Arab Saudi telah berhasil menurunkan angka kematian di tempat kerja lebih dari 75% sejak 2018, sekaligus menciptakan lebih dari 29.000 lapangan kerja baru dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional yang menjadikan kesejahteraan pekerja sebagai prioritas utama dalam transformasi Saudi Vision 2030.
Kemajuan Signifikan Bidang K3 di Arab Saudi Menurunkan Angka Kematian
Majed al-Fuwaiz, Sekretaris Jenderal Dewan Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja, mengungkapkan bahwa Kerajaan Arab Saudi telah membuat kemajuan signifikan dalam bidang K3 melalui reformasi regulasi, transformasi digital, dan penyesuaian standar internasional.
“Kami sudah melihat kemajuan nyata dan terukur,” kata al-Fuwaiz. “Tingkat cedera kerja di Kerajaan turun lebih dari 41,8% sejak 2018, dan kematian di tempat kerja telah menurun dari 3,83 menjadi 0,94 per 100.000 pekerja, yang berarti penurunan sebesar 75,4% hingga akhir 2024”.
Selain itu, lebih dari 29.000 pekerjaan baru di bidang K3 telah tercipta, membantu membangun generasi baru tenaga profesional Saudi yang terampil.
“Kami telah melakukan digitalisasi terhadap 62% proses K3, naik dari hanya 30% beberapa tahun lalu,” tambah al-Fuwaiz.
Modernisasi Standar Ketenagakerjaan
Pencapaian ini merupakan bagian dari strategi Saudi Vision 2030 untuk memodernisasi standar ketenagakerjaan, memperluas peran sektor swasta, dan memastikan tempat kerja yang lebih aman serta produktif di seluruh Kerajaan.
“Kami mengambil pendekatan proaktif dan strategis terhadap keselamatan kerja, berakar kuat pada tujuan Visi 2030 kami,” ujar al-Fuwaiz.
Ia juga menyoroti beberapa inisiatif kunci, seperti Program Strategis Nasional untuk K3 yang diluncurkan pada 2017, disahkannya kebijakan nasional pada 2021, dan pembentukan Dewan Nasional untuk K3 pada 2022. Dewan ini mempertemukan 16 instansi pemerintah, pemberi kerja, dan perwakilan pekerja untuk mengoordinasikan upaya keselamatan di semua sektor.
Transformasi Digital dan Penguatan Penegakan Hukum
Penegakan hukum kini menjadi lebih konsisten dan transparan berkat sistem tata kelola nasional yang terpadu dan alat digital real-time.
“Platform Nasional Pelaporan dan Investigasi Insiden memungkinkan pelaporan secara real-time, analisis risiko, serta koordinasi antara tim inspeksi,” jelas al-Fuwaiz.
Infrastruktur digital ini meningkatkan responsivitas pihak berwenang dalam menangani area berisiko tinggi.
Untuk mengukur dan meningkatkan kepatuhan, Arab Saudi menggunakan dashboard kinerja, inspeksi fisik, serta inisiatif seperti Model Keunggulan dan Kepatuhan Nasional.
“Kepatuhan di Arab Saudi diukur dengan pendekatan berbasis data,” tegasnya.
Arab Saudi juga telah mengadopsi standar perburuhan internasional ke dalam kerangka hukumnya.
“Pencapaian besar adalah ratifikasi Konvensi ILO No. 187,” kata al-Fuwaiz, menambahkan bahwa Kerajaan juga sedang berupaya meratifikasi Konvensi No. 155. “Komitmen ini tercermin dalam reformasi regulasi yang nyata”.
Pengembangan Tenaga Kerja dan Inovasi di Tempat Kerja
Pelatihan dan pengembangan tenaga kerja menjadi inti dari strategi ini. Arab Saudi meluncurkan Program Kader K3 untuk melisensi profesional di bidang tersebut dan menawarkan pelatihan daring gratis dalam delapan bahasa untuk memperluas akses pendidikan keselamatan.
“Inisiatif ini bertujuan mendukung pelaksanaan dan penegakan persyaratan K3 di tempat kerja,” ujar al-Fuwaiz.
Ia juga menyoroti tantangan global seperti stres akibat panas karena perubahan iklim, isu kesehatan mental, serta perubahan pola kerja di era ekonomi gig. “Kebutuhan akan perlindungan kerja yang lebih kuat tidak pernah lebih jelas. Sederhananya, tidak ada satu negara pun yang bisa menghadapi tantangan ini sendirian,” katanya
Peran Pemuda dalam Inovasi di Tempat Kerja
Pemuda juga memainkan peran penting dalam inovasi. Sebuah hackathon yang digelar bersamaan dengan the seventh Global Occupational Safety and Health Conference tahun ini menarik lebih dari 1.000 peserta dari sembilan negara, dengan 465 proposal proyek yang diajukan.
“Lebih dari 82% peserta berusia di bawah 35 tahun,” kata al-Fuwaiz. “Ini adalah contoh nyata bagaimana pemikiran segar dan kolaborasi dapat menghasilkan solusi praktis dan berdampak tinggi”.
“Melalui inovasi, Arab Saudi membantu membangun sistem kesehatan dan ketenagakerjaan yang efisien, inklusif, dan kompetitif secara global,” tegas al-Fuwaiz.
The Seventh Global Occupational Safety and Health Conference (GOSH7)
Data terbaru ini diungkapkan pada GOSH7 yang digelar di Riyadh pada Mei lalu. Konferensi ini mempertemukan pakar, inovator, dan pembuat kebijakan global untuk mengatasi risiko baru dan mempromosikan sistem keselamatan kerja yang berkelanjutan.

“GOSH7 menjadi platform penting untuk menyatukan keahlian global, bertukar ide, dan menemukan solusi nyata atas tantangan yang kita hadapi bersama,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Nasional untuk K3. “Mengadakan konferensi ini setiap tahun mencerminkan komitmen kami untuk memastikan kesejahteraan pekerja tetap menjadi inti dari pembangunan ekonomi dan sosial. Ini juga mendukung ambisi Saudi Vision 2030 kami untuk membangun ekonomi yang lebih tangguh, kompetitif, dan berkelanjutan”.
Baca juga: Arab Saudi Larang Kerja di Luar Ruangan Mulai 15 Juni
Referensi:
- Abueish, T. (2025). Saudi Arabia cut workplace deaths by 75pct, created more health, safety jobs: Official. Diambil dari https://english.alarabiya.net/News/saudi-arabia/2025/06/12/saudi-arabia-cut-workplace-deaths-by-75pct-created-more-health-safety-jobs-official.