Produksi kurma Arab Saudi mencapai lebih dari 1,9 juta ton pada tahun 2024, menegaskan posisinya sebagai salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia. Ministry of Environmental, Water, and Agriclture (MEWA) Arab Saudi menyatakan bahwa produksi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga memungkinkan surplus untuk diekspor ke berbagai negara di kawasan dan dunia.
Produksi Kurma Lokal Arab Saudi
Dengan tingkat swasembada mencapai 119%, Arab Saudi menunjukkan kualitas dan daya saing global kurma yang dihasilkannya. Pada tahun 2024, ekspor dan re-ekspor kurma mencapai sekitar 351.000 ton, sementara impor tetap minimal, hanya 952 ton. Menjelang bulan suci Ramadan, Kementerian mendorong konsumen untuk memprioritaskan kurma lokal, menekankan berbagai jenis, kualitas unggul, dan nilai gizi yang tinggi. Memilih produk lokal tidak hanya mendukung petani tetapi juga memperkuat ekonomi nasional dan sejalan dengan komitmen Arab Saudi terhadap keberlanjutan.
Berbagai wilayah di Arab Saudi terkenal dengan jenis kurma spesifik, masing-masing dengan rasa dan karakteristik unik. Misalnya, wilayah Qassim dikenal dengan kurma Sukkary yang manis dan lembut, sementara Madinah terkenal dengan kurma Ajwa yang memiliki tekstur kenyal dan rasa khas. Keanekaragaman ini mencerminkan keragaman pertanian dan tradisi lokal di Arab Saudi.
Kurma dalam Tradisi Arab Saudi
Kurma memiliki peran penting dalam tradisi kuliner dan sosial Arab Saudi, terutama selama Ramadan. Disajikan sendiri atau dipadukan dengan krim, ghee, atau kopi, kurma biasanya menjadi santapan pertama setelah seharian berpuasa, mengikuti sunnah Nabi Muhammad. Rasa manis alami dan kandungan nutrisi yang kaya menjadikannya pilihan ideal untuk mengembalikan energi setelah berpuasa.
Selain sebagai makanan pokok, kurma juga memiliki nilai budaya dan sosial yang mendalam. Mereka sering diberikan sebagai hadiah selama perayaan dan acara-acara khusus, melambangkan keramahan dan kemurahan hati. Dalam konteks ini, produksi kurma yang melimpah tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga memperkaya warisan budaya Arab Saudi.
Kementerian juga menekankan pentingnya konsumsi yang bertanggung jawab, mendorong warga untuk menyeimbangkan produksi yang melimpah dengan upaya mengurangi limbah makanan. Mengurangi kehilangan makanan adalah tujuan utama dari Saudi Vision 2030, yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi lokal dan efisiensi konsumsi.
Dengan produksi kurma yang terus meningkat dan komitmen terhadap praktik berkelanjutan, Arab Saudi tidak hanya memperkuat posisinya di pasar global tetapi juga memastikan bahwa tradisi dan warisan budaya yang kaya terus berkembang dan dihargai oleh generasi mendatang.
Referensi:
- Saudi Gazette. (2025). Saudi date production surpasses 1.9 million tons in 2024. Diambil dari https://saudigazette.com.sa/article/649797/SAUDI-ARABIA/Saudi-date-production-surpasses-19-million-tons-in-2024 .
- Hameed, N. (2025). Dates: An essential delight on every iftar table. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2591920/saudi-arabia .