Sebelum melebur dan menyatu dengan Negara Saudi Pertama (Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula) Al-Ahsa berada dibawah kepemimpinan Bani Khalid. Ada dua hal yang menawali ketegangan antara Bani Khalid dengan Negara Saudi Pertama dan dakwah Syekh Muhammad bin Abdul Wahab.
Pertama, Bani Khalid menginginkan Syekh Muhammad bin Abdul Wahab meninggalkan Uyainah.
Dan Kedua, Negara Saudi Pertama mengambil kendali atas sebagian Najd yang mempunyai hubungan dengan Bani Khalid. Dan pihak oposisi di Najd tak henti-hentinya membujuk dan meminta bantuan kepada Bani Khalid untuk melawan Negara Saudi Pertama.
Di awal konflik dengan bani Khalid, negara Saudi Pertama berdiri sebagai pihak yang membela diri terhadap serangan. Negara Saudi pertama saat itu menahan serangan Bani Khalid dan melawan aliansi mereka dengan pemimpin Najran dan Al-Kharj. Serangan aliansi lawan tersebut didasari karena Negara Saudi Pertama masih kekeh dalam upaya penyatuan wilayah Najd.
Namun, setelah keadaannya stabil, strategi konfrontasi berubah. Semula hanya membela diri dan menahan serangan saja. Dan pada akhirnya Negara Saudi Pertama melakukan serangan dan mengkampanyekan ekspansi ke timur Jazirah Arab.
Setelah adanya perubahan strategi ini, perlawanan dan pertempuran terus berlanjut. Pertempuran itu terjadi semenjak 1198 H/ 1784 M sampai 1210 H / 1796 M. Selama terjadinya pertempuran dalam kurun waktu tersebut, secara umum keuntungan dan kemenangan berada di kubu Negara Saudi Pertama.
Dan saat itu konfrontasi kedua kubu berupa pertempuran langsung. Keseimbangan kekuatan berubah. Setelah Bani Khalid minta bantuan kepada pemimpin Bashrah di Irak untuk melawan Negara Saudi Pertama. Sampai pada akhirnya Negara Saudi Pertama berkuasa penuh atas Al-Ahsa pada tahun 1210 H/ 1796 M. Kemudian Wilayah Timur Jazirah Arab menjadi bagian Negara Saudi.
Kota Al-Ahsa Saat Ini
Al-Ahsa adalah wilayah oasis tradisional di Arab Saudi timur yang namanya digunakan untuk Kegubernuran Al-Ahsa, yang meliputi Provinsi Timur Arab Saudi. Daerah ini juga sebagai salah satu penghasil permata – permata yang berharga di jazirah arab.
Meskipun Arab Saudi terkenal dengan padang pasir dan cuaca yang panas, namun faktanya, Arab Saudi juga punya daerah yang juga didominasi oleh lanskap tanaman hijau, seperti di Al Ahsa.
Al-Ahsa adalah destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam yang unik, sejarah yang kaya, dan budaya yang mendalam. Kota ini merupakan tempat di mana tradisi dan modernitas berpadu dengan harmonis. Dari oasis hijau yang luas hingga pasar tradisional yang memikat, Al-Ahsa memiliki sesuatu yang dapat dinikmati oleh setiap wisatawan.
Jika Anda berencana untuk berkunjung ke Arab Saudi, pastikan Al-Ahsa ada dalam daftar perjalanan Anda. Tidak hanya akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga membuat Anda lebih memahami kekayaan budaya dan alam negara ini.
Diantara objek-objek wisata yang manarik untuk dikunjungi adalah Oasis Al-Ahsa, Gunung Al-Qarah, Yellow Lake, Al-Ahsa Archaeological and Museum dan masih banyak lagi yang lainnya.




Referensi:
- Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
- Saudipedia. Al-Ahsa Archaeological and Heritage Museum. Diakses pada 11 Januari 2025, dari https://saudipedia.com/en/article/1846/culture/museums/al-ahsa-archaeological-and-heritage-museum