Ketika berbicara tentang ibadah haji dan umrah, dua masjid utama—Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah—selalu menjadi tujuan utama. Namun, Arab Saudi memiliki banyak masjid bersejarah lain yang memiliki nilai spiritual dan sejarah tinggi, namun masih jarang dikunjungi oleh jamaah.
Masjid-masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Mengunjungi masjid bersejarah di Arab Saudi bisa menjadi pengalaman spiritual tambahan yang memperkaya makna perjalanan religi Anda.
Berikut adalah enam masjid bersejarah di Arab Saudi yang patut Anda ketahui dan, jika memungkinkan, kunjungi saat berhaji atau berumrah:
1. Masjid Quba – Masjid Pertama dalam Sejarah Islam
Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW saat hijrah ke Madinah. Letaknya di pinggiran kota Madinah dan masih mempertahankan nilai sejarah meski telah direnovasi dengan arsitektur modern.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda bahwa salat dua rakaat di Masjid Quba setara dengan pahala umrah. Sayangnya, banyak jamaah yang belum menyempatkan diri berkunjung ke masjid bersejarah ini.

2. Masjid Al-Jum’ah – Tempat Salat Jumat Pertama
Berjarak tidak jauh dari Masjid Quba, Masjid Al-Jum’ah adalah tempat salat Jumat pertama yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW secara berjamaah setelah tiba di Madinah. Meskipun ukurannya kecil, masjid ini menyimpan makna besar dalam sejarah dakwah Islam.

3. Masjid Al-Ijabah – Tempat Doa yang Dikabulkan
Masjid ini terletak hanya sekitar 385 meter dari Masjid Nabawi. Di sinilah Rasulullah SAW pernah berdoa, dan doanya langsung dikabulkan oleh Allah SWT, menjadikannya terkenal sebagai Masjid Mustajab. Meskipun tampak sederhana dari luar, tempat ini kerap dikunjungi oleh penduduk lokal karena nilai spiritualnya.

4. Masjid Al-Ghamamah – Tempat Salat Meminta Hujan
Masjid ini berada tepat di belakang Masjid Nabawi dan dikenal sebagai tempat Rasulullah SAW melaksanakan salat Istisqa’ (meminta hujan). Nama “Ghamamah” berarti awan, mengacu pada awan yang menaungi Nabi saat salat. Sayangnya, masjid ini sering terabaikan karena tertutup oleh bangunan modern.

5. Masjid Abu Bakar As-Siddiq – Jejak Khalifah Pertama
Masjid ini dinamai dari Abu Bakar As-Siddiq RA, sahabat dekat dan khalifah pertama setelah Nabi Muhammad SAW. Terletak dekat Masjid Nabawi, tempat ini menjadi lokasi Abu Bakar memimpin salat saat Nabi sakit. Meskipun tidak megah, nilai sejarahnya sangat penting.

6. Masjid Taneem – Miqat Populer untuk Umrah Sunnah
Masjid Taneem terletak sekitar 7 km dari Masjidil Haram dan dikenal sebagai salah satu miqat paling populer bagi jamaah yang ingin melakukan umrah sunnah. Di sinilah Sayyidah Aisyah RA memulai ihram atas izin Rasulullah SAW. Fasilitasnya lengkap dan modern, banyak digunakan oleh jamaah lokal dan internasional.

Kenapa Masjid-Masjid Ini Penting?
Mengunjungi masjid-masjid bersejarah ini bukan sekadar menambah destinasi ziarah, tapi juga memperkuat pemahaman spiritual dan historis tentang perjalanan Islam. Anda akan mendapatkan pengalaman religius yang lebih mendalam, mengenang perjuangan Rasulullah dan para sahabat dalam menyebarkan Islam.
Jika Anda sedang merencanakan haji atau umrah, pertimbangkan untuk memasukkan kunjungan ke masjid-masjid ini dalam itinerary Anda. Nilai sejarah dan spiritualnya layak untuk disaksikan langsung.
Baca Juga Museum di Makkah dan Madinah: Wisata Religi dan Sejarah Islam
Referensi:
- Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi (2024). Official Guide to Historical Mosques in Makkah and Madinah. https://www.haj.gov.sa
- Shahih Muslim, Hadits No. 2495 (Doa Rasulullah di Masjid Al-Ijabah).
- Sunan Ibnu Majah, Hadits No. 1412 (Keutamaan salat di Masjid Quba).
- General Authority for Tourism and National Heritage Saudi Arabia. Cultural Landmarks in the Kingdom. Riyadh, 2023.
- Al-Mubarakpuri, Safiur Rahman. Ar-Raheeq Al-Makhtum (The Sealed Nectar), Darussalam Publishers.