Transformasi Besar industri perhotelan Arab Saudi di Era Vision 2030
Industri perhotelan Arab Saudi sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pada hari kedua acara Future Hospitality Summit (FHS) di Riyadh, kepercayaan investor global semakin menguat terhadap sektor ini. Hal ini sejalan dengan keberhasilan implementasi Vision 2030, inisiatif ambisius Arab Saudi untuk mendiversifikasi ekonominya dari ketergantungan pada minyak menuju sektor seperti pariwisata, hiburan, dan hospitality.
Lonjakan minat terhadap sektor ini tidak lepas dari kombinasi kepemimpinan yang kuat, permintaan domestik yang tinggi, dan kecepatan pelaksanaan proyek. Visi 2030 yang awalnya menargetkan 100 juta wisatawan pada 2030, justru tercapai lebih cepat pada tahun 2023. Kini target tersebut naik menjadi 150 juta wisatawan per tahun pada 2030 — dan tren ini kemungkinan besar terus meningkat.
Perubahan struktur ekonomi juga semakin positif, dengan kontribusi sektor non-minyak — terutama pariwisata — terhadap PDB yang kian dominan. Hal ini menciptakan iklim investasi yang sangat menarik, tidak hanya untuk pemain besar, tetapi juga untuk pelaku usaha dari luar negeri, termasuk Indonesia.
Permintaan Lokal Kuat & Eksekusi Proyek Super Cepat untuk industri perhotelan Arab Saudi
Menurut Naif Al-Madi, Chief Business Officer dari Tourism Development Fund, sekitar 70% permintaan pariwisata berasal dari pasar domestik. Ini menunjukkan ketahanan sektor ini terhadap krisis global dan menciptakan fondasi pertumbuhan yang kuat.
Dana pariwisata nasional bahkan telah mendukung lebih dari 2.400 proyek, dengan rencana membangun 9.000 kamar hotel baru. Eksekusi proyek juga dinilai sangat efisien dan cepat. Menurut Luc Delafosse dari Al Khozama Investment Co., 90% proyek di Arab Saudi benar-benar terealisasi, menjadikan transformasi ini sebagai salah satu yang tercepat dan paling nyata di dunia.

Tidak hanya Riyadh dan Jeddah, kota-kota seperti Diriyah juga mulai menarik minat wisatawan internasional, terutama dari kawasan Barat. Budaya lokal, warisan sejarah, serta keramahan masyarakat Arab Saudi menjadi nilai jual yang semakin kuat.
Peluang Nyata Bagi Pengusaha Indonesia dalam industri perhotelan Arab Saudi
Perkembangan pesat industri perhotelan Arab Saudi membuka banyak peluang kerja sama internasional, termasuk dari Indonesia. Berikut adalah sektor-sektor yang memiliki potensi besar:
1. Produk dan Layanan Halal
- Katering makanan halal khas Indonesia (rendang, nasi goreng, sate)
- Franchise restoran Indonesia
- Produk makanan dan minuman bersertifikat halal
2. Konstruksi dan Interior Hotel
- Penyedia furnitur custom dan dekorasi bernuansa tropis atau Islami
- Kerajinan tangan berbahan kayu, rotan, atau batik untuk dekorasi
3. Pelatihan SDM Perhotelan
- Pelatihan housekeeping, front office, dan F&B
- Kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) di Indonesia
- Program magang internasional
4. Solusi Teknologi Perhotelan
- Startup pemesanan hotel, aplikasi manajemen tamu, sistem check-in digital
- Konsultan transformasi digital untuk manajemen hotel dan wisata
5. Travel Agent & Paket Wisata Halal
- Paket wisata religi dan budaya untuk masyarakat Asia Tenggara
- Wisata edukasi dan budaya di AlUla, Makkah, dan Riyadh
- Kolaborasi dengan operator lokal di Arab Saudi
Dengan momentum luar biasa ini, pengusaha Indonesia memiliki peluang nyata untuk go global dan memperluas pasar hingga ke Timur Tengah. Kolaborasi lintas negara akan menjadi bagian penting dari pembangunan pariwisata berkelanjutan di Arab Saudi.
Baca juga Didukung IATA, Arab Saudi Siap Jadi Pemimpin Penerbangan Global
Referensi:
Nour El-Shaeri. (2025). FHS25: Investors attracted by Vision 2030 wins as international interest rises, hotel signings surge. ArabNews. Diakses dari: https://arab.news/wf4bj