Ada lima elemen dalam logo Founding Day yang mencerminkan warisan yang penting dan tema budaya yang terus berlanjut. Ini adalah simbol-simbol Hari Pendirian. Simbol tersebut adalah: Bendera Saudi, pohon palem, elang, kuda Arab, dan souq.

Dalam artikel yang lalu sudah dibahas mengenai empat simbol, yaitu The Falcon (elang), The Souq (pasar), kuda arab (The Arabian Horse), dan Bendera (The Saudi Flag). Kali ini kita lanjutkan menyelami cerita sejarah di balik simbol terakhir, yaitu pohon kurma ( The Palm Tree).
Simbol Pohon Kurma (The Palm Tree)
Pohon kurma telah menancapkan akarnya dengan kuat di tanah Negara Saudi. Dan telah menempati tempat bergengsi sebagai bagian penting dari identitas, budaya, dan warisan Saudi, serta sumber kehidupan melalui berbagai jenis kurma yang dihasilkannya.
Pohon kurma tidak hanya memberikan buahnya untuk membantu nenek moyang dan leluhur bangsa Arab. Akan tetapi juga memberikan mereka daun, ranting, dan batangnya sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Selalu Ada di setiap Rumah Bangsa Arab
Kurma adalah permata di meja makan, dan bahan utama keramahan di rumah-rumah di Arab Saudi. Tidak ada satu pun rumah di seluruh Semenanjung Arab, dari utara ke selatan, timur ke barat, atau bahkan di tengah-tengahnya, tanpa buah yang bermartabat ini. Dan buah ini adalah simbol kedermawanan.
Mempunyai Banyak Varian dan Kekhasan di Setiap Wilayah
Namun, tergantung pada wilayahnya, orang mungkin menemukan jenis kurma yang berbeda yang diproduksi. Pohon-pohon kurma di bagian utara menghasilkan kurma yang berbeda dengan pohon-pohon kurma di bagian timur. Dan pohon kurma tengah menghasilkan kurma yang berbeda dari pohon kurma barat. Dengan cara ini, pohon kurma adalah tanaman yang murah hati yang menemukan cara baru untuk menghasilkan kurma yang paling lezat di mana pun ia tumbuh.
Di Diriyah yang merupakan ibu kota Negara Saudi Pertama, juga sebagai simbol kejayaan masa depan, terdapat beraneka ragam pohon kurma. Di sini kita dapat menemukan kurma Khudari, Makfazi, dan Nabtat Sayf. Jika kita pergi ke barat laut dari Diriyah menuju Al-Qassim, kita akan menemukan pohon-pohon kurma yang menghujani kita dengan berbagai macam buah yang lezat, seperti kurma Rashoudi. Ada juga kurma Qattaar, yang terkenal dengan rasa manis dan lezatnya.
Adapun di bagian timur Kerajaan, Al-Ahsa menganugerahi kita dengan pohon-pohon kurma yang rindang dan penuh dengan buahnya. Kurma yang paling terkenal dari wilayah ini adalah Kurma Khalas, yang tetap menjadi simbol daerah tersebut hingga hari ini.
Di utara ada Al-Jawf dengan segala keindahannya, seperti yang dinyanyikan dan dipuji oleh para penyair dan pelancong sepanjang sejarah.
Menuju ke arah barat, ke arah Madinah, kita menemukan pohon-pohon kurma yang tinggi yang dapat menceritakan banyak kisah tentang perjalanan waktu dan sejarah serta menghasilkan kurma favorit Rasulullah SAW, Kurma Ajwa.
Musim Panas: Musim Panen Kurma
Banyak cerita yang menyebutkan bahwa panen kurma pada saat itu berkaitan dengan apa yang disebut dengan mawsim al-qaydh atau pertengahan musim panas, yang sangat panas. Dari kata inilah kita mendapatkan istilah al-maqyaadh (panas yang menyengat), musim yang dikenal untuk memanen kurma dari pohon-pohon kurma. Ini juga merupakan waktu untuk memanen banyak tanaman pertanian lainnya di wilayah Najd, tetapi kurma adalah yang paling penting dari semuanya.
Musim ini juga dikaitkan dengan interaksi sosial dan aktivitas ekonomi yang tak kenal lelah. Waktu sepanjang tahun ini dinamai al-qaydh untuk hari-hari terpanas di musim ini, dari 1 Agustus hingga 15 September.
Bulan Juli dikenal sebagai date cooker atau “pemasak kurma” karena kurma akan berubah menjadi kuning atau merah, tergantung pada jenisnya.
Baca Juga: Cerita Sejarah Pendirian Kerajaan Arab Saudi di Balik Logo Founding Day (2), di sini.
Sumber:
- Saudi Ministry of Foreign Affairs. “Founding Day” Ministry of Foreign Affairs of Saudi Arabia, 2023, https://www.mofa.gov.sa/en/ksa/Pages/foundingday.aspx.
- Ministry of Culture. “Founding Day book Guideline”