Revolusi AI di Arab Saudi (Sumber: Arab News)
Arab Saudi semakin memantapkan posisinya sebagai pionir regional dalam kecerdasan buatan (AI) dengan meluncurkan tiga inisiatif strategis yang menyasar sektor pendidikan, budaya, dan teknologi bahasa. Langkah ini bukan sekadar transformasi digital, ini adalah pergeseran paradigma dari konsumen teknologi menjadi pencipta solusi berbasis nilai lokal.
AI Masuk Kurikulum Pendidikan
Melalui inisiatif SAMAI, SDAIA bersama Kementerian Pendidikan dan SDM menargetkan satu juta warga Saudi untuk dibekali literasi AI. Kurikulum baru ini telah diterapkan ke lebih dari enam juta siswa di seluruh jenjang pendidikan negeri mulai tahun ajaran 2025–2026.
SDAIA menyatakan bahwa kurikulum ini “dirancang untuk membuka cakrawala baru bagi siswa, membantu mereka memahami peran penting AI dalam mengatasi tantangan digital modern”. Selain itu, SDAIA dan Komisi Evaluasi Pendidikan telah meluncurkan Saudi Academic Framework for AI Qualifications, yang memastikan kurikulum AI memenuhi standar global dan meningkatkan kepercayaan pemberi kerja terhadap lulusan.
Perpustakaan Pintar: AI untuk Akses Pengetahuan yang Lebih Cerdas
Komisi Perpustakaan Saudi menggelar sesi daring yang membahas penerapan AI dalam layanan perpustakaan, termasuk chatbot, rekomendasi personal, dan sistem pencarian pintar. AI disebut sebagai “langkah strategis untuk memastikan perpustakaan tetap relevan dan menjadi sumber daya utama di era informasi”.
Diskusi juga menyoroti contoh global seperti Perpustakaan Oodi di Finlandia dan British Library, serta potensi lokal untuk mengembangkan sistem katalogisasi otomatis dan asisten virtual berbasis bahasa Arab.
Allam: Model AI Bahasa Arab Pertama Buatan Saudi
Perusahaan teknologi HUMAIN, yang didukung oleh Public Investment Fund (PIF), meluncurkan Allam—model AI bahasa Arab pertama yang dikembangkan sepenuhnya di Saudi. CEO Tareq Amin menyatakan:
“Ini bukan sekadar model bahasa besar lainnya. Ini adalah bukti bahwa dunia Arab bisa berinovasi, melatih, dan menerapkan AI di level dunia, sesuai dengan standar kita sendiri”.
Allam mampu memahami bahasa Arab klasik dan dialek regional seperti Saudi, Mesir, Yordania, dan Lebanon. Model ini akan tersedia melalui aplikasi HUMAIN Chat, mirip dengan ChatGPT namun sepenuhnya berbahasa Arab.
Amin menambahkan:
“ChatGPT tidak akan pernah memiliki dataset seperti yang kami miliki. Saya ingin dunia Arab mulai bertanya: mengapa kita tidak membangun koalisi untuk menciptakan model AI yang mencerminkan budaya dan nilai kita?”
Allam juga telah diuji dalam aplikasi sensitif seperti Sawtak, alat transkripsi sidang pengadilan di Saudi. Dengan 19.000 unit prosesor Groq yang dikerahkan dalam enam hari, HUMAIN mampu menurunkan biaya inferensi hingga 60% dibandingkan penyedia global.

Baca juga: Kecerdasan buatan (AI): Alat Pengembangan Diri atau Ancaman bagi Kemanusiaan? – KabarSaudi.com
Referensi:
- Arab News. (2025). Initiative to boost AI learning across Saudi Arabia. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2613003/saudi-arabia.
- Arab News. (2025). Experts discuss library use of AI innovations. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2613123/saudi-arabia.
- Arab News. (2025). Tech company Humain to launch Allam, first Saudi-developed Arabic AI model. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2611747/saudi-arabia.