
Ilustrasi Visa Kerja (Sumber: Unimoni)
Arab Saudi resmi meluncurkan sistem visa kerja berbasis keterampilan terbaru, mulai berlaku bagi pekerja baru sejak 3 Agustus 2025 dan bagi seluruh pekerja asing yang sudah eksisting efektif per 5 Juli 2025. Inovasi ini menjadi bagian kunci dalam reformasi tenaga kerja sesuai dengan Visi 2030, bertujuan menghadirkan tenaga profesional kelas dunia, meningkatkan kualitas angkatan kerja, dan menciptakan peluang terbesar bagi para pencari kerja terampil dari luar negeri. Apa detail sistem baru ini dan bagaimana strateginya bisa menguntungkan para pekerja Indonesia?
Pentingnya Sistem Baru untuk Pekerja dan Pemberi Kerja di Arab Saudi
Sebelum aturan ini, izin kerja di Saudi hanya berpatokan pada jabatan tanpa mewajibkan verifikasi pendidikan, pengalaman, atau gaji yang relevan. Hasilnya, banyak pekerja ditempatkan di posisi yang tidak sesuai dengan keahlian asli mereka. Dengan sistem skill-based yang baru, pemerintah Saudi mengklasifikasikan seluruh pekerja asing ke dalam tiga level:
- High-skilled, untuk profesi seperti Dokter, Insinyur, Eksekutif, IT, dsb. Dengan syarat: minimal gelar S1 sesuai okupasi (mengacu standar nasional Saudi – SSCO), pengalaman minimal 5 tahun, gaji bulanan minimal SAR15,000, lulus sistem poin berbasis kombinasi pendidikan, pengalaman, dan gaji. Dan verifikasi dokumen wajib dan akreditasi profesi Saudi mungkin diperlukan.
- Skilled, untuk profesi seperti Teknisi, Pengawas, Staf administratif, dsb. Memiliki syarat: minimal pendidikan menengah atau sertifikasi kejuruan, pengalaman minimal 2 tahun, gaji antara SAR7,000 – 14,999, dan membutuhkan verifikasi dokumen sesuai okupasi.
- Basic, untuk profesi seperti buruh dan tenaga pendukung entry-level. Dengan syarat: usia di bawah 60 tahun, tidak diwajibkan pendidikan formal, dan gaji minimum mengikuti standar nasional masing-masing sektor.
Manfaat Utama dan Peluang Baru
- Transparansi & Prediktabilitas: Pelamar dapat memperkirakan secara jelas klasifikasinya berdasarkan dokumen pendidikan, pengalaman, dan posisi.
- Karier Lebih Jelas untuk Tenaga Terampil: Jalur menuju posisi dan gaji lebih tinggi lebih terbuka bagi kandidat dengan akreditasi dan kelayakan profesional.
- Akreditasi Jadi Penentu: Sertifikasi dan verifikasi keterampilan melalui program Saudi, misal Progressive Qualification/Skills Verification, menjadi kunci kenaikan grade visa.
- Proses Digital dan Mudah Diakses: Semua pemutakhiran jabatan tenaga kerja dilakukan melalui platform Qiwa, memudahkan employer dan kandidat memonitor kategori keterampilan secara real-time.
Panduan Praktis bagi Kandidat dan Pemberi Kerja
- Kumpulkan Bukti Pendidikan & Pengalaman: Siapkan dokumen sah (ijazah, sertifikat, portofolio, dsb.).
- Verifikasi Profesi: Ikut program verifikasi atau sertifikasi resmi yang diakui Pemerintah Saudi.
- Selalu Cek dan Sinkronkan Posisi Kerja di Kontrak serta Qiwa Platform.
- Ajukan Banding jika Klasifikasi Tidak Sesuai: Pekerja dapat meminta peninjauan ulang kategori jika menilai dirinya layak ke level lebih tinggi.
Dengan penerapan aturan baru ini, perusahaan pemberi kerja wajib mengklasifikasikan karyawan berdasarkan aturan baru dan harus memperbaiki data di sistem Qiwa. Bila tidak dipatuhi, risiko sanksi administratif akan diberikan jika klasifikasi tidak akurat atau data sengaja disalahkan.
Baca juga: Arab Saudi Tangguhkan Visa Kerja untuk 14 Negara, Pengiriman Tenaga Kerja Migran Terganggu
Referensi:
- Varghese, J. (2025). Saudi Arabia sets new skill-based work visa system: How can you benefit?. Diambil dari https://gulfnews.com/business/markets/saudi-arabia-sets-new-skill-based-work-visa-system-how-can-you-benefit-1.500214122.
- The Arabian Stories. (2025). Saudi Arabia unveils skill-based work visa system to attract top talent. Diambil dari https://www.thearabianstories.com/2025/07/29/saudi-arabia-unveils-skill-based-work-visa-system-to-attract-top-talent/.