Ilustrasi Polusi Plastik (Sumber pexels.com)
Para ilmuwan di Arab Saudi telah mengembangkan teknologi baru yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu atasi masalah polusi mikroplastik. Teknologi ini berupa peptida, yaitu fragmen protein kecil yang dirancang khusus menggunakan AI, yang mampu menempel pada partikel plastik dan mempermudah proses pembersihan polusi plastik di air.
Apa Itu Mikroplastik?
Mikroplastik adalah potongan plastik kecil berukuran kurang dari lima milimeter yang kini ditemukan di mana-mana—mulai dari lautan, sungai, hingga tubuh manusia. Karena ukurannya yang sangat kecil, mikroplastik sulit dibersihkan dan dapat bertahan di lingkungan selama ratusan tahun, membahayakan kesehatan manusia dan ekosistem.
Solusi dari Arab Saudi
Para peneliti menggunakan teknologi AI untuk menciptakan peptida yang bisa menempel pada mikroplastik dengan sangat efektif. Menurut Abdulelah Al-Shehri, seorang profesor di King Saud University, AI memungkinkan mereka menemukan urutan protein yang sebelumnya sulit dideteksi. Hasilnya, peptida ini mampu membersihkan mikroplastik hingga 34% lebih baik dibandingkan metode tradisional.
Peptida ini tidak hanya efektif tetapi juga ramah lingkungan karena terbuat dari bahan biodegradable yang dapat terurai secara alami.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Peptida ini diuji di laboratorium dan terbukti bekerja dengan baik dalam mengikat partikel mikroplastik. Dengan bantuan AI, para peneliti dapat memastikan bahwa peptida ini memiliki afinitas tinggi terhadap plastik, sehingga proses pembersihannya menjadi lebih cepat dan efisien.
Namun, tantangan berikutnya adalah memproduksi peptida ini dalam jumlah besar agar bisa digunakan secara luas. Selain itu, para ilmuwan juga harus memastikan bahwa teknologi ini tetap efektif di berbagai jenis air, seperti air laut atau air limbah.
Manfaat Besar untuk Masa Depan
Teknologi ini memiliki banyak potensi aplikasi. Misalnya:
- Bisa digunakan untuk mendeteksi polusi plastik di air.
- Membantu membersihkan air melalui sistem filtrasi.
- Mendukung penguraian plastik dengan cara alami.
Bagi Arab Saudi, inovasi ini sangat penting karena negara tersebut sedang berusaha mencapai tujuan keberlanjutan sambil tetap menjadi pemimpin dalam industri petrokimia. Teknologi ini bisa diterapkan di instalasi pengolahan air limbah di kota-kota besar seperti Riyadh dan Jeddah.
Meski menjanjikan, para ahli menekankan bahwa teknologi ini bukanlah solusi utama untuk masalah plastik. Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai tetap menjadi langkah paling penting. Selain itu, diperlukan peraturan ketat agar teknologi ini aman digunakan tanpa membahayakan lingkungan.
Baca juga: Arab Saudi Pimpin Inisiatif Global untuk Selamatkan Terumbu Karang
Referensi:
- Hussain, W. (2025). How researchers in Saudi Arabia leveraged AI in the fight against plastic pollution. Diambil dari https://www.arabnews.com/node/2595094/saudi-arabia .