RIYADH: Sektor e-commerce Arab Saudi terus menunjukkan momentum pertumbuhan pada kuartal keempat 2024, dengan 40.953 bisnis terdaftar di seluruh Kerajaan—meningkat 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Data terbaru dari Kementerian Perdagangan mengungkapkan bahwa Riyadh memimpin dengan 16.834 pendaftaran, diikuti oleh Makkah dengan 10.314, dan Provinsi Timur dengan 6.488. Di wilayah Madinah dan Qassim, pendaftaran e-commerce masing-masing mencapai 1.952 dan 1.324.
Pertumbuhan ini sejalan dengan transisi Arab Saudi menuju ekonomi yang lebih beragam dan berbasis digital, di mana e-commerce memainkan peran penting. Kerajaan kini berada di antara 10 negara teratas secara global dalam ekspansi sektor ini.
Angka-angka ini mendukung tujuan nasional untuk meningkatkan pangsa perdagangan modern dan e-commerce dalam sektor ritel menjadi 80 persen pada tahun 2030, serta aspirasi pemerintah untuk menaikkan pembayaran online hingga 70 persen pada tahun yang sama.
Laporan triwulanan terbaru Kementerian Perdagangan juga menunjukkan bahwa sektor logistik mencatat lonjakan 82 persen dalam penerbitan catatan pada kuartal keempat dibandingkan periode yang sama pada 2023, mencapai 16.561 pendaftaran.
Riyadh memimpin daftar ini dengan 8.074 pendaftaran, diikuti oleh Makkah dengan 4.235, dan Provinsi Timur dengan 2.038. Wilayah Madinah dan Qassim masing-masing mencatat 486 pendaftaran.
Dalam pengembangan aplikasi, laporan menunjukkan sektor ini mengalami lonjakan 36 persen dari tahun ke tahun dalam penerbitan catatan, mencapai 15.775 pendaftaran pada kuartal terakhir 2024 dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Riyadh kembali memimpin dengan 9.647 pendaftaran, diikuti oleh Makkah dengan 3.191, dan Provinsi Timur dengan 1.590.
Sektor solusi fintech Arab Saudi juga mencatat peningkatan 12 persen dari tahun ke tahun, dengan penerbitan 3.152 catatan pada kuartal keempat 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Buletin ini juga menyoroti pertumbuhan signifikan di berbagai sektor yang menjanjikan, sejalan dengan tujuan Vision 2030 Arab Saudi.
Ekspansi besar terlihat dalam beberapa bidang utama, termasuk layanan komputasi awan, manufaktur panel surya dan komponennya, serta aktivitas real estat.
Pertumbuhan juga terlihat dalam penyelenggaraan perjalanan wisata, acara hiburan, konferensi, dan pameran dagang.
Perkembangan ini mencerminkan fokus strategis Kerajaan dalam mendorong inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan di berbagai industri.
Buletin triwulanan sektor bisnis Kementerian ini memberikan gambaran tentang perkembangan terbaru dalam lingkungan komersial negara, menyoroti pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi Arab Saudi yang berkelanjutan.
Peluang Bagi Pekerja Migran Indonesia
Pertumbuhan pesat sektor e-commerce di Arab Saudi membuka peluang kerja besar bagi pekerja migran Indonesia, terutama di bidang logistik dan teknologi digital. Sektor logistik mencatat lonjakan 82 persen dalam pendaftaran baru, menciptakan permintaan tenaga kerja di pengelolaan gudang, distribusi, dan pengemasan. Selain itu, pengembangan aplikasi dan teknologi digital mengalami kenaikan 36 persen, mendorong kebutuhan akan tenaga ahli IT, pengembang aplikasi, dan desainer UI/UX.
Permintaan tenaga kerja juga meningkat di sektor fintech, dengan pertumbuhan 12 persen dalam pembayaran digital dan analisis data. Sementara itu, industri pariwisata dan hiburan menawarkan peluang bagi pekerja di bidang perhotelan, penyelenggaraan acara, dan manajemen perjalanan. Pertumbuhan manufaktur panel surya dan komponennya juga menciptakan kebutuhan tenaga kerja di sektor energi terbarukan, yang sejalan dengan transformasi ekonomi Arab Saudi.
Untuk bersaing di pasar kerja Arab Saudi, pekerja migran Indonesia perlu meningkatkan keterampilan sesuai kebutuhan, seperti pelatihan logistik, teknologi digital, dan kemampuan bahasa Arab atau Inggris. Selain itu, bekerja sama dengan lembaga penempatan tenaga kerja resmi dapat membantu memanfaatkan peluang ini. Dengan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan melalui Vision 2030, Arab Saudi menjadi destinasi menjanjikan bagi pekerja migran Indonesia untuk berkontribusi sekaligus meningkatkan taraf hidup mereka.
Sumber : https://www.arabnews.com/node/2585413/business-economy