
Desalination Plant di Rabigh
Arab Saudi, sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya merupakan padang pasir, menghadapi tantangan serius dalam penyediaan air bersih. Dengan populasi yang terus berkembang dan kebutuhan air yang meningkat, desalinasi menjadi solusi utama untuk memenuhi permintaan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, Arab Saudi telah mengembangkan berbagai teknologi desalinasi yang inovatif, terutama melalui penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya.
Latar Belakang Desalinasi di Arab Saudi
Desalinasi adalah proses pemisahan garam dari air laut untuk menghasilkan air tawar yang dapat digunakan untuk konsumsi manusia dan irigasi. Di Arab Saudi, sekitar 50% pasokan air minum berasal dari desalinasi, sementara 40% berasal dari pengeboran air tanah dan 10% dari sumber air pegunungan.Â
Menurut pernyataan dari Ministry of Environment, Water, and Agriculture (MEWA), kapasitas desalinasi total Arab Saudi mencapai 4,19 juta meter kubik per tahun. Selain itu, negara ini memiliki infrastruktur air yang kuat, dengan jaringan pipa air terpanjang di dunia yang membentang lebih dari 14.210 kilometer dan kapasitas harian 19,42 juta meter kubik.
Proyek Desalinasi Terbesar dan Modern
Salah satu proyek desalinasi terbesar di Arab Saudi adalah Pabrik Desalinasi Al-Khafji, yang terletak di Provinsi Timur. Pabrik ini menggunakan teknologi bertenaga surya dan mampu memproduksi hingga 90.000 meter kubik air tawar per hari. Metode yang digunakan adalah Reverse Osmosis (RO), yang dikenal efisien dalam menghilangkan garam dan kontaminan dari air laut. Sejak diluncurkan pada tahun 2018, pabrik ini telah menghasilkan lebih dari 7 juta meter kubik air tawar.

Arab Saudi telah mengadopsi sistem desalinasi modern seperti Reverse Osmosis, yang lebih efisien dibandingkan dengan metode termal tradisional. Teknologi ini menggunakan membran semipermeabel untuk memisahkan garam dari air laut dengan cara memaksa air melalui membran tersebut di bawah tekanan tinggi. Proses ini tidak hanya mengurangi konsumsi energi tetapi juga menurunkan emisi karbon hingga 91% dibandingkan dengan sistem desalinasi termal.
Berkat Strategi Air Nasional, Arab Saudi telah mencapai rekor dalam sektor desalinasi air. Pada tahun 2024, the Saudi Saline Water Conversion Corporation (SWCC) menerima sertifikat Guinness World Records untuk pabrik desalinasi terbesar di dunia dengan sistem “Ras Al-Khair” yang memiliki kapasitas produksi sekitar 3 juta meter kubik; reservoir air tertutup terbesar di dunia untuk menyimpan air minum dengan kapasitas produksi 3 juta meter kubik; dan fasilitas penyimpanan air minum terbesar dengan kapasitas melebihi 2 juta meter kubik.
Inovasi Ramah Lingkungan dalam Desalinasi
Untuk mengurangi jejak karbon dari proses desalinasi, Arab Saudi berinvestasi dalam sumber energi terbarukan. Penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi utama untuk pabrik desalinasi merupakan langkah strategis dalam upaya mencapai keberlanjutan. Dengan memanfaatkan energi terbarukan, Arab Saudi tidak hanya memenuhi kebutuhan air tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Inovasi ini juga merupakan bagian dari Saudi Green Initiative yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.Â
Tantangan dan Solusi
Meskipun teknologi desalinasi telah memberikan solusi signifikan terhadap masalah kekurangan air, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah biaya tinggi untuk pembangunan dan pemeliharaan fasilitas desalinasi. Selain itu, proses desalinasi menghasilkan limbah yang perlu dikelola dengan baik untuk mencegah dampak lingkungan negatif.
Pemerintah Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah untuk mendukung penelitian dan pengembangan teknologi desalinasi yang lebih ramah lingkungan. Melalui kerangka kerja seperti Strategi Air Nasional, Arab Saudi bertujuan untuk menurunkan konsumsi air per kapita harian dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya air.
Desalinasi merupakan solusi vital bagi Arab Saudi dalam menghadapi tantangan kekurangan air bersih. Dengan investasi dalam teknologi modern dan energi terbarukan, negara ini tidak hanya memenuhi kebutuhan air penduduknya tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan global. Sebagai produsen terbesar air desalinasi di dunia, Arab Saudi menunjukkan dan menginspirasi bahwa inovasi teknologi dapat menjadi kunci untuk mengatasi masalah sumber daya alam yang semakin mendesak.
Baca juga : Panduan Penggunaan Listrik, Air, dan Gas di Arab Saudi
Referensi :
- Wirachmi, A. (2022). Sumber Air Bersih Sulit, Ini Cara Arab Saudi Menghasilkan Air Bersih. Diambil dari https://manado.inews.id/read/32208/sumber-air-bersih-sulit-ini-cara-arab-saudi-menghasilkan-air-bersih .
- Energyworld. (2024). Arab Saudi Kembangkan Desalinasi Bertenaga Surya untuk Memproduksi Air Minum Secara Berkelanjutan. Dambil dari https://energyworld.co.id/2024/06/25/arab-saudi-kembangkan-desalinasi-bertenaga-surya-untuk-memproduksi-air-minum-secara-berkelanjutan/ .
- Sayed, A. (2025). Saudi Arabia Leads the World in Desalinated Water Production. Diambil dari https://www.leaders-mena.com/saudi-arabia-leads-the-world-in-desalinated-water-production/ .