Teknologi deionisasi kapasitif memurnikan 3.500 meter kubik air per hari (Sumber: Arab News)
Arab Saudi akan segera mengadopsi teknologi baru untuk memurnikan air minum melalui metode inovatif menggunakan prinsip arus listrik. Dan teknologi ini, yang disebut deionisasi kapasitif, dirancang untuk mengolah sekitar 3.500 meter kubik air setiap hari. Sehingga dapat menyediakan air minum bersih bagi masyarakat.
Kerja Sama Internasional
Perusahaan asal Swedia, Stockholm Water Technology, telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Arab Saudi, DRC-ChemTec, untuk menerapkan teknologi ini selama empat tahun ke depan. Selain itu, Stockholm Water Technology juga mengusulkan penggunaan teknologi ini untuk pengolahan air limbah di Arab Saudi agar dapat dimanfaatkan kembali untuk keperluan pertanian. Adapun rencana tersebut mencakup penghapusan mikropolutan seperti pestisida, obat-obatan, dan bahan kimia lainnya dari air limbah yang telah diolah.
Cara Kerja Deionisasi Kapasitif
Teknologi ini bekerja dengan melewatkan arus listrik melalui air, sehingga mampu menghilangkan kontaminan tanpa memerlukan filter membran atau bahan kimia tambahan. Saat ini, Arab Saudi menggunakan dua metode utama desalinasi—desalinasi termal dan osmosis balik—untuk menghasilkan air minum bersih. Teknologi deionisasi kapasitif menawarkan potensi untuk mengurangi limbah dan konsumsi energi dalam proses pemurnian air.
Arab Saudi Menjadi Pasar Potensial Teknologi Pemurnian Air
CEO Stockholm Water Technology, Karthik Laxman, menyatakan bahwa pasar pengolahan air di Arab Saudi berada di garis terdepan dalam praktik berkelanjutan. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan mendesak akan air bersih serta fokus yang meningkat pada daur ulang dan penggunaan kembali air. Sementara itu, Husam Aljarba dari DRC-ChemTec menambahkan bahwa teknologi ini memiliki fleksibilitas tinggi yang memberikan nilai unik bagi pelanggan di sektor residensial maupun industri.
Dalam proyek awalnya, Stockholm Water Technology akan memasok 1.750 sistem mereka untuk fokus pada penyediaan air minum bersih. Selanjutnyau, mereka akan memperluas cakupan teknologi ke pengolahan limbah industri dan kota. Sedangkan DRC-ChemTec akan bertanggung jawab atas instalasi, pemeliharaan teknologi, serta produksi komponen lokal untuk mendukung kapasitas produksi dalam negeri.
Arab Saudi saat ini bergantung pada desalinasi untuk memenuhi sekitar 75 persen kebutuhan airnya, dengan produksi lebih dari 13 juta meter kubik per hari. Oleh karena itu, dengan teknologi baru ini, negara tersebut berharap dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya airnya.
Baca juga: Bagaimana Air Zamzam Didistribusikan ke Luar Makkah?
Referensi:
- Arab News. (2025). New technology to purify drinking water will be expanded in Saudi Arabia. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2595452/saudi-arabia .