Festival Unta Putra Mahkota Tahun ini Diselenggarakan 2-12 September 2025 (Sumber: Arab News)
Di jantung Taif, sebuah kota bersejarah di Provinsi Makkah, Arab Saudi, ribuan unta dan pemiliknya berkumpul setiap tahun dalam sebuah perayaan yang bukan sekadar olahraga, tetapi manifestasi warisan budaya Arab yang mendalam. Festival Unta Putra Mahkota, yang kini memasuki edisi ketujuh, telah menjelma menjadi ajang budaya terbesar di dunia yang mengangkat identitas Arab Saudi melalui tradisi unta yang telah diwariskan selama berabad-abad.
Dari Lintasan Balap ke Panggung Budaya Global
Diselenggarakan oleh Federasi Unta Saudi dan didukung penuh oleh Kementerian Olahraga, festival ini pertama kali digelar pada 2018 dan langsung mencatat rekor dunia. Pada edisi 2023, lebih dari 100.000 unta berpartisipasi, melampaui jumlah kumulatif dari enam edisi sebelumnya. Festival ini juga telah masuk Guinness World Records sebagai ajang balap unta terbesar di dunia.
Namun, lebih dari sekadar angka, festival ini menjadi wadah pelestarian budaya Arab. Seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Olahraga Unta Saudi, Murdhi Al-Khamaali:
“Festival ini telah menghidupkan kembali memori budaya dan sejarah Taif, serta memadukan keragaman budaya Kerajaan, Teluk, dan dunia Arab. Ini bukan hanya olahraga, tapi gerakan ekonomi, sosial, dan budaya.”
Hadiah Besar untuk Menjaga Budaya
Festival ini menawarkan total hadiah lebih dari SAR 57 juta, termasuk Penghargaan Pedang Putra Mahkota senilai SAR 1,75 juta. Kategori balap mencakup berbagai usia dan jenis unta, seperti Mafarid, Haqayeq, Laqaya, Jazaa, Thanaya, Hail, dan Zamul. Bahkan tahun ini, untuk pertama kalinya, digelar Maraton Internasional Wanita bekerja sama dengan Federasi Balap Unta Internasional.
Fahad Ben Jouroh, seorang peserta veteran dari Hail, menyatakan:
“Balap unta punya atmosfernya sendiri. Semangat kompetisinya benar-benar unik.”

Warisan yang Dilestarikan, Bukan Sekadar Ditampilkan
Pemilihan Taif sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Kota ini dikenal sebagai salah satu ladang unta tertua di dunia Arab, dengan lanskap alam yang mendukung tradisi ini. Festival ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana memperkuat identitas nasional dan memperluas pemahaman global tentang budaya Arab Saudi.
Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, Menteri Olahraga, menegaskan:
“Putra Mahkota ingin mendukung semua cabang olahraga, termasuk balap unta kuno, sebagai upaya melestarikan keaslian dan keluhuran sejarah Kerajaan kita.”
Referensi:
- Saudipedia. (2025). Crown Prince Camel Festival. Diambil dari https://saudipedia.com/en/article/518/culture/festivals/crown-prince-camel-festival.
- SPA. (2025). Crown Prince Camel Festival Kicks Off Race for Men and Women Tomorrow. Diambil dari https://www.spa.gov.sa/en/N2391906.
- Alshammari, H. (2025). Taif camel racing festival attracts 100,000 animals. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2614386/saudi-arabia.
- SPA. (2025). From Sport to Global Phenomenon: Crown Prince Camel Festival Promotes Arab Culture. Diambil dari https://www.spa.gov.sa/en/N2391726.