Di tengah ketenangan Kota Madinah, berdiri sebuah kompleks pemakaman suci yang menyimpan kisah perjuangan awal Islam. Pemakaman ini dikenal sebagai Jannatul Baqi’ atau Baqi’ al-Gharqad, yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Tempat ini bukan sekadar pemakaman biasa, melainkan napak tilas sejarah agung para tokoh penting dalam perkembangan Islam.
Sejarah Singkat Jannatul Baqi’
Baqi’ merupakan pemakaman tertua dan paling bersejarah di Kota Madinah. Pertama kali digunakan pada masa Rasulullah SAW, salah satu sahabat pertama yang dimakamkan di sini adalah As’ad bin Zurarah dari kaum Anshar.
Sejak itu, Baqi’ menjadi tempat pemakaman utama bagi kaum Muslimin. Rasulullah SAW sendiri kerap mengunjungi Baqi’, memanjatkan doa untuk para penghuninya, bahkan menyampaikan bahwa banyak dari mereka merupakan calon penghuni surga. Hal ini menunjukkan betapa mulianya tempat ini dalam pandangan Islam.
Tokoh-Tokoh Besar yang Dimakamkan di Baqi’
Jannatul Baqi’ menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi banyak tokoh penting Islam, termasuk dari kalangan sahabat, Ahlul Bait, dan Ummahatul Mukminin. Di antaranya:
- Utsman bin Affan – Khalifah ketiga
- Imam Hasan bin Ali – Cucu Rasulullah SAW
- Fatimah az-Zahra – Putri Rasulullah (menurut sebagian riwayat)
- Ibrahim bin Muhammad – Putra Nabi SAW
- Aisyah binti Abu Bakar – Istri Nabi SAW
- Para istri Nabi lainnya (Ummahatul Mukminin)
- Puluhan sahabat Badar dan tokoh besar lainnya
Menariknya, makam-makam mereka tidak ditandai dengan nisan atau tanda khusus, sebagai bentuk kesederhanaan dan penghindaran dari pengultusan.
Keistimewaan dan Nilai Spiritual Baqi’
Jannatul Baqi’ bukan hanya situs sejarah, tetapi juga lokasi ziarah spiritual yang sangat dalam maknanya. Mengunjungi Baqi’ mengingatkan umat Islam akan kematian, kesederhanaan hidup, dan perjuangan generasi awal Islam.
Rasulullah SAW rutin berziarah ke Baqi’, terutama pada malam hari, dan membaca doa:
“Assalamu ‘alaikum ya ahlil qubur. Yaghfirullahu lana wa lakum. Antum salafuna wa nahnu bil athar.”
(Keselamatan bagi kalian wahai para penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami dan kami pun akan menyusul.)
(HR. Muslim)
Adab dan Etika Saat Berkunjung ke Baqi’
Bagi jamaah haji maupun umrah, ziarah ke Baqi’ adalah momen penting yang tak boleh dilewatkan. Namun, adab saat berkunjung perlu dijaga, seperti:
- Menjaga ketenangan dan tidak bersuara keras
- Tidak mengambil foto secara berlebihan
- Membaca doa untuk ahli kubur
- Tidak bersikap berlebihan atau melakukan hal-hal berbau syirik
- Menghindari tindakan yang tidak sesuai adab ziarah Islam
Baqi’ di Era Modern: Tetap Terjaga
Saat ini, Pemerintah Arab Saudi menjaga kompleks Baqi’ dengan ketat. Kawasan ini dibuka setiap pagi setelah subuh dan hanya diperbolehkan bagi jamaah laki-laki untuk masuk. Meskipun makam-makamnya tampak sederhana tanpa nisan, setiap jengkal tanah di Baqi’ menyimpan kisah tentang pengorbanan dan keteladanan.
Ziarah Hati: Menguatkan Iman Lewat Napak Tilas
Ziarah ke Baqi’ bukan sekadar perjalanan sejarah, melainkan perjalanan spiritual yang menghidupkan hati. Di sinilah para sahabat dan keluarga Nabi dimakamkan dalam kesederhanaan yang agung. Setiap langkah di tanah suci Baqi’ adalah pengingat bahwa hidup ini fana, dan hanya amal, akhlak, dan perjuangan yang akan abadi.
Baca juga Menyelusuri Jejak Sejarah Para Khulafaur Rasyidin
Referensi:
- IslamicLandmarks.com. Jannat al-Baqi – Burial site of many relatives and companions of the Prophet (PBUH).
- Hadits Shahih Muslim.
- General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques (2025).