Masjidil Haram di Makkah, sebagai masjid terbesar dan penuh dengan keutamaan dalam Islam, dilengkapi dengan banyak pintu untuk memfasilitasi akses jutaan jamaah yang datang dari seluruh dunia. Pintu-pintu ini tidak hanya berfungsi sebagai akses masuk, tetapi juga memiliki makna sejarah dan simbolis yang mendalam.
Kerajaan Arab Saudi terus berupaya merawat dan mengembangkan Masjidil Haram. Gerbang utama Masjidil Haram dianggap sebagai bagian penting dari upaya ini, karena berperan penting dalam memfasilitasi masuk dan keluarnya jutaan jamaah, peziarah, dan peserta umrah setiap tahunnya. Gerbang tersebut berperan penting dalam memastikan bahwa pengalaman pengunjung di Masjidil Haram tetap menjadi pengalaman yang unik dan khas, sejalan dengan kesucian tempat tersebut dan pentingnya nilai keagamaannya.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, Masjidil Haram memiliki sekitar 210 pintu, dengan beberapa pintu utama yang sering digunakan jamaah. Berikut adalah pintu-pintu utama yang perlu diketahui oleh jamaah:
- Bab Malik Abdul Aziz (no:1)
Terletak di bagian selatan Masjidil Haram, pintu ini dinamai sesuai nama Raja Abdul Aziz Al Saud, pendiri Kerajaan Arab Saudi modern. Pintu ini menjadi salah satu akses utama bagi jamaah.
Gerbang ini merupakan salah satu pintu gerbang utama yang terletak di pelataran selatan Masjidil Haram. Gerbang ini dibangun sebagai bagian dari proyek perluasan Mataf, agar ukurannya sesuai dengan arus jamaah yang banyak. Tinggi gerbang ini mencapai 24,5 meter, sedangkan lebarnya mencapai 6 meter, sehingga menjadikannya salah satu gerbang utama terpenting yang memudahkan jamaah untuk masuk.

2. Bab Al-Fahd (no:79)
Pintu ini dinamai Raja Fahd bin Abdul Aziz, yang memimpin perluasan besar-besaran Masjidil Haram pada abad ke-20.
Gerbang ini terletak di pelataran barat Masjidil Haram dan merupakan salah satu gerbang penting yang telah diperbarui untuk memudahkan pergerakan jamaah. Gerbang ini memiliki tinggi 9,9 meter dan lebar 13,25 meter yang memudahkan keluar masuknya jamaah dan pengunjung dalam jumlah besar.

3. Bab Malik Abdullah (no:100)
Salah satu pintu terbaru yang dinamai sesuai nama Raja Abdullah bin Abdul Aziz. Pintu ini mengarah ke area hasil perluasan besar-besaran yang dilakukan selama pemerintahannya.
Gerbang ini merupakan salah satu gerbang terbaru dan terbesar yang ditambahkan sebagai bagian dari proyek perluasan ketiga Arab Saudi. Gerbang ini terletak di pelataran utara Masjidil Haram. Tingginya 25 meter, lebarnya 42,7 meter, dan beratnya 14 ton, menjadikannya salah satu gerbang yang dapat menampung banyak pengunjung, dan dianggap sebagai titik penyeberangan utama bagi jamaah.
4. Bab Al-Umrah (no:62)
Gerbang ini terletak di pelataran barat Masjidil Haram, dan merupakan salah satu gerbang yang mengalami perkembangan terkini dalam proyek perluasan. Tingginya 12,7 meter dan lebar 6,06 meter, dan dianggap sebagai salah satu gerbang utama yang memfasilitasi pergerakan massa dalam jumlah besar.
5. Bab Al-Fath (no:45)
Gerbang ini terletak di pelataran utara dan dibangun sebagai bagian dari proyek perluasan Mataf. Tinggi gerbang 12,7 meter dan lebar 6,06 meter membantu memudahkan pergerakan jamaah, terutama saat jamaah sedang padat.
Keunikan Pintu-Pintu di Masjidil Haram
- Arsitektur Megah: Setiap pintu dirancang dengan ukiran kaligrafi dan motif geometris khas Islam. Material yang digunakan adalah kayu berkualitas tinggi dan logam berlapis emas.
- Teknologi Modern: Beberapa pintu dilengkapi dengan sistem pengatur suhu dan akses khusus untuk penyandang disabilitas, seperti lift dan jalur khusus kursi roda.
- Nomor dan Penanda: Untuk memudahkan jamaah, pintu-pintu di Masjidil Haram diberi nomor dan nama yang jelas. Hal ini membantu jamaah mengenali pintu yang mereka gunakan sehingga tidak tersesat, terutama saat musim haji.
Tips Menggunakan Pintu Masjidil Haram
- Kenali Nama dan Lokasi Pintu Sebelum masuk ke Masjidil Haram, jamaah disarankan untuk mengetahui nama pintu tempat mereka masuk. Informasi ini dapat membantu jamaah menemukan jalan keluar yang sama.
- Gunakan Pintu Sesuai Arahan Pada musim haji atau saat Masjidil Haram penuh, beberapa pintu mungkin difokuskan untuk masuk atau keluar saja. Ikuti arahan petugas untuk kelancaran ibadah.
- Perhatikan Nomor Pintu Setiap pintu memiliki nomor unik. Mengingat nomor pintu sangat penting untuk menghindari kebingungan setelah menyelesaikan ibadah.
Pintu-pintu di Masjidil Haram bukan hanya fasilitas akses, tetapi juga bagian penting dari pengalaman spiritual jamaah. Dengan mengenal nama, lokasi, dan keunikan pintu-pintu tersebut, jamaah dapat lebih mudah dan khusyuk melaksanakan ibadah di masjid suci ini.
Sumber:
- Al-Haiah Al-Amah Lil Inayah Bi Syuuni Al-Masjidil Haram Wa Al-Masjid An-Nabawi. (2024). الأبواب الرئيسية ف ي المسجد الحرام: شواهد معمارية على العناية السعودية بالحجاج والمعتمرين Diakses dari https://gph.gov.sa/index.php/ar/component/k2/item/12971-2024-09-19-10-47-39.
- Republika. (2020). Mengenal Pintu-Pintu Masuk Masjidil Haram dan Namanya. Diakses dari https://ihram.republika.co.id/berita/q9718w430/mengenal-pintupintu-masuk-masjidil-haram-dan-namanya.
- Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH). (2020). Agar Tidak Tersesat saat Ibadah Haji dan Umrah, Jemaah Harus Tahu Nama-Nama Pintu di Masjidil Haram. Diakses dari https://himpuh.or.id/blog/detail/1186/agar-tidak-tersesat-saat-ibadah-haji-dan-umrah-jemaah-harus-tahu-nama-nama-pintu-di-masjidil-haram.
- Saudi Press Agency (SPA). (2020). باب الملك عبدالله أعلى أبواب المسجد الحرام والأكبر على مستوى العالم بطراز معماري حديث. Diakses dari https://www.spa.gov.sa/N2149928.