Arab Saudi selama ini dikenal sebagai negara dengan gurun pasir yang luas dan panas terik. Namun, di balik lanskap gurun yang luas tersebut, ternyata terdapat hutan-hutan yang tersebar di pegunungan, lembah, dan sepanjang pesisir Laut Merah serta Teluk Arab. Meski hanya menutupi sekitar 1,1 persen dari total wilayah negara, hutan-hutan ini memiliki peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati. Serta menyimpan karbon, dan meningkatkan ketahanan pangan.

Hutan Pegunungan di Arab Saudi
Najeeb Alsubhi, Kepala Departemen Hutan Lembah di Pusat Nasional untuk Pengembangan Tutupan Vegetasi dan Penanggulangan Gurun, menyatakan bahwa luas hutan di Arab Saudi mencapai sekitar 2,7 juta hektar. Hutan ini terdiri dari hutan pegunungan yang tersebar di bagian selatan dan barat daya negara. Dan didominasi oleh pohon juniper dan atam (zaitun liar), serta kelompok pohon akasia.
Hutan pegunungan ini membentang dari Taif hingga Jazan. Sementara hutan lembah yang didominasi pohon sidr dan akasia tersebar di wilayah pedalaman. Di sepanjang garis pantai, hutan mangrove tumbuh subur di daerah pasang surut. Hutan ini menyediakan habitat penting bagi satwa dan berfungsi sebagai pelindung alami pantai.
Meski luasnya kecil, hutan-hutan ini merupakan pusat keanekaragaman hayati yang sangat penting. Secara global, hutan menyumbang lebih dari 80 persen keanekaragaman hayati, mengatur iklim, mencegah perluasan gurun, serta menyediakan berbagai produk alami seperti madu dan tanaman obat. Di Arab Saudi, hutan juga berperan sebagai penyangga terhadap perluasan gurun dan perubahan iklim yang semakin nyata.
Upaya Konservasi Hutan
Untuk melindungi dan mengembangkan kekayaan alam ini, Arab Saudi meluncurkan program konservasi dan rehabilitasi hutan. Program ini dipimpin oleh National Center for Vegetation Cover Development and Combating Desertification. Dan mencakup penanaman lebih dari 3,5 juta pohon serta upaya pelestarian spesies asli dengan memetakan dan memulihkan habitat pohon tahunan.
Selain itu, pusat ini juga membangun sistem pemantauan hutan dan kebakaran hutan. Serta mengadakan penelitian dan edukasi publik untuk memastikan keberlanjutan hutan dalam jangka panjang. Salah satu proyek utama adalah penilaian kondisi dan perubahan tutupan hutan di lima wilayah kunci: Al-Bahah, Jazan, Asir, Najran, dan Taif.
Proyek ini merupakan bagian dari Program Inventaris Hutan Nasional, hasil kerja sama antara National Center for Vegetation Cover Development and Combating Desertification dan Food and Agriculture Organization (FAO). Tujuannya adalah mendukung pengelolaan hutan yang berkelanjutan serta memenuhi kewajiban pelaporan lingkungan internasional terkait keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan penggunaan lahan.
Melalui pengumpulan data, identifikasi lokasi hutan penting, dan penggunaan teknologi canggih seperti hypsometer digital untuk mengukur tinggi pohon dan struktur hutan, program ini menunjukkan keseriusan Arab Saudi dalam menjaga hutan sebagai aset ekologis sekaligus simbol pembaruan di tengah wilayah yang dikenal dengan kondisi alam yang kering dan ekstrem.
Seiring dengan upaya Arab Saudi dalam mencapai target iklim dan lingkungan yang lebih luas, hutan-hutan ini dapat menjadi salah satu harta paling berharga yang mendukung masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi negara.
Baca juga: Pesona Gunung dan Laut di Arab Saudi: Destinasi untuk Pecinta Alam – Jelajah Saudi – KabarSaudi.com
Referensi:
- Alshammari, H. (2025). How Saudi forestry supports biodiversity and mitigates the effects of climate change. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2598491/saudi-arabia .