 
        Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Nasaruddin Umar, menegaskan pentingnya pengintegrasian aspek filosofis dan tasawuf dalam bimbingan manasik haji. Menurutnya, manasik haji tidak hanya sekedar pelatihan teknis mengenai tata cara pelaksanaan ibadah haji saja. Tetapi juga harus melibatkan pemahaman mendalam mengenai dimensi spiritual dan filosofis ibadah tersebut.
Haji: Ibadah Penuh Makna, Tidak Terbatas Aspek Ritual
Menag menyatakan bahwa haji merupakan ibadah yang mengandung banyak makna, yang tidak hanya terbatas pada aspek ritual. Oleh karena itu, penting bagi jamaah haji untuk memahami filosofi dan makna di balik setiap gerakan dan langkah yang mereka lakukan selama prosesi haji.
Manasik haji perlu diperkaya dengan materi yang mendalami makna filosofis dan tasawuf, sehingga jamaah tidak hanya paham secara teknis, tetapi juga dapat merasakan kedalaman spiritual dalam ibadah ini.

Aspek Tasawuf Dalam Ibadah Haji
Menurut Menag, tasawuf memainkan peran penting dalam memperdalam penghayatan spiritual. Sebab, haji bukan hanya sekedar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aspek tasawuf mengajarkan kepada kita bagaimana memahami haji sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan melalui kebersihan hati, kesadaran diri, dan ketulusan dalam beribadah.
Perlunya Memperbaiki Modul Manasik Haji
Sebagai bagian dari komitmennya, Kementerian Agama (Kemenag) berencana untuk memperbaharui modul manasik haji, termasuk dengan menambahkan pembelajaran terkait filosofi haji dan pengajaran tasawuf. Modul yang lebih holistik ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh kepada para calon jamaah haji.
“Kita perlu memberikan up to date yang selama ini manasik kita terlalu fiqih oriented dan teknikal,” Ujar Menag.
“Kita ingin ada filosofinya didalamnya, ada sosiologisnya, dan yang yang paling penting adalah tasawufnya, sebab ini adalah peristiwa spritual dan apabila kering dengan spiritual kemabruan akan sangat susah dipertanggungjawabkan,” jelas Menag
“Maka itu saya mohon buku manasik itu diisi dengan filosofi, tasawuf hingga historisnya,” sambungnya.
Kementerian Agama juga berharap, dengan adanya pembaruan dalam kurikulum manasik haji ini, jamaah haji dapat lebih menghayati makna ibadah haji, bukan hanya sebagai kewajiban agama, tetapi sebagai perjalanan spiritual yang memiliki dimensi yang lebih dalam.
Baca juga: Shalat Tarawih Dilaksanakan Serentak Tadi Malam di Seluruh Arab Saudi, di sini.
Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia. Menag minta ada aspek filosofis dan tasawuf dalam manasik haji. Kementerian Agama Republik Indonesia. https://haji.kemenag.go.id/v5/detail/menag-minta-ada-aspek-filosofis-dan-tasawuf-dalam-manasik-haji
 
         
         
         
         
         
        