Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef, melakukan kunjungan resmi ke Indonesia guna memperkuat kerja sama strategis di bidang mineral. Fokus utama pembahasan adalah potensi kolaborasi dalam eksplorasi dan pemrosesan mineral penting seperti nikel, tembaga, dan bauksit—komoditas kunci dalam mendukung transisi energi global.
Indonesia, Pemain Kunci dalam Industri Mineral Dunia
Indonesia dikenal sebagai produsen nikel terbesar di dunia, serta memiliki cadangan melimpah tembaga dan bauksit. Pada tahun 2023, sektor pertambangan menyumbang sekitar 11,9% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), menjadikannya sektor vital bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Pertemuan Tingkat Tinggi Selama Tiga Hari
Al-Khorayef tiba di Jakarta pada Selasa (15/4) untuk kunjungan kerja selama tiga hari. Ia dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dan Menteri BUMN Erick Thohir, serta eksekutif industri terkemuka.
Dalam pernyataan resminya di platform X (sebelumnya Twitter), Al-Khorayef menyampaikan bahwa kedua negara membahas berbagai peluang investasi industri, khususnya penguatan kemitraan antara pelaku sektor swasta.
“Kami membahas cara-cara untuk meningkatkan kerja sama industri dan memperluas kemitraan antara pelaku sektor swasta, serta meninjau peluang investasi strategis,” ujar Al-Khorayef.
Kerja Sama Strategis Fokus pada BUMN dan Energi Terbarukan
Erick Thohir menekankan bahwa kerja sama akan difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti pertambangan, infrastruktur komunikasi, perbankan, dan energi terbarukan.
“BUMN di sektor-sektor tersebut menjadi prioritas kerja sama yang akan dibangun,” tulisnya di media sosial.
Nilai Perdagangan Meningkat Signifikan
Hubungan perdagangan antara Arab Saudi dan Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Nilai perdagangan non-migas kedua negara mencapai 3,3 miliar dolar AS pada 2024, meningkat 14,5% dibanding tahun 2020.
Menteri Agus Gumiwang menyatakan bahwa Indonesia sangat terbuka terhadap minat investor Saudi, terutama untuk memperkuat ekosistem industri nasional.
“Indonesia memiliki potensi besar—dari sumber daya alam, pasar dan tenaga kerja, hingga komitmen pada hilirisasi industri,” ungkapnya.
Kerja Sama Strategis Bagian dari Visi 2030 Arab Saudi
Kunjungan ini juga selaras dengan Visi 2030 Arab Saudi, yang bertujuan menjadikan kerajaan sebagai pusat industri dan logistik global. Fokus lainnya adalah memperluas kerja sama di sektor makanan, farmasi, dan suku cadang otomotif.
Al-Khorayef juga bertemu dengan perwakilan Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) dan PT Vale Indonesia. Dalam pertemuan tersebut dibahas potensi kerja sama jangka panjang dalam bidang mineral strategis.
CEO MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menyebut kerja sama ini sebagai peluang untuk membentuk ulang ekonomi mineral global:
“Indonesia dan Arab Saudi berada di titik penting dalam mendefinisikan ulang ekonomi mineral melalui kerja sama dan proyek transformasional.”
Baca juga : Booming Pariwisata Saudi! Fasilitas Hotel Naik 89% – Peluang Emas untuk Pengusaha Indonesia
📚 Sumber:
Sheany Yasuko Lai (2025). Saudi industry minister visits Indonesia for critical minerals cooperation talks. ArabNews. Diakses dari https://arab.news/vdmqk