Integrasi Regional Mempercepat Transformasi Industri Penerbangan Timur Tengah
Industri penerbangan di Timur Tengah tengah mengalami lonjakan pertumbuhan berkat kolaborasi dan inovasi regional yang semakin erat. Dalam acara IATA Aviation Day MENA 2025 yang pertama kali digelar di Jeddah, Arab Saudi tampil sebagai pemimpin transformasi penerbangan global ini.
Menurut Kamil Al-Awadhi, Wakil Presiden Regional IATA untuk Afrika dan Timur Tengah, kawasan GCC menunjukkan pemulihan paling cepat pasca pandemi COVID-19. “Maskapai di Timur Tengah pulih lebih cepat dibanding Eropa dan Amerika Serikat,” ujarnya.
SDM Jadi Prioritas dalam Transformasi Penerbangan Arab Saudi
Dalam kerangka Visi 2030, Arab Saudi tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia (SDM). Investasi besar-besaran dilakukan untuk menciptakan tenaga kerja yang profesional dan siap menghadapi tantangan industri global.
“Pelatihan tenaga kerja sangat penting untuk membangun masa depan penerbangan yang berkelanjutan,” tambah Al-Awadhi.
Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Timur Tengah Lampaui Rata-Rata Global
Nick Careen, Wakil Presiden Senior IATA, memproyeksikan bahwa lalu lintas udara di Timur Tengah akan tumbuh 4,8% per tahun, melebihi rata-rata global sebesar 3,3%. Di Arab Saudi sendiri, sektor penerbangan telah menyumbang lebih dari USD 90,6 miliar ke PDB dan menciptakan 1,4 juta lapangan kerja.
Ia juga menyoroti peran proyek besar seperti Riyadh Air, bandara digital, dan sistem pelatihan modern sebagai pendorong utama visi jangka panjang Arab Saudi.
Rekor Baru: Penumpang dan Kargo Udara Melonjak Tajam
Tahun 2024 mencatat rekor baru:
- 128 juta penumpang,
- 900.000 lebih penerbangan,
- dan 1,2 juta ton kargo.
Pemerintah juga memesan 500 pesawat baru dan berhasil menarik 21 maskapai internasional untuk beroperasi di pasar domestik.
Menariknya, 63% penumpang internasional di kuartal pertama 2025 diterbangkan oleh maskapai asing, menandakan daya tarik pasar Saudi yang semakin besar.
Tiga Prioritas Strategis IATA untuk Arab Saudi
Untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan, IATA menetapkan tiga fokus utama:
- Koordinasi erat antar pemangku kepentingan
- Pembangunan infrastruktur yang efisien dan hemat biaya
- Pengembangan talenta nasional
IATA juga menekankan pentingnya standar global, digitalisasi, dan menjaga daya saing biaya di tengah masifnya investasi pemerintah.
Pelatihan SDM Regional dan Inisiatif Pendidikan Baru
Lebih dari 1.000 profesional akan dilatih dalam operasi bandara, keselamatan, dan layanan darat melalui kerja sama IATA dengan maskapai, bandara, dan lembaga pendidikan di Arab Saudi.
Qassim University, Riyadh Airports Co., dan Prince Sultan Aviation Academy (PSAA) akan menggelar lebih dari 60 program pelatihan.
SAL Logistics Services juga telah diakui sebagai pusat pelatihan berbasis kompetensi (CBTA), termasuk pelatihan barang berbahaya oleh Akademi Penerbangan Sipil Saudi.
Tantangan Regional dan Pentingnya Integrasi dalam industri penerbangan global arab saudi
Meski Arab Saudi menunjukkan performa impresif dalam penerbangan global, tantangan geopolitik masih menjadi hambatan di beberapa negara seperti Yaman, Suriah, Irak, dan Lebanon.
Untuk masa depan yang lebih terintegrasi, IATA menyerukan harmonisasi regulasi dan inovasi kolektif di seluruh Timur Tengah.
Arab Saudi Menjadi Sorotan Global Melalui IATA Aviation Day
Ibrahim Al-Omar, Direktur Jenderal Saudia Group, menegaskan bahwa acara IATA ini adalah panggung penting untuk menampilkan kemajuan Arab Saudi dalam industri penerbangan global.
“Dengan fokus pada keselamatan, inovasi, dan keberlanjutan, Arab Saudi menunjukkan kepemimpinan nyata dalam membentuk masa depan penerbangan internasional,” pungkasnya.
Baca juga Industrial Transformation Saudi Arabia (ITSA) 2025 Akan Dimulai pada Desember
Referensi:
MOHAMMED AL-KINANI (2025). IATA backs Saudi-led aviation surge amid regional integration push. Arab News. Diakses dari: https://arab.news/9w4k2