Pasar modal di Arab Saudi mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan penerbit berhasil menggalang lebih dari $130 miliar dalam lima tahun terakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh percepatan pembiayaan untuk rencana ambisius Vision 2030 yang diusung oleh Kerajaan.
Strategi Otoritas Pasar Modal (Capital Market Authority) untuk periode 2024-2026 bertujuan untuk mendorong investasi, menarik minat global, dan mendukung diversifikasi ekonomi, sehingga memperkuat sektor keuangan negara.
Menurut laporan S&P Global, penerbit di Arab Saudi, termasuk pemerintah dan sektor swasta, telah menggalang lebih dari $130 miliar melalui penerbitan surat utang berdenominasi dolar AS dalam lima tahun terakhir.
“Selain itu, mereka juga mengumpulkan $144 miliar secara lokal dalam mata uang riyal Saudi pada periode yang sama. Implementasi Vision 2030 menjelaskan sebagian besar lonjakan ini,” ujar lembaga pemeringkat kredit berbasis di AS tersebut.
Meskipun sekitar 60 persen penerbitan berasal dari pemerintah, Vision 2030 juga membuka peluang besar dalam sektor ekonomi non-migas dan sistem perbankan.
Meskipun terjadi peningkatan utang eksternal, kondisi pasar tetap mendukung, dengan penurunan suku bunga memberikan dinamika yang positif, menurut S&P.
“Kami masih memperkirakan utang akan tetap terkendali dalam skenario dasar kami, dengan rasio utang sektor swasta terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) berada di bawah angka 100 persen dalam 12-24 bulan ke depan,” tambah lembaga tersebut.
Kondisi pasar saat ini menguntungkan bagi penerbit, dengan suku bunga yang menurun dan kondisi keuangan yang mendukung, menciptakan peluang yang kondusif untuk penggalangan dana berkelanjutan. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring Kerajaan mendorong proyek-proyek berskala besar dan upaya diversifikasi ekonomi.
Pasar Sekuritas Hipotek Perumahan Mulai Terlihat
Salah satu faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam satu hingga dua tahun mendatang adalah potensi pembentukan pasar sekuritas hipotek perumahan (residential mortgage-backed securities atau RMBS) di Arab Saudi.
Menurut lembaga pemeringkat kredit, pada akhir September, “bank-bank memiliki lebih dari $175 miliar hipotek yang sebagian besar berbunga tetap dan didukung oleh sumber pendanaan jangka pendek, terutama dalam bentuk deposito domestik.”
Jika suku bunga terus menurun, hipotek ini dapat menjadi lebih menarik untuk transaksi pasar sekunder. Kemampuan untuk sekuritisasi dan menjualnya akan memungkinkan bank memindahkan aset dari neraca mereka, membebaskan modal untuk pinjaman dan investasi lebih lanjut dalam inisiatif Vision 2030.
“Hal ini dengan asumsi bahwa hambatan hukum terkait penerbitan RMBS terselesaikan, atau setidaknya risikonya diminimalkan ke tingkat yang dapat menarik minat investor lokal dan internasional,” ujar S&P.
Perusahaan Refinance Real Estat Saudi (Saudi Real Estate Refinance Co.), yang memiliki peringkat A-/Positif, diharapkan memainkan peran penting dalam pengembangan pasar RMBS.
Penerbitan langsung di pasar dapat menjadi jalur lain untuk sekuritas berbasis hipotek, yang berpotensi membuka kapasitas keuangan yang signifikan bagi bank-bank.
Sumber : https://www.arabnews.com/node/2587510/business-economy