Transformasi Pariwisata dalam Kerangka Vision 2030
Arab Saudi sedang mengalami transformasi besar-besaran. Salah satu pilar utamanya adalah pengembangan sektor pariwisata. Program ini merupakan bagian dari visi nasional jangka panjang, yaitu Vision 2030 tentang menjadikan Arab Saudi destinasi wisata 2040.
Dalam Future Hospitality Summit (FHS) 2025 di Riyadh, para pemimpin industri menyatakan bahwa Arab Saudi diprediksi menjadi salah satu dari lima destinasi wisata terbesar dunia pada 2040. Proyeksi ini ditopang oleh rencana pembangunan lebih dari 362.000 kamar hotel baru. Selain itu, berbagai megaproyek seperti NEOM, AlUla, Red Sea Project, dan Qiddiya terus dikembangkan.
Setelah sukses melampaui target 100 juta pengunjung, Arab Saudi kini menargetkan 150 juta kunjungan per tahun pada 2030. Ini akan memperkuat pariwisata sebagai pilar utama ekonomi nasional.
Mengatasi Musim Wisata dan Meningkatkan Daya Saing
Salah satu tantangan utama adalah kunjungan wisata yang bersifat musiman. Sebelumnya, sebagian besar pengunjung datang hanya saat Ramadan, terutama ke Makkah dan Madinah.
Namun, kini situasi mulai berubah. Melalui inisiatif seperti Riyadh Season dan Jeddah Season, serta pengembangan destinasi seperti AlUla dan Red Sea, pemerintah berhasil menyebarkan arus kunjungan sepanjang tahun.
Menurut Ibrahim Al-Turki, Ketua Growth Partner:
“Dulu, 70% pengunjung datang saat Ramadan. Tahun ini, hanya 20% yang datang di bulan itu — sisanya tersebar merata sepanjang tahun.”
Penyebaran ini berdampak positif. Tingkat hunian hotel meningkat. Sementara itu, nilai investasi sektor perhotelan pun menjadi lebih menarik.
Arab Saudi destinasi wisata 2040 : Dampak Ekonomi dan Peluang Bisnis
Transformasi ini memberi dampak ekonomi yang besar. Tidak hanya menciptakan ribuan lapangan kerja, tetapi juga membuka peluang bisnis baru di berbagai sektor.
Selain pembangunan hotel, proyek ini juga mendorong pertumbuhan bisnis kuliner, transportasi, kerajinan tangan, dan layanan wisata digital. Di sisi lain, para investor global mulai melirik sektor properti dan teknologi wisata di Arab Saudi.
Berdasarkan laporan Kementerian Pariwisata, sektor ini ditargetkan menyumbang lebih dari 10% PDB nasional pada 2030. Ini menegaskan bahwa pariwisata bukan sekadar pelengkap, melainkan motor utama pertumbuhan ekonomi.
Arab Saudi destinasi wisata 2040 : Penguatan Talenta Lokal dan Sumber Daya Manusia
Pertumbuhan sektor wisata membutuhkan SDM yang andal. Oleh karena itu, Arab Saudi fokus pada pengembangan talenta lokal.
Elie Milky, Wakil Presiden Pengembangan Radisson Hotel Group, menyebutkan bahwa lebih dari 40% staf Radisson di Arab Saudi adalah warga lokal. Bahkan, tingkat Saudisasi telah mencapai 60%.
“Talenta adalah tantangan global. Namun, Arab Saudi telah melangkah maju dengan melatih tenaga kerja lokal untuk bersaing di tingkat internasional.”
Pemerintah dan swasta terus bekerja sama. Mereka membentuk program pelatihan, magang, dan pengembangan kepemimpinan untuk generasi muda Saudi.
Arab Saudi kini berada di jalur menuju 5 besar destinasi wisata dunia pada 2040. Transformasi ini tidak hanya memperindah wajah negara, tetapi juga memperkuat ekonomi melalui investasi, bisnis, dan pemberdayaan lokal.
Dengan strategi menyeluruh, infrastruktur kelas dunia, serta pengembangan SDM berkelanjutan, Arab Saudi bersiap menjadi pusat wisata global yang kompetitif dan berkelanjutan.nggerak ekonomi nasional yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi.
📚 Referensi:
Nour El-Shaeri (2025). FHS25: Tourism leaders see Saudi Arabia becoming top 5 global destination by 2040. ArabNews. Diakses dari: https://arab.news/n9k8y