DHAHRAN: Konferensi Dhahran ( The Global Students Research Conference ), yang diselenggarakan oleh King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), berlangsung di Dhahran pada tanggal 4-6 Februari 2025.
Btoul Al-Khalil, pemimpin eksekutif konferensi dan jurusan bioteknologi, mengatakan inisiatif yang dipimpin mahasiswa ini bertujuan untuk “menjembatani kesenjangan antara mahasiswa dan penelitian, karena kami ingin penelitian bermanfaat bagi semua orang.”
Konferensi Diikuti 300 Peserta Internasional
Acara tersebut, yang berfokus pada kemajuan penelitian ilmiah dan dampaknya, telah mempertemukan lebih dari 300 peserta dari Arab Saudi, Rusia, Korea Selatan, dan Amerika Utara.
Acara ini menampilkan para peneliti terkemuka, pemimpin industri, dan mahasiswa yang mengeksplorasi teknologi disruptif, melalui diskusi panel, pameran, dan hackathon untuk memecahkan masalah dunia nyata menggunakan pemikiran kreatif dan kerja tim.
Para Narasumber Terkemuka Membahas Tema-Tema Penting
Pembicara terkemuka antara lain Prof. Richard Bush dari NEOM membahas “Menciptakan Produk Berkelanjutan, Pertumbuhan Ekonomi, dan Dampak llingkungan yang lebih rendah,”. Nasir Shafiq menyampaikan ceramah utama tentang “Mengganggu Lanskap Bisnis.”

Pembicara konferensi Harmeen Mehta mengatakan: “Apa yang saya sukai dari konferensi ini adalah dua hal. Pertama, peserta cukup bersemangat untuk ingin memahami lebih dari sekedar akademis mereka. Kedua, mereka ingin mengetahui lebih dari apa yang telah mereka pelajari dari guru mereka.”
Perannya berasal dari keinginan untuk membantu mahasiswa menjembatani kesenjangan antara pembelajaran akademis dan penerapan di dunia nyata.
“Bagi individu korporat seperti saya, ini adalah sebuah pengorbanan karena di perguruan tinggi, Anda belajar banyak namun tidak selalu dapat menghubungkannya dengan implikasi praktis di dunia nyata,” katanya.
Mehta menambahkan bahwa dia terkesan dengan para pelajar, terutama dari Aljazair yang memberikan solusi untuk penyakit pinggul yang membuat penggantian pinggul tradisional tidak praktis bagi kaum muda.
“Apa yang saya pelajari dari para siswa adalah bahwa generasi muda di sini memiliki ide-ide yang sangat inovatif,” ujarnya.
Baca juga: Pakar Penyakit Langka Seluruh Dunia Tiba di Riyadh Untuk Menghadiri the 3rd Saudi Rare Disease Summit, di sini.
Sumber:
Arab News. (2025, February 5). Dhahran conference bridges gap between research, innovation. Arab News. Diakses dari https://www.arabnews.com/node/2589122/saudi-arabia