
RIYADH – Arab Saudi memperkuat perannya di pasar penawaran umum perdana (IPO) Gulf Cooperation Council (GCC) pada tahun 2024, dengan mengumpulkan $4,1 miliar dari 42 pencatatan, jumlah tertinggi di kawasan tersebut.
Menurut laporan terbaru dari The Kuwait Financial Centre, yang juga dikenal sebagai Markaz, kawasan GCC mengalami peningkatan sebesar 23 persen dalam hasil IPO dibandingkan tahun 2023, dengan total mencapai $13,2 miliar dari 53 penawaran publik.
Peningkatan ini signifikan dibandingkan dengan $10,7 miliar yang dihimpun melalui 46 pencatatan pada tahun sebelumnya.
Arab Saudi menyumbang 31 persen dari total hasil IPO di kawasan tersebut, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah Uni Emirat Arab (UEA). Bursa Saudi, Tadawul, mencatat 14 IPO di pasar utamanya, yang secara kolektif menghasilkan $3,8 miliar. Sementara itu, pasar paralel, Nomu, mencatat 28 IPO dengan total pendapatan $297 juta.
“IPO di Arab Saudi, baik di pasar utama maupun paralel, mencatat kinerja pasca-pencatatan tertinggi dibandingkan pasar GCC lainnya,” ungkap laporan Markaz.
IPO terbesar di Arab Saudi tahun ini termasuk Dr. Soliman Fakeeh Hospital, Almoosa Health Group, dan Nice One, yang semuanya menarik minat investor yang signifikan.
Sektor Energi dan Konsumen Dominasi Pasar IPO
Sektor energi menjadi sektor dengan kinerja terbaik, menghasilkan $3,7 miliar atau sekitar 28 persen dari total hasil IPO di kawasan tersebut. Hal ini didukung oleh minat investor yang kuat terhadap NMDC Energy dari Abu Dhabi, OQ Exploration and Production, serta OQ Base Industries dari Oman
Sektor konsumen pokok menempati urutan kedua dengan raihan $3,1 miliar atau 24 persen dari total hasil IPO, dengan perusahaan seperti Lulu Retail Holdings, Spinneys, dan Saudi Modern Mills Co. menjadi yang paling menonjol.
Sementara itu, sektor konsumen diskresioner mengumpulkan $2,7 miliar atau 20 persen dari total hasil, dengan IPO besar seperti Talabat, Nice One, dan Abu Dhabi National Hotels Catering.
Sektor kesehatan menghasilkan $1,4 miliar atau 10 persen dari total hasil, yang didukung oleh penawaran dari Dr. Soliman Fakeeh Hospital dan Almoosa Health Group di Arab Saudi.
Sektor industri menghasilkan $877 juta dari 11 penawaran, sementara sektor jasa keuangan menyumbang 5 persen, teknologi 4 persen, dan utilitas serta material masing-masing 1 persen dari total hasil.
UEA Memimpin Pasar IPO GCC
Untuk tahun ketiga berturut-turut, UEA memimpin pasar IPO GCC, mengumpulkan total $6,4 miliar atau 49 persen dari total hasil IPO di kawasan tersebut.
Bursa Sekuritas Abu Dhabi (ADX) menyumbang $3,6 miliar dari empat IPO, termasuk NMDC Energy dan Lulu Retail Holdings. Sementara itu, Pasar Keuangan Dubai (DFM) mencatat IPO dari Talabat, Parkin Co., dan Spinneys, yang secara kolektif menghasilkan $2,8 miliar.
Pertumbuhan IPO di Oman, Kembalinya Kuwait
Oman mencatat pertumbuhan IPO yang signifikan dengan total pendapatan $2,5 miliar, yang merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah negara tersebut. IPO terbesar di Oman termasuk OQ Exploration and Production (OQEP) yang mengumpulkan $2 miliar, menjadikannya IPO terbesar dalam sejarah Oman.
Kuwait kembali ke pasar IPO setelah dua tahun, dengan IPO Beyout Investment Group Holding yang mengumpulkan $147 juta di Boursa Kuwait. Sementara itu, Bahrain juga mencatat aktivitas IPO dengan Al Abraaj Restaurants Group yang menghasilkan $24 juta, menandai IPO pertama Bahrain sejak 2018.
Kinerja Positif Pasca-Pencatatan
Laporan Markaz mengungkapkan bahwa lebih dari 59 persen IPO GCC mengalami lonjakan harga saham dalam 30 hari pertama pasca-pencatatan.
Arab Saudi mencatat kinerja pasca-pencatatan tertinggi, didorong oleh sektor teknologi, kesehatan, dan konsumen. Salah satu IPO yang menonjol adalah Miahona Co., yang harga sahamnya melonjak 147 persen dalam satu bulan pertama setelah pencatatan.
Namun, beberapa IPO mengalami penurunan, seperti Pan Gulf Marketing Co., yang sahamnya turun 35 persen pasca-pencatatan di Nomu pada Februari 2024.
Proyeksi IPO di Masa Depan
Arab Saudi diperkirakan akan mempertahankan momentum IPO yang kuat dengan lebih dari 50 IPO yang direncanakan dalam dua tahun ke depan. Tujuh IPO telah mendapatkan persetujuan regulasi dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2025.
Markazy ang didirikan pada tahun 1974 adalah lembaga manajemen aset dan perbankan investasi terkemuka di kawasan MENA, dengan aset yang dikelola sebesar $4,56 miliar per September 2024.
Sumber : https://www.arabnews.com/node/2586998/business-economy