The Empty Quarter (Sumber: Arab News)
Rub’ Al-Khali, atau yang dikenal sebagai Empty Quarter, merupakan salah satu gurun terbesar dan paling tandus di dunia. Namun, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kawasan ini pernah menjadi lanskap subur yang dipenuhi danau dan sungai. Dan memungkinkan kehidupan manusia dan hewan ribuan tahun lalu.
Penelitian ini melibatkan kolaborasi sejumlah institusi ternama, termasuk King Abdullah University of Science and Technology (KAUST), University of Geneva, Griffith University, California Institute of Technology, University of Texas, dan University of the Fraser Valley. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Communications Earth & Environment.
Sejarah Hijau di Balik Gurun Pasir
Rub’ Al-Khali yang kini membentang sejauh 650.000 kilometer persegi di Semenanjung Arab. Sebagian besar berada di Arab Saudi, dan konon dahulu memiliki iklim yang jauh lebih ramah. Bukit-bukit pasir setinggi 250 meter yang mendominasi wilayah ini. Dan ternyata menyembunyikan sejarah berupa sistem danau besar yang terbentuk pada periode “Green Arabia” sekitar 11.000 hingga 5.500 tahun lalu.
Salah satu danau terbesar di kawasan ini memiliki luas mencapai 1.100 kilometer persegi dengan kedalaman hingga 42 meter. Danau tersebut kemudian meluap dan menciptakan lembah sepanjang 150 kilometer di tengah gurun.
Menurut para peneliti, curah hujan dari pergeseran monsun Afrika dan India ke utara menjadi sumber utama air bagi wilayah ini. Kondisi tersebut menciptakan padang rumput yang subur, mendukung kehidupan manusia purba serta hewan-hewan penggembala.
“Di bawah pasir tandus Rub’ Al-Khali tersembunyi sejarah hidup berupa danau dan sungai,” ungkap Antoine Delaunay, salah satu peneliti dari KAUST. “Penelitian kami menunjukkan bagaimana perubahan iklim secara drastis mengubah lanskap Arabia dan pola pemukiman manusia.”
Dampak Perubahan Iklim pada Kehidupan Manusia
Namun, sekitar 6.000 tahun lalu, curah hujan menurun drastis, menyebabkan wilayah ini berubah menjadi gurun kering seperti yang kita kenal sekarang. Kondisi tersebut memaksa populasi manusia purba bermigrasi ke daerah lain yang lebih layak huni.
Profesor Michael Petraglia dari Griffith University menambahkan bahwa bukti arkeologi menunjukkan keberadaan kelompok pemburu-pengumpul serta penggembala yang memanfaatkan padang rumput subur di Rub’ Al-Khali pada masa itu.
“Pembentukan lanskap berupa danau dan sungai memungkinkan ekspansi manusia ke wilayah ini sebelum akhirnya mereka bermigrasi akibat perubahan iklim,” jelasnya.
Wawasan untuk Masa Kini
Penelitian ini merupakan bagian dari upaya KAUST untuk memahami hubungan antara iklim, lanskap, lingkungan, dan pemukiman manusia di Semenanjung Arab. Studi ini juga memberikan wawasan penting tentang dampak perubahan iklim masa lalu terhadap kehidupan manusia—sebuah pelajaran berharga untuk menghadapi tantangan perubahan iklim modern.
Profesor Frans Van Buchem dari KAUST turut memimpin penelitian serupa di Wadi Al-Dawasir, mempelajari keberadaan danau purba serta dampaknya terhadap situs-situs pemukiman kuno seperti Al-Faw, yang kini menjadi Warisan Dunia UNESCO.
Studi semacam ini tidak hanya menggali sejarah tersembunyi Semenanjung Arab tetapi juga membantu memahami bagaimana perubahan lingkungan dapat memengaruhi peradaban manusia di masa depan.
Baca juga: Gurun Arab Saudi Berubah Menjadi Lautan Bunga Liar
Referensi:
- Arab News. (2025). KAUST study reveals Empty Quarter once had vast lake, river system. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2596458/saudi-arabia .