Pada tahun 1924, Riyadh hanyalah sebuah kota oasis kecil, yang luasnya kurang dari satu kilometer persegi dan dihuni oleh tidak lebih dari 30.000 jiwa. Seratus tahun yang lalu, unta masih menjadi alat transportasi utama, dan ibu kota masa depan Kerajaan Arab Saudi ini masih dikelilingi oleh tembok pertahanan yang telah melindunginya selama dua abad.
Hari ini, Riyadh telah berubah menjadi metropolis besar, kota terbesar di Semenanjung Arab. Dengan populasi hampir delapan juta jiwa yang sebagian besar bergantung pada mobil, Riyadh terus berkembang, mencakup area lebih dari 1.500 kilometer persegi. Namun, pada 1 Desember 2024, Riyadh mengambil langkah signifikan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dengan pembukaan tiga jalur pertama sistem metro tanpa pengemudi yang revolusioner. Sistem metro ini menghubungkan seluruh bagian kota melalui jalur sepanjang 176 km.
Sistem transportasi massal ini tidak hanya dirancang untuk memperbesar kota, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Metro Riyadh menjadi bagian penting dari Visi 2030 Arab Saudi, sebuah rencana besar untuk mentransisikan ekonomi negara dari ketergantungan pada minyak. Dengan mengurangi jutaan perjalanan mobil setiap tahunnya, sistem ini diharapkan dapat mengurangi tekanan lalu lintas di jalan-jalan kota.
Setelah satu dekade pembangunan, direncanakan pada akhir Januari 2025, seluruh enam jalur metro akan beroperasi. Dengan 190 kereta yang melayani 85 stasiun, sistem ini awalnya dirancang untuk membawa 1,2 juta penumpang setiap hari, dengan kapasitas yang direncanakan mencapai 3,6 juta penumpang.

Tonggak Penting Arab Saudi di Tahun 2024
Sepanjang tahun 2024, Arab Saudi mencapai berbagai pencapaian yang menunjukkan transformasi negara ini :
- Februari: Penemuan 15 triliun kaki kubik gas alam di Ladang Jafurah.
- Mei: Siswa Saudi meraih 27 penghargaan di International Science and Engineering Fair di AS.
- Agustus: Tim Falcons Saudi dinobatkan sebagai juara Piala Dunia Esports.
- September: Riyadh menjadi tuan rumah Global AI Summit edisi ketiga, juga dikenal sebagai GAIN.
- September: Arab Saudi menduduki peringkat teratas di kawasan dan peringkat ke-4 secara global dalam indeks layanan pemerintah digital PBB.
- Oktober: Ditemukan kota kuno berusia 4.000 tahun yang dijuluki Al-Natah di oasis Khaybar.
- Oktober: Penemuan arkeologis di Al-Faw menjadi Situs Warisan Dunia terbaru di Arab Saudi.
Perayaan Budaya dan Hiburan Tingkat Dunia
Tahun ini, Arab Saudi memulai dan mengakhiri tahun dengan Winter at Tantora Festival, festival budaya, dan seni yang diadakan di Al Ula. Festival ini dimulai pada 19 Desember 2024 dan berlangsung hingga 11 Januari 2025. Sejak debutnya pada Desember 2018, festival ini telah berkembang menjadi perayaan seni, musik, dan budaya yang diakui secara global, dengan acara-acara yang diadakan di Maraya, gedung konser berdinding cermin di Lembah Ashar, Al Ula.

Riyadh Season juga menjadi salah satu sorotan budaya di Arab Saudi. Perayaan enam bulan yang dimulai pada 12 Oktober 2024 ini menarik lebih dari 10 juta pengunjung dalam dua bulan pertama. Salah satu acara paling menonjol adalah pertandingan tinju antara juara kelas berat ringan Dmitry Bivol dan Artur Beterbiev, yang dimenangkan oleh Beterbiev.
Di samping itu, pada 14 November, Riyadh menjadi tuan rumah perayaan ulang tahun ke-45 desainer Lebanon Elie Saab. Acara ini dihadiri oleh selebriti seperti Jennifer Lopez, Halle Berry, Celine Dion, dan Nadine Nassib Njeim.
Festival Film dan Prestasi Olahraga
Di Jeddah, Festival Film Internasional Laut Merah edisi keempat berlangsung dari 5 hingga 14 Desember. Festival ini semakin memperkuat reputasinya sebagai kekuatan baru dalam industri film global, menampilkan film-film dari Arab Saudi, dunia Arab, Asia, dan Afrika. Bintang global seperti Sarah Jessica Parker dan Priyanka Chopra turut hadir dalam diskusi film.
Dalam dunia olahraga, Arab Saudi terus memperluas portofolionya. Grand Prix Arab Saudi tahun ini, yang diadakan di Sirkuit Corniche Jeddah, dimenangkan oleh Max Verstappen dari Red Bull. Sementara itu, final WTA (Women’s Tennis Association) diadakan untuk pertama kalinya di Riyadh pada bulan November, dengan hadiah rekor sebesar $15 juta. Dalam pertandingan final, Coco Gauff mengalahkan Zheng Qinwen.
Namun, mungkin momen terbesar bagi Arab Saudi pada tahun 2024 terjadi pada 11 Desember, ketika FIFA mengonfirmasi bahwa Piala Dunia 2034 akan diadakan di Kerajaan. Turnamen ini akan melibatkan 48 tim di 15 stadion di lima kota, menarik ratusan ribu penggemar dari seluruh dunia.
Membuka Pintu untuk Dunia
Tidak hanya di bidang hiburan dan olahraga, Arab Saudi juga menjadi tuan rumah berbagai konferensi global sepanjang tahun 2024. Salah satunya adalah konferensi COP16 yang berlangsung pada Desember untuk membahas keanekaragaman hayati dan komitmen global senilai $10 miliar untuk memerangi kekeringan dan degradasi lahan. Pada bulan April, World Economic Forum mengadakan Pertemuan Khusus tentang Kolaborasi Global, Pertumbuhan, dan Energi untuk Pembangunan di Riyadh.

Dengan berbagai pencapaian ini, Arab Saudi menunjukkan komitmennya untuk menjadi pusat inovasi, budaya, dan olahraga global. Transformasi ini, yang berakar pada Visi 2030, menjadi bukti bahwa Kerajaan sedang membuka pintunya untuk dunia, mengundang semua orang untuk menyaksikan kisah suksesnya secara langsung.
Seperti yang diungkapkan Menteri Olahraga Saudi, Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, setelah pengumuman tuan rumah Piala Dunia 2034: “Ini adalah kesempatan untuk mengundang Anda semua mengunjungi negara saya, merayakan budaya kami, dan melihat kisah sukses terbesar dengan mata kepala Anda sendiri.”

Referensi :
- Gornal, J. (2024). 2024 Year in Review: The events that testified to Saudi Arabia’s transformation. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2584772/saudi-arabia .