 
        Raja Abdulaziz meninggalkan Kuwait bersama lebih dari enam puluh tokohnya. Hal ini untuk merebut kembali Riyadh. Ia melakukan beberapa kampanye di beberapa suku untuk meningkatkan jumlah orang-orang di sekitarnya, terutama mereka yang tergiur oleh kekayaan. Sehingga jumlah pasukannya menjadi sekitar seribu orang.
Saat itu Ibnu Rasyid memperingatkan Gubernur Ottoman di Al-Ahsa, bahwa sebagian besar sukunya mendukung Raja Abdulaziz. Kemudian Negara Ottoman menindas suku-suku tersebut hingga mereka meninggalkan Raja Abdulaziz. Kemudian Abdulaziz pun beralih ke strategi rahasianya.
Strategi Abdulaziz untuk Merebut Kembali Riyadh
Akhirnya pengikut Abdulaziz tinggal enam puluh tiga yang tetap bersamanya. Dan ia mengambil rute yang tidak biasa, di mana mereka tinggal untuk sementara waktu di kawasan kosong. Mereka berjalan di malam hari sehingga tidak diketahui oleh musuh-musuh mereka. Hal ini berlangsung hingga bulan Syawal pada tahun 1319 H / 1902 M.
Abdulaziz dan pengikutnya pergi ke Riyadh dan tiba di sana pada tanggal 4 Syawal. Ia pun membagi para pengikutnya menjadi tiga kelompok. Satu kelompok tetap tinggal di luar Riyadh sebagai langkah berjaga-jaga. Kelompok kedua sebagai pendampingnya. Dan adapun kelompok ketiga berbaris memasuki Riyadh hingga berhasil masuk ke rumah Emir Riyadh, Ajlan bin Muhammad al-Ajlan.
Dan ternyata Ajlan tidak tidur di dalam rumahnya. Tetapi di Benteng Al Masmak, markas garnisun militer.
Mengambil Kembali Riyadh: Awal Berdirinya Kerajaan Arab Saudi
Dan diketahui bahwa Ajlan tidak keluar menuju rumahnya sampai bakda Subuh. Raja Abdulaziz menyusun rencana untuk membunuh ِ Ajlan ketika dia meninggalkan benteng Al-Masmak. Dan memang terjadilah apa yang direncanakan. Ketika Ajlan keluar dari benteng menuju rumahnya, Raja Abdulaziz dan para pengikutnya bertemu dengan Ajlan. Dan akhirnya dimulailah pertempuran antara garnisun militer ibnu Rasyid dan pasukan Abdulaziz. Hingga pada akhirnya Ajlan pun terbunuh oleh Pangeran Abdullah bin Jalawi Al Saud.
Sisa pasukan Ibnu Rasyid menyerah. Dan Raja Abdulaziz merebut kembali Riyadh. Kemudian penduduk Riyadh mendatangi Raja Abdulaziz untuk bersumpah setia.
Dengan demikian, Riyadh berhasil direbut kembali. Dan pemangku tahta kepemimpinan diproklamasikan kepada Abdulaziz bin Abdulrahman bin Faisal pada tanggal 5 Syawal tahun 1319 H / 1902 M. Ini adalah inti pertama berdirinya Kerajaan Arab Saudi.
Sumber: Dr. Faishal Al Saud, Mujaz Tarikh Ad-Daulah As-Suudiyah. Cetakan Pertama (Majmaah University:2018)
Seri Jejak Sejarah Kerajaan Arab Saudi
- Kelahiran Abdulaziz, Sang Pendiri Kerajaan Arab Saudi
- Peristiwa Sebelum Raja Abdulaziz Merebut Kembali Riyadh
- Abdulaziz: Meninggalkan Kuwait dan Merebut Kembali Riyadh (1319 H)
 
         
         
         
         
         
        