Ekspansi Raja Abdulaziz ke Hail - Jejak Arab

Ekspansi Raja Abdulaziz ke Hail didahului oleh rekonsiliasi antara Raja Abdulaziz dan Dinasti Rashid yang tidak berlangsung lama. Setelah Saud bin Abdulaziz bin Mutaib bin Rashid bangkit melawan Saud bin Hamoud bin Rashid. Dan konfrontasi antara Raja Abdulaziz dan Dinasti Rashid pun bermula kembali.

Ada beberapa pertempuran setelah itu. Pertempuran yang paling penting di antaranya adalah: Pertempuran Jarab (wilayah dekat Zulfi) pada tahun 1333 H / 1915 M. Perang ini tidak menguntungkan kedua belah pihak.

Pertempuran pun dimulai kembali antara kedua belah pihak. Dan saat itu timbangan kemenangan lebih berat pada Raja Abdulaziz. Saat itu konflik keluarga meletus di Emirat Al Rashid, ketika Saud bin Rashid dibunuh oleh sepupunya Abdullah bin Talal bin Rashid, tetapi si pembunuh terbunuh pada hari yang sama.

Kemudian Muhammad bin Talal bin Rasyid memberontak terhadap Abdullah bin Rasyid. Meskipun demikian, konflik dengan Raja Abdulaziz terus berlanjut. Raja Abdulaziz mengirim beberapa pasukan untuk mengepung Hail, dan pengepungan tersebut berlangsung sekitar dua bulan. Hingga pada akhirnya mereka menyerah dan bergabung dengan kekuasaan Raja Abdulaziz, yaitu pada awal tahun 1340 H/ 1922 M.

Dengan demikian, ekspansi Raja Abdulaziz ke Hail membuahkan hasil. Ia berhasil merebutnya kembali. Dan akhirnya Hail pun menjadi wilayah bagian dari Arab Saudi.

Hail Saat Ini: Salah Satu Situs Warisan Dunia UNESCO

Kota Hail saat ini merupakan ibu kota administratif dan markas besar Provinsi Emirat Hail di bagian utara Kerajaan Arab Saudi. Tempat ini juga merupakan lokasi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Kota ini merupakan gubernuran terpadat dan terbesar di provinsi ini, yang secara lokal dikenal sebagai the Bride of the North and the Key to the Desert (Pengantin Utara dan Kunci Gurun).

Kota ini dikenal sebagai tempat lahirnya kemurahan hati Arab dan menjadi tuan rumah bagi landmark alam dan situs arkeologi yang berasal dari berbagai era prasejarah.