghasilkan sekitar 150 ton per tahun.
Dari segi infrastruktur, Tabuk dilayani oleh Bandara Pangeran Sultan bin Abdulaziz, yang berfungsi sebagai bandara internasional dan domestik. Bandara ini awalnya merupakan fasilitas militer sebelum direnovasi menjadi bandara publik pada tahun 2011.
Dalam sektor pariwisata, Tabuk menawarkan berbagai destinasi menarik, seperti Pulau Sindalah, sebuah destinasi mewah yang merupakan bagian dari proyek NEOM. Pulau seluas 840.000 m² ini diharapkan dapat menarik 2.400 pengunjung per hari pada tahun 2028 dan menciptakan 3.500 lapangan kerja.

Tabuk menjadi episentrum investasi melalui tiga proyek raksasa Saudi Vision 2030:
- NEOM: Kota pintar seluas 26.500 km² dengan fokus teknologi hijau, diperkirakan menampung 1 juta penduduk pada 2030.
- AMAALA: Destinasi wisata mewah dengan 3.000 kamar hotel dan fasilitas kesehatan.
- Red Sea Project: Kawasan konservasi 90 pulau yang menargetkan 1 juta turis per tahun.
Sektor lain yang berkembang meliputi:
- Energi Terbarukan: Pembangunan pembangkit surya dan angin.
- Logistik: Bandara Internasional Tabuk dan rencana Jembatan Raja Salman penghubung Arab Saudi-Mesir.
Provinsi Tabuk juga dikenal dengan kerajinan tradisionalnya, di mana para pengrajin lokal memproduksi karpet, tembikar, dan perhiasan dengan desain yang rumit. Selain itu, wilayah ini memiliki sumber daya mineral yang melimpah, termasuk deposit fosfat, marmer, dan granit, yang berkontribusi pada sektor industri dan konstruksi.
Warisan Sejarah dan Wisata
Tabuk kaya akan situs-situs bersejarah yang mencerminkan warisan budayanya.
- Kastil Tabuk: yang dibangun pada tahun 1559 dan telah direstorasi menjadi museum yang terbuka untuk umum. Benteng ini dulunya berfungsi sebagai stasiun bagi para peziarah yang menuju Madinah.
- Wadi Dam: Prasasti kuno berusia ribuan tahun dari peradaban Nabatean dan Yunani.
- Sumur Hajad: Sumur kuno berdiameter 18 meter di Tayma, dibangun abad ke-6 SM.

Pendidikan
Provinsi Tabuk memiliki beberapa institusi pendidikan tinggi, salah satunya adalah Universitas Tabuk yang didirikan pada tahun 2006. Universitas ini menawarkan berbagai program sarjana dan pascasarjana di berbagai disiplin ilmu, termasuk teknik, ilmu komputer, ilmu kesehatan, dan administrasi bisnis. Selain itu, terdapat juga universitas swasta seperti Universitas Fahad bin Sultan yang berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia di wilayah ini.
Dengan kombinasi antara kekayaan alam, warisan budaya, dan perkembangan ekonomi, Provinsi Tabuk terus berkembang sebagai salah satu wilayah kunci di Arab Saudi, menawarkan berbagai peluang bagi penduduk lokal maupun investor asing. Dengan dukungan penuh Vision 2030, Tabuk diproyeksikan menjadi hub ekonomi senilai $13,3 miliar pada 2025, terutama dari pariwisata dan energi terbarukan.
Baca juga: Profil Wilayah, Geografis, Pemerintahan, dan Demografi Provinsi Madinah
Referensi:
- Saudipedia. (2025). Tabuk Province. Diambil dari https://saudipedia.com/en/article/1142/geography/provinces-and-cities/tabuk-province .
- Saudi Arabia ABC. (2024). Tabuk. Diambil dari https://saudiarabiaabc.com/city/tabuk .
- Saudinesia. (2021). 55 Ribu Pohon Tin Dari Tabuk Penuhi Pasar Buah Di Arab Saudi. Diambil dari https://saudinesia.id/akhbar/55-ribu-pohon-tin-dari-tabuk-penuhi-pasar-buah-di-arab-saudi .
- Wikipedia. (2024). Tabuk Castel. Diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/Tabuk_Castle .
- Wikipedia. (2025). Sindalah. Diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/Sindalah .