RIYADH — Arab Saudi mengumumkan “Deklarasi Riyadh” yang berfokus pada penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang inklusif, inovatif, dan berdampak positif bagi semua. Deklarasi ini disampaikan oleh Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi, Abdullah Alswaha, pada pembukaan sesi ke-19 Internet Governance Forum (IGF) yang diselenggarakan oleh PBB di Riyadh.
Forum tersebut bertujuan untuk mempromosikan kerja sama digital antara pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, wirausahawan, dan inovator di seluruh dunia.
Alswaha menyampaikan bahwa deklarasi ini terwujud berkat dukungan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Mohammed bin Salman. Deklarasi ini menyoroti pentingnya teknologi AI dalam meningkatkan akses digital, literasi digital, menghadapi tantangan global, serta mendorong nilai ekonomi global.
Deklarasi Riyadh juga menekankan peran AI dalam mendukung pembangunan berkelanjutan, melindungi lingkungan, meningkatkan kesehatan masyarakat, serta mendorong inklusi ekonomi.
Alswaha menjelaskan bahwa di bawah kepemimpinan Putra Mahkota, Arab Saudi mengadopsi pendekatan proaktif dalam pengembangan AI. Visi Saudi 2030 menetapkan komitmen untuk memimpin transformasi global dalam bidang ini.
Arab Saudi juga berkomitmen mengatasi tantangan utama seperti ketimpangan akses terhadap algoritma, data, dan sumber daya komputasi. Negara ini bekerja untuk meningkatkan keadilan dan keandalan algoritma AI serta meminimalkan kesalahan yang dapat berdampak negatif pada individu atau masyarakat.
Selain itu, Arab Saudi memprioritaskan inklusivitas dalam desain dan penggunaan teknologi AI, serta mendorong praktik data yang bertanggung jawab dan aman, dengan tujuan memanfaatkan data demi kebaikan masyarakat, demikian laporan Saudi Press Agency.
Sumber : https://saudigazette.com.sa/article/647897