Di antara peristiwa paling monumental dalam sejarah Islam, Fathul Makkah atau Penaklukan Makkah menjadi titik balik yang tidak hanya mengguncang Jazirah Arab secara politik, tetapi juga menjadi kemenangan spiritual yang sarat makna.
Peristiwa ini menunjukkan keagungan akhlak Rasulullah ﷺ, kekuatan strategi, serta kemuliaan Islam yang menyebar bukan dengan kekerasan, melainkan dengan kedamaian dan keteladanan. Mari kita telusuri jejak sejarah yang menginspirasi ini—dari latar belakang konflik hingga lokasi-lokasi yang menjadi saksi bisu kebangkitan Islam.
Latar Belakang Fathul Makkah: Dari Perdamaian Menuju Pengkhianatan
Segalanya bermula dari Perjanjian Hudaibiyah, kesepakatan damai antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy pada tahun ke-6 Hijriyah. Namun, perdamaian ini rusak ketika Bani Bakr, sekutu Quraisy, menyerang Bani Khuza’ah, sekutu Muslimin. Ini merupakan pelanggaran serius terhadap perjanjian yang telah disepakati.
Mengetahui hal ini, Rasulullah ﷺ segera memutuskan untuk bertindak. Beliau menyiapkan pasukan besar—sekitar 10.000 prajurit—dan melakukan pergerakan rahasia menuju Makkah tanpa menimbulkan kecurigaan.
Masuknya Rasulullah ﷺ ke Makkah: Kemenangan yang Penuh Ampunan
Pada 20 Ramadhan 8 H (sekitar Januari 630 M), pasukan Islam memasuki Kota Makkah dengan hampir tanpa perlawanan. Saat itu, Rasulullah ﷺ menundukkan kepalanya dalam rasa syukur ketika menunggang unta—sebuah simbol kerendahan hati dalam kemenangan.
Alih-alih membalas dendam, beliau memberikan pengampunan umum kepada seluruh penduduk kota, termasuk mereka yang dahulu mengusir dan menyiksa beliau serta para sahabat. Beliau bersabda:
“Hari ini adalah hari kasih sayang. Hari ini Allah memuliakan Quraisy.” (HR. Ibnu Ishaq)
Setelah itu, Rasulullah ﷺ masuk ke Masjidil Haram, menghancurkan berhala yang mengelilingi Ka’bah sambil membaca ayat suci:
“Telah datang kebenaran dan lenyaplah kebatilan.”
(QS. Al-Isra: 81)
Lokasi Bersejarah Fathul Makkah yang Masih Ada Hingga Kini
Beberapa tempat yang menjadi saksi sejarah Fathul Makkah masih dapat dikunjungi dan direnungi:
- Jalan Madinah-Makkah via Hudaybiyah
Rute sunyi yang digunakan Rasulullah ﷺ dan pasukan untuk menyelinap masuk ke Makkah. - Jabal Hind dan Jabal Khandama
Lokasi strategis di mana pasukan Muslim berkemah sebelum memasuki kota. - Masjidil Haram
Tempat utama pembersihan Ka’bah dan penyampaian pidato ampunan oleh Rasulullah ﷺ. - Darul Arqam
Tempat dakwah rahasia Rasulullah ﷺ sebelum hijrah, simbol kesabaran dan keteguhan hati.
Hikmah Besar dari Fathul Makkah
Fathul Makkah tidak hanya memperluas wilayah kekuasaan Islam, tapi juga memberi pelajaran penting bagi seluruh umat manusia:
- Pengampunan lebih kuat dari pembalasan.
Rasulullah ﷺ menunjukkan bahwa kemenangan sejati diraih dengan hati yang lapang. - Akhlak lebih efektif daripada kekerasan.
Kelembutan, kesabaran, dan keteladanan menjadi senjata utama dakwah Islam. - Strategi dan hikmah berjalan beriringan.
Penaklukan dilakukan dengan rencana matang dan tanpa pertumpahan darah.
Warisan Abadi bagi Umat Islam
Fathul Makkah adalah warisan spiritual dan moral yang relevan hingga hari ini. Di tengah dunia modern yang penuh konflik dan dendam, kisah ini mengajarkan bahwa kedamaian dan akhlak mulia adalah kunci kemenangan sejati.
Semoga kita bisa meneladani kepemimpinan Rasulullah ﷺ dalam menghadirkan keadilan, kasih sayang, dan kebenaran di tengah umat manusia.
Baca Juga Mekah Tempo Dulu: Potret dan Kisah Kota Suci Sebelum Modernisasi
Referensi
- Al-Mubarakpuri, S. R. (2002). Ar-Raheeq Al-Makhtum (The Sealed Nectar). Darussalam.
- Ibn Hisham, A. M. (2001). The Life of Muhammad (Trans. A. Guillaume). Oxford University Press.
- Qadhi, Y. (2012–2017). The Seerah of Prophet Muhammad ﷺ [Video Playlist]. YouTube
- Sahih al-Bukhari. (n.d.). Hadith No. 4295. Sunnah.com
- Surah Al-Isra [17:81].