(Jeddah, 15 Januari 2025) Di hari ketiga penyelenggaraan Hajj Conference & Exhibition 2025, dihadirkan para pakar dan pembicara yang membahas tentang fasilitas, infrastruktur, dan akomodasi untuk penyelenggaraan ibadah haji.
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang paling penting, dengan jutaan jemaah dari seluruh dunia berbondong-bondong menuju Mekkah setiap tahunnya. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Arab Saudi sebagai tuan rumah dalam melayani jamaah sebagai tamu Allah dalam melaksanakan ibadah.
Dengan hadirnya sebanyak kurang lebih 2 juta jamaah dalam satu waktu, kebutuhan akan fasilitas, infrastruktur, dan akomodasi yang memadai menjadi sangat mendesak. Dalam konteks ini, tentunya penyediaan dan Pembangunan yang dilakukan tetap memberikan perhatian terhadap lingkungan.
Perkembangan Mekkah dan Kepedulian Lingkungan
Pada sesi Advancing Environmental Development and Urban Landscape, Alaa AbuSiam, CEO dari Egis Timur Tengah dan Asia Selatan menekankan bahwa pentingnya kepedulian lingkungan dan isu keberlanjutan dalam pengembangan tanah suci.
Mekkah telah mengalami perkembangan pesat dalam hal infrastruktur untuk mendukung ibadah haji. Namun, tidak hanya pembangunan fisik yang menjadi fokus, kepedulian terhadap lingkungan juga mulai diperhatikan. Program peduli lingkungan seperti Green Riyadh, yang diluncurkan pada tahun 2019, bertujuan untuk menghijaukan ibu kota Arab Saudi. Proyek ini menargetkan penanaman 7,5 juta pohon di Riyadh dan berkontribusi pada pengurangan suhu serta peningkatan kualitas udara. Selanjutnya proyek ini akan diperluas ke Mekkah, Madinah, Jeddah, dan kota-kota lainnya.

Tingkatkan Keselamatan Jamaah
Salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan haji adalah mengurangi dan mengendalikan risiko kecelakaan bagi jamaah. Pemerintah Saudi berkomitmen untuk mengurangi kecelakaan di jalan raya hingga 50-60%. Selain itu, pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi bekerjasama dengan universitas dan para ahli kini diterapkan untuk mengatasi beberapa isu terkait keselamatan dan kenyamanan jamaah.
Kemudian, suhu ekstrem yang dapat mencapai 50 derajat Celsius membuat kebutuhan akan sistem pendingin yang inovatif menjadi sangat penting. Salah satu solusi yang diterapkan adalah penggunaan sistem payung pintar yang dilengkapi dengan kipas angin untuk memberikan keteduhan dan pendinginan bagi Jemaah. Selain itu, upaya untuk mengoptimalkan pendinginan juga dilakukan melalui teknologi baru yang dapat mengurangi efek panas dari sinar matahari langsung. Termasuk mengadopsi teknologi yang digunakan dalam Qatar FIFA World Cup 2022.
Pengembangan Situs Tanah Suci
Dalam sesi ini, Mohammad Al-Mejmaj, CEO dari Kidana Development Company, menyampaikan beberapa hal yang telah dan akan direncanakan untuk meningkatkan kenyamanan para jamaah di Mina.
Mina, yang dikenal sebagai “Kota Tenda Putih,” adalah salah satu lokasi penting dalam rangkaian ibadah haji. Sebagai tempat bermalam dan melontar jumrah, Mina menjadi pusat aktivitas jutaan jemaah setiap tahunnya.

Kidana Development Company adalah perusahaan yang didirikan pada Januari 2021 dan sepenuhnya dimiliki oleh Komisi Kerajaan untuk Kota Makkah dan Situs Suci. Perusahaan ini berperan sebagai pengembang utama situs-situs suci Islam, seperti Mina, Arafah, dan Muzdalifah. Tentunya pengembangan ini dengan tujuan meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan bagi para jamaah haji.
Salah satu proyek signifikan yang telah dilaksanakan oleh Kidana adalah pengembangan Jabal Al-Rahmah. Proyek itu mencakup penambahan ruang hijau dan tempat berteduh. Dan peningkatan infrastruktur untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan area tersebut.
Inovasi dalam Akomodasi di Mina
Kidana berencana melakukan beberapa pengembangan di Mina, yaitu :
- Pengurangan kepadatan dengan penambahan area seluas 50 ribu meter persegi. Dan penyediaan jalur baru bagi pejalan kaki. Hal ini untuk mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kenyamanan selama prosesi ibadah, terutama saat melontar jumrah di Jamarat yang sering menjadi titik kritis karena kerumunan besar.
- Pengembangan sistem penunjuk arah yang lebih efisien, seperti menambah jumlah penunjuk arah. Dan mengimplementasikan teknologi modern untuk memudahkan jamaah menemukan lokasi tenda atau jalur mereka dengan lebih mudah.
- Peningkatan fasilitas air minum dengan menyediakan 400 unit pendingin air minum di kawasan Mina. Hal ini untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi jamaah, mengingat suhu ekstrim di Mina yang dapat mencapai 50 derajat Celsius.
- Pembangunan toilet baru sebanyak 2000 unit di 61 kompleks toilet di Mina.
- Penjajakan solusi inovatif dengan menggunakan tenda bertingkat sebagai respon keterbatasan ruang di Mina.
- Dan penggunaan teknologi ramah lingkungan yang sejalan dengan Saudi Vision 2030. Beberapa hal yang dapat dilakukan di antaranya : penggunaan aspal daur ulang dalam perbaikan jalan, optimalisasi sistem pendingin, serta penyediaan fasilitas pengelolaan limbah yang lebih baik.

Fasilitas Kesehatan
Dalam kerangka Saudi Vision 2030, peningkatan fasilitas kesehatan menjadi prioritas utama. Pemerintah Saudi telah menyiapkan lebih banyak tenaga medis dan petugas keamanan di area haji. Ini sangat penting mengingat keragaman latar belakang kesehatan jamaah yang datang dari berbagai belahan dunia. Dengan adanya sistem pengelolaan limbah yang lebih baik dan penerapan teknologi canggih, diharapkan pengalaman haji dapat berlangsung lebih aman dan nyaman
Dengan berbagai upaya optimalisasi yang dilakukan, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kelancaran jamaah dalam melaksanakan ibadah tanpa harus mengorbankan kelestarian lingkungan.