RIYADH: Arab Saudi kembali menegaskan komitmennya untuk menghadapi tantangan global dan mendorong perubahan transformatif selama diskusi meja bundar menteri di Future Minerals Forum.
Acara yang berlangsung di Riyadh dari 14 hingga 16 Januari ini menghadirkan perwakilan pemerintah dari hingga 90 negara, termasuk 16 negara anggota G20, serta para pemimpin industri, LSM, dan organisasi internasional. Forum ini telah memasuki edisi keempatnya.
Tahun ini, forum menyoroti kebutuhan investasi besar sebesar $6 triliun selama dekade mendatang untuk memenuhi permintaan yang meningkat di sektor pertambangan di tengah tantangan seperti volatilitas pasar komoditas dan kesenjangan tenaga kerja.
Menteri Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Alkhorayef, dalam sambutannya menegaskan bahwa forum ini telah berkembang menjadi platform kolaborasi untuk menciptakan solusi nyata terhadap tantangan global.
“Hari ini, kita memulai reformasi masa depan tahun ini, sebuah momen untuk merenungkan pencapaian bersama dan membentuk masa depan dengan dampak yang berarti. Perkembangan forum ini menjadi bukti pentingnya pengakuan dan dampak yang dihasilkan,” ujar Alkhorayef.
Alkhorayef juga menyoroti keberagaman dan kedalaman representasi dalam forum tahun ini, yang melibatkan perwakilan pemerintah, sektor swasta, organisasi internasional, dan LSM.
Perwakilan dari 89 Negara Berkumpul di FMF
Diskusi meja bundar membahas tantangan utama di sektor pertambangan, termasuk pengembangan kerangka strategis untuk memanfaatkan kekayaan mineral di Afrika, Asia Barat, dan Asia Tengah guna mendorong pertumbuhan ekonomi.
Forum juga fokus pada promosi keberlanjutan melalui penetapan prioritas pasokan yang bertanggung jawab sesuai dengan kondisi lokal dan meningkatkan transparansi melalui sertifikasi rantai pasokan.
Selain itu, pembentukan Regional Centers of Excellence menjadi sorotan untuk mendorong investasi, mengembangkan talenta yang terampil, dan mempercepat inovasi teknologi.
Alkhorayef mengakui volatilitas pasar komoditas dan menekankan pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan serta penanganan kesenjangan tenaga kerja akibat penuaan tenaga kerja.
Sejalan dengan tujuan Vision 2030, Arab Saudi memposisikan sektor pertambangan sebagai katalis pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kekayaan mineral Kerajaan diperkirakan mencapai $2,5 triliun, dengan cadangan yang belum dimanfaatkan meliputi fosfat, emas, seng, dan tembaga. Kontribusi sektor ini terhadap PDB diproyeksikan meningkat menjadi $70-80 miliar pada tahun 2030 dari $17 miliar saat ini, menciptakan lebih dari 200.000 lapangan kerja.
Sebagai bagian dari forum, Alkhorayef mengumumkan beberapa nota kesepahaman penting untuk memperkuat kemitraan pertambangan internasional.
Di antara kesepakatan penting, Arab Saudi dan Djibouti menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama di bidang sumber daya mineral, membuka peluang baru dalam sektor pertambangan di kedua negara.
Kerajaan juga menjalin kesepakatan dengan Yordania, Inggris, dan Zambia untuk berkolaborasi dalam pengembangan sumber daya mineral, dengan fokus pada praktik berkelanjutan, transfer teknologi, dan pertumbuhan ekonomi.
Arab Saudi juga menandatangani nota kesepahaman baru dengan Republik Austria dan deklarasi niat dengan Prancis, memperluas jaringan kemitraan globalnya.
Kesepakatan ini menegaskan komitmen Arab Saudi untuk meningkatkan kerja sama global di sektor pertambangan dan mendukung tujuan Vision 2030.
Sumber :
https://www.futuremineralsforum.com/
‘https://www.arabnews.com/economy