Perluasan Wilayah Kekuasaan di Selatan Najd
Dahulu kala, awal terjalinnya hubungan antara Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula (Negara Saudi Pertama) dengan wilayah selatan Najd yaitu pengiriman para dai ke Al-Kharj dan sekitarnya. Namun, di Al-Kharj dan wilayah lain di Selatan Najd belum menerima dakwah.
Keadaan masih tetap tenang sampai Ad-Daulah berhasil menyatukan Riyadh pada tahun 1187. Ad-Daulah mengirim surat arahan kepada pemimpin Al-Kharj – Zaid bin Zamil- agar wilayahnya bergabung dan berada di bawah perlindungan Ad-Daulah. Namun Zaid bin Zamil tidak menanggapi surat tersebut. Semenjak saat itu Imam Ad-Daulah bertekad dan fokus dalam menundukkan wilayah Selatan Najd.
Setelah mengetahui bahwa Ad-Daulah ingin menguasai wilayahnya, pemimpin Al-Kharj mengirim surat kepada pemimpin Najran untuk memintanya bersekutu dalam melawan Ad-Daulah. Pemimpin Najran tidak mau menyetujuinya kecuali ada imbalan uangnya. Kemudian terjadilah beberapa perlawanan antara kekuatan Ad-Daulah dengan sekutu dua wilayah (Najd dan Najran). Dan perlawanan terakhir terjadi di Dhurma, yang mana Imam Abdulaziz bin Muhammad bin Saud dan kekuatannya mendapat kemenangan atas pasukan sekutu.
Setelah berhasil memadamkan perlawanan sekutu Najd dan Najran, berlanjut setelahnya serangan-serangan di Selatan Al-Kharj. Imam Abdulaziz mengirim pasukan serangan yang dipimpin Sulaiman bin Ufaishan, dan berhasil maneklukan Al-Kharj yang akhirnya pemimpinnya melarikan diri. Namun Zaid bin Zamil kembali ke AL-Kharj atas bantuan kerabat-kerabatnya, dan menyebabkan keluarnya Sulaiman bin Ufaishan.
Setelah Al-Kharj Kembali dikuasai oleh Zaid bin Zamil, Imam Saud bin Abdulaziz memimpin serangan ke Al-Kharj. Putra Amir Ad-Daulah tersebut membangun istana baru dekat Al-Kharj dengan harapan bisa menyusahkan pemimpin Al-Kharj yang sedang meminta bantuan kepada Bani Khalid di Al-Ahsa. Akhirnya tibalah pasukan tantara dari Bani Khalid menyerbu istana. Namun usaha para tantara dari Bani khalid tersebut kandas dan mengharuskan mereka Kembali ke wilayahnya.
Pada tahun 1196 H terbunuhlah Zaid bin Zamil. Hal ini menimbulkan perbedaan-perbedaan pandangan di kalangan Alu Zamil. Akhirnya anaknya yang bernama Barrak menggantikannya meskipun akhirnya terbunuh juga.
Pada tahun 1199 H pasukan ad-Daulah menuju Ad-Dilam dan Al-Kharj dan berhasil menaklukan dua wilayah tersebut, serta menjadikan keduanya dibawah pemerintahan Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula setelah menyatukan Al-Hariq dan Howtat hingga Lembah Ad-Dawasir.
Perluasan Wilayah Kekuasaan di Timur Najd
Awal penyatuan wilayah timur Najd pada tahun 1182 H diawali ketika Buraidah bergabung di bawah pemerintahan Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula. Permasalahan ini diselesaikan oleh Ad-Daulah pada tahun 1202 H setelah masuknya Unaizah dalam bingkai Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula.
Setelah bergabungnya Qasim, memungkinkan Ad-Daulah untuk menguasai Hail pada tahun 1201 H. Dan bergabungnya Hail di bawah pemerintahan Ad-Daulah terjadi sebelum bergabungnya Unaizah dibawah bingkai Ad-Daulah.Kemudian diutuslah Muhammad bin Abdulmuhsin sebagai pemimpin Hail yang melakukan ekspansi di timur sampai memungkinkannya menguasai Dumat Al-Jandal, Tayma dan Wadi Al-Sarhan untuk menggabungkannya pada Ad-Daulah As-Suudiyah Al-Ula.
Najd Saat Ini
Najd adalah wilayah sentral di Arab Saudi yang memiliki peranan penting dalam sejarah dan budaya negara tersebut. Sekitar sepertiga dari populasi modern Arab Saudi tinggal di wilayah ini, menjadikannya salah satu daerah yang paling padat penduduknya di negara tersebut.
Najd saat ini terbagi menjadi tiga wilayah administratif modern yang masih digunakan hingga saat ini. Wilayah Riyadh memiliki Wadi Hanifa dan tebing curam Tuwaiq , yang menaungi Yamama di timur dengan ibu kota Saudi, Riyadh sejak 1824 ,dan wilayah Sudairi , yang ibu kotanya berada di Majmaah . Unit administratif kedua, Al-Qassim , menaungi oasis subur dan kebun kurma yang tersebar di dataran tinggi wilayah tersebut di sepanjang Wadi Rummah di Najd tengah dengan ibu kotanya di Buraidah , kota Najdi terbesar kedua, dengan wilayah yang secara historis diperebutkan oleh Dinasti Rashid di utara dan Dinasti Saud di timur dan selatannya. Unit administratif ketiga adalah Ḥaʼil di utara , yang memiliki pegunungan Jabal Shammar yang menaungi ibu kota Tayy , Ḥaʼil .
Sumber:
- Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
- Wikipedia. “Najd.” Diakses pada 9 Januari 2025. https://en.wikipedia.org/wiki/Najd.