Perhatian besar terhadap Ka’bah talah berlangsung sejak dulu hingga hari ini. Hal ini dikarenakan Ka’bah merupakan salah satu simbol yang sangat sakral bagi kaum muslimin. Tradisi pengangkatan kiswah ka’bah adalah salah satu bukti perhatian tersebut.
 Salah satu manifestasi dari perhatian besar ini adalah restorasi, pemeliharaan terhadap Ka’bah. Hal ini termasuk pembaharuan tahunan Kiswah (penutup hitam) Ka’bah, yang melambangkan penghormatan kepada Baitullah.
Selama musim haji, Kiswah Ka’bah diangkat, bukan sebagai bentuk ibadah, tetapi untuk tujuan yang bervariasi dari masa ke masa. Di setiap periode memiliki alasan dan hikmah di baliknya.
Kiswah biasanya diangkat pada pertengahan bulan Dzulqa’dah. Tepi bawahnya dibungkus untuk memperlihatkan sekitar tiga meter dari Kabah. Kemudian, bagian yang terangkat ditutupi dengan kain katun putih yang membungkus keempat sisinya. Kiswah kemudian dikembalikan ke posisi semula setelah musim haji berakhir.
Sejarah Tradisi Pengangkatan Kiswah
Di masa lalu, pengangkatan Kiswah berfungsi sebagai cara untuk mengumumkan datangnya musim haji. Di samping itu juga menandakan dimulainya ritual dan kedatangan para peziarah dari seluruh dunia untuk beribadah kepada Allah dan memenuhi rukun Islam yang kelima. Selain itu, pengangkatan kiswah juga bertujuan untuk melindungi kiswah dari kerusakan selama musim haji.
Seiring berjalannya waktu, hal ini menjadi tradisi tahunan, yang diawasi dengan ketat oleh para penguasa Muslim selama berabad-abad. Penutup kiswah kini dinaikkan jauh sebelum musim haji dimulai, terutama untuk menjaganya agar tidak rusak karena kerumunan orang yang padat di sekitar Ka’bah. Demikian juga untuk mencegah beberapa jemaah haji atau umrah memotong potongan-potongan kiswah sebagai cinderamata atau mencari berkah.
Banyak sumber menunjukkan bahwa praktik ini dimulai pada periode awal Islam. Saat itu Kiswah Ka’bah-yang terbuat dari sutra hitam bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an-dilipat ke atas. Sehingga para peziarah dapat melihat Kiswah yang terangkat ketika mereka melakukan Tawaf.
Selayang Pandang Kiswah
Kiswah ini diproduksi di King Abdulaziz Complex for Holy Kaaba Kiswa, di Makkah al-Mukarramah. Kompleks ini secara organisasi merupakan bagian dari Kepresidenan Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Biaya tahunan pembuatan Kiswah melebihi SAR20,000,000. Berat kainnya 850 kg, dibagi menjadi empat puluh tujuh lembar kain dengan lebar, masing-masing sembilan puluh delapan cm, dan tinggi 14 m.
King Abdulaziz Complex sangat peduli dengan Kiswah karena hubungannya dengan al-Ka’bah al-Musharrafa, kiblat umat Islam. Mereka berusaha mengembangkan alat pembuatannya dan memastikan kualitas bahan yang digunakan dengan mengujinya. Kiswah terbuat dari sutra hitam, dan dihiasi dengan benang emas dan perak. Periode pembuatannya berlangsung dari enam hingga delapan bulan, dan sekitar dua ratus pengrajin mengerjakannya sepanjang tahun.
Sejak 1 Muharram 1444 H yang kala itu bertepatan dengan tanggal 30 Juli 2022, Pemerintah Arab Saudi memang melakukan penggantian kiswah ka’bah setiap awal Muharram.
Sebelumnya, kiswah diganti setiap tanggal 9 Dzulhijjah ketika jemaah haji sedang menunaikan wukuf di Arafah. Tradisi ini berubah setelah Raja Salman memerintahkan penggantian kiswah tiap awal tahun baru Hijriah.
Baca juga: Mahasiswa Universitas Islam Madinah Akan Mengawasi Penyembelihan Hewan
Sumber:
- Saudi Press Agency. (2025, Juni 2). Raising the Kaaba’s Kiswa: An Annual Tradition Preceding Hajj. Diakses pada 3 Juni 2025, dari https://www.spa.gov.sa/en/N2332286
- Saudipedia. Why is the Kiswa of al-Kaaba lifted during the Hajj season? Diakses pada 3 Juni 2025, dari https://saudipedia.com/en/article/3251/religion/why-is-the-kiswa-of-al-kaaba-lifted-during-the-hajj-season
- Vitiara, M. B. (2024, Juli 7). Detik-detik Penggantian Kiswah Ka’bah pada 1 Muharram 1446 H. Diakses pada 3 Juni 2025, dari https://haji.kemenag.go.id/v5/detail/detik-detik-penggantian-kiswah-ka-bah-pada-1-muharram-1446-h