Sebentar lagi Arab Saudi akan merayakan salah satu hari besarnya. Setiap tanggal 22 Februari, Arab Saudi memperingati Founding Day (Hari Pendirian), sebuah perayaan nasional yang mengangkat akar sejarah, budaya, dan peradaban Kerajaan. Dan tahun 2025 menjadi tahun keempat perayaan ini sejak ditetapkan melalui Dekrit Kerajaan oleh Raja Salman bin Abdulaziz pada 27 Januari 2022. Perayaan hari tersebut menandai berdirinya Negara Saudi Pertama pada 1727 oleh Imam Muhammad bin Saud. Dan menjadi fondasi bagi berdirinya Kerajaan Arab Saudi modern.
Akar Sejarah: Dari Diriyah ke Persatuan Semenanjung Arab
Untuk diketahui, Founding Day merujuk pada peristiwa bersejarah pada 22 Februari 1727. Ketika Imam Muhammad bin Saud dinobatkan sebagai pemimpin Diriyah. Yaitu sebuah oasis di barat laut Riyadh. Dan di bawah kepemimpinannya, Diriyah berkembang menjadi pusat politik dan keagamaan, dengan Al-Qur’an dan Sunnah sebagai konstitusi negara. Negara Saudi Pertama ini bertahan hingga 1818 sebelum mengalami keruntuhan, namun menjadi cikal bakal kebangkitan kembali pada era Turki bin Abdullah (Negara Saudi Kedua) dan Raja Abdulaziz Al Saud (Negara Saudi Ketiga) pada 1902.
Raja Salman menegaskan bahwa penetapan Founding Day bertujuan mengingatkan masyarakat akan perjuangan tiga abad dalam membangun persatuan, stabilitas, dan keadilan di Semenanjung Arab. Sejarawan menyebut peristiwa ini sebagai momen krusial yang mengakhiri era konflik antar-suku dan membentuk identitas nasional yang kokoh.
Founding Day vs National Day: Dua Hari Besar yang Berbeda
Meski kerap disandingkan, Founding Day (22 Februari) dan Hari Nasional (23 September) memiliki makna berbeda. Founding Day merayakan pendirian negara pertama oleh Imam Muhammad bin Saud pada 1727, sementara Hari Nasional memperingati penyatuan Kerajaan Arab Saudi di bawah Raja Abdulaziz pada 1932. Keduanya menjadi hari libur resmi, tetapi Founding Day lebih menekankan warisan budaya, sedangkan Hari Nasional fokus pada pencapaian modern.
“Founding Day adalah pengakuan atas akar sejarah yang dalam, sementara Hari Nasional merayakan kesatuan bangsa di era modern,” jelas Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Esam Al Thaqafi, dalam wawancara dengan CNN Indonesia. Perbedaan ini tercermin dalam cara perayaan: Founding Day diisi kegiatan tradisional, sedangkan Hari Nasional kerap menampilkan konser atau parade modern.
Perayaan Meriah Saudi Founding Day di Tahun Lalu: Tradisi, Seni, dan Kebanggaan Nasional
Pada perayaan Hari Pendirian Saudi tahun 2024, Kementerian Kebudayaan menyelenggarakan serangkaian acara budaya dan sejarah yang berlangsung dari 21 hingga 26 Februari. Berikut adalah ringkasan jenis acara yang diadakan:
- The Founding Night: Diadakan pada 21 dan 22 Februari di Panggung Abu Bakr Salem di Boulevard City, Riyadh. Acara ini menawarkan perjalanan melalui waktu dengan pertunjukan puisi dan musik.
- Symphony of the Beginning: Diselenggarakan pada 25 dan 26 Februari di lokasi yang sama, menampilkan penyair terkenal Saudi dan Orkestra Nasional.
- The History Walk: Sebuah parade yang menampilkan 19 adegan yang menceritakan sejarah Arab Saudi dari awal hingga saat ini.
- The Founding Village: Diadakan di 14 kota dan gubernuran dari 22 hingga 24 Februari, termasuk Madinah, Hail, Tabuk, Arar, Dammam, Najran, Al-Baha, Sakaka, Al-Ahsa, Abha, Taif, Qassim, Jizan, dan Jeddah. Acara ini menawarkan pengalaman imersif yang menghidupkan narasi sejarah dan warisan budaya Kerajaan, merayakan 300 tahun sejarah.
Acara-acara ini mencerminkan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk memperingati momen penting dalam sejarah Saudi, mendorong kebanggaan nasional, dan menyoroti perjalanan berkelanjutan menuju kemajuan dan kemakmuran.
Dekrit Kerajaan dan Makna Strategis
Penetapan Founding Day tidak sekadar seremonial. Melalui Dekrit No. A/90, Raja Salman menegaskan pentingnya memelihara identitas nasional di tengah gelombang modernisasi. “Ini adalah pengingat bahwa Saudi bukan negara yang muncul tiba-tiba, tetapi hasil perjuangan panjang selama 300 tahun,” ujar sejarawan Abdulaziz Al-Harbi dalam wawancara dengan Saudi Gazette.
Dan sebagai penghubung antara masa lalu dan masa depan, Founding Day tidak hanya merayakan sejarah, tetapi juga menjadi momentum refleksi bagi masyarakat Saudi. Melalui tradisi, seni, dan pendidikan, Kerajaan berupaya menanamkan kebanggaan nasional pada generasi muda, sekaligus memperkenalkan kekayaan budayanya ke dunia internasional. Seperti disampaikan Putra Mahkota Mohammed bin Salman: “Kami adalah bangsa dengan sejarah panjang, dan Founding Day adalah bukti bahwa akar kami tetap kokoh menghadapi zaman.”
Baca juga: Jejak Arab Archives – KabarSaudi.com
Referensi:
- CNN Indonesia. (2022). Arab Saudi Punya Perayaan Baru 22 Februari Ini. Diambil dari https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220222105507-120-762300/arab-saudi-punya-perayaan-baru-22-februari-ini .
- Founding Day. (2025). Our Story. Diambil dari https://www.foundingday.sa/en .
- Saudinesia. (2024). Memahami Singkat Yaumul Tasis Kerajaan Arab Saudi Diambil dari https://saudinesia.id/akhbar/memahami-singkat-yaumul-tasis-kerajaan-arab-saudi/ .
- Saudi Gazette. (2024). Culture Ministry celebrates Founding Day with cultural and historical events. Diambil dari https://saudigazette.com.sa/article/640550 .