Tiongkok saat ini mengalami peningkatan infeksi virus pernapasan yang dikenal sebagai human metapneumovirus (HMPV). Situasi ini memicu kekhawatiran akan potensi wabah baru, mengingat pandemi COVID-19 yang terjadi lima tahun lalu. Untuk itu. otoritas Arab Saudi dirasa perlu untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran HMPV.
Penyebaran Virus di Tiongkok
Kasus HMPV meningkat di provinsi-provinsi utara Tiongkok selama musim dingin, terutama di kalangan anak-anak. Foto dan video yang beredar menunjukkan rumah sakit penuh sesak dengan orang-orang yang mengenakan masker, mengingatkan pada awal wabah COVID-19 di Wuhan pada tahun 2019. Namun, pemerintah Beijing belum mengonfirmasi adanya wabah dan menganggap infeksi ini sebagai kejadian musiman tahunan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Mao Ning, menyatakan bahwa infeksi pernapasan cenderung memuncak selama musim dingin dan penyakit yang muncul tampaknya kurang parah serta menyebar dalam skala lebih kecil dibanding tahun sebelumnya.
Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok hingga akhir Desember 2024, terdapat peningkatan berbagai penyakit mirip flu. Influenza mendominasi infeksi dengan 30,2% hasil tes positif, dan 17,7% pasien yang dirawat karena penyakit pernapasan berat juga positif influenza. Data yang sama menunjukkan bahwa kasus HMPV melebihi penyakit mirip flu lainnya, seperti COVID-19, rhinovirus, dan adenovirus, dengan 6,2% tes penyakit pernapasan positif HMPV dan 5,4% pasien rawat inap karena penyakit pernapasan berat terinfeksi HMPV.
Kemudian, menanggapi peningkatan kasus HMPV, otoritas kesehatan Tiongkok mengambil langkah darurat untuk memantau dan menahan penyebaran virus. Stasiun TV CCTV melaporkan bahwa program percontohan telah diluncurkan untuk mendeteksi pneumonia yang tidak diketahui asalnya, memastikan laboratorium dan lembaga kesehatan melaporkan serta mengelola kasus dengan lebih efisien. Sementara itu, World Health Organization (WHO) belum menetapkan situasi ini sebagai darurat kesehatan global.
Gejala HMPV
HMPV adalah virus pernapasan yang menyebabkan gejala mirip dengan pilek biasa dan influenza. Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, HMPV dapat menyebabkan penyakit serius pada beberapa orang, terutama anak-anak kecil, individu berusia di atas 65 tahun, dan mereka dengan sistem kekebalan yang lemah. Sebagian besar orang terinfeksi HMPV sebelum usia 5 tahun dan dapat terinfeksi kembali dengan gejala ringan. Menurut Cleveland Clinic, gejala HMPV meliputi batuk, demam, hidung berair atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
Dan komplikasi virus ini dapat menyebabkan pneumonia, asma, bronkiolitis, bronkitis, atau infeksi telinga. Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau menyentuh permukaan atau objek yang terkontaminasi, dengan masa inkubasi 3 hingga 6 hari. Saat ini, belum ada vaksin atau obat khusus untuk HMPV, sehingga disarankan untuk mengelola gejala di rumah.
Kekhawatiran Penyebaran HMPV
Negara-negara lain memantau situasi di Tiongkok dengan cermat, khawatir akan potensi penyebaran HMPV. Hong Kong telah melaporkan beberapa kasus HMPV, sementara negara tetangga seperti Kamboja dan Taiwan juga mengawasi perkembangan ini. Departemen Pengendalian Penyakit Menular di Kamboja mengeluarkan peringatan tentang HMPV, mengingat kesamaannya dengan COVID-19 dan influenza. Sementara itu, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan memperingatkan bahwa virus ini menimbulkan risiko lebih tinggi bagi kelompok rentan.
Meskipun peningkatan kasus HMPV di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran, para ahli kesehatan menekankan bahwa situasi ini berbeda dengan awal pandemi COVID-19. HMPV adalah virus yang telah dikenal selama beberapa dekade dan biasanya menyebabkan gejala ringan pada kebanyakan orang. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan untuk melindungi kelompok rentan dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
Upaya Otoritas Arab Saudi Cegah Penyebaran HMPV
The Saudi Public Health Auhority (Weqaya), telah mengeluarkan pedoman untuk mencegah penyebaran human metapneumovirus (HMPV), virus pernapasan yang saat ini menyebar di Tiongkok dan beberapa negara lain.
Dalam pernyataan resminya, Weqaya menjelaskan bahwa HMPV memiliki gejala mirip dengan flu biasa, seperti batuk, demam, pilek, dan sakit tenggorokan. Virus ini ditularkan melalui batuk, bersin, atau kontak dengan permukaan atau objek yang terkontaminasi. Meskipun gejalanya umumnya ringan, HMPV dapat menyebabkan penyakit serius pada anak-anak, lansia, dan individu dengan sistem kekebalan yang lemah.
Rekomendasi Langkah Pencegahan Infeksi HMPV
Untuk mencegah infeksi HMPV, Weqaya merekomendasikan langkah-langkah berikut:
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau siku yang tertekuk. Gunakan masker bagi yang sedang sakit.
- Mencuci tangan secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik.
- Menghindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit.
- Membersihkan permukaan yang sering disentuh secara rutin untuk mengurangi risiko penularan.
Meskipun sebagian besar kasus bersifat ringan, komplikasi seperti pneumonia, asma, bronkiolitis, bronkitis, atau infeksi telinga dapat terjadi, terutama pada individu yang rentan. Saat ini, belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk HMPV, dengan masa inkubasi virus berkisar antara 3 hingga 6 hari.
Weqaya menekankan pentingnya mengikuti pedoman pencegahan ini untuk melindungi diri dan orang lain dari infeksi HMPV, khususnya bagi kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi serius.
Baca juga : Keunikan Iklim dan Musim di Arab Saudi – KabarSaudi.com
Referensi :
- Sayed, A. (2025). HMPV: New Virus Outbreak in Tiongkok Raises Alarm. Diambil dari https://www.leaders-mena.com/hmpv-new-virus-outbreak-in-Tiongkok-raises-alarm/ .
- Sayed, A. (2025). Weqaya Recommends Guidelines for HMPV Prevention. Diambil dari https://www.leaders-mena.com/weqaya-recommends-guidelines-for-hmpv-prevention/ .