
Di tengah pesatnya modernisasi ibu kota Arab Saudi, Souq Al-Zal di Riyadh tetap berdiri kokoh sebagai simbol sejarah dan budaya bangsa. Pasar tradisional ini bukan sekadar tempat berbelanja, melainkan ruang hidup yang menjaga warisan budaya Arab klasik di tengah kemegahan gedung pencakar langit dan pusat perbelanjaan modern.
Jejak Sejarah yang Panjang
Didirikan pada awal abad ke-20, Souq Al-Zal merupakan salah satu pasar tertua di Riyadh. Berlokasi di kawasan Qasr Al-Hukm (Istana Pemerintahan Lama), pasar ini dahulu menjadi pusat perdagangan utama di mana para pedagang dari seluruh Jazirah Arab bertemu untuk menjual berbagai barang karavan seperti kain, rempah, parfum, dan kerajinan tangan.
Nama “Al-Zal” berasal dari istilah Arab yang merujuk pada jenis karpet tradisional yang banyak dijual di sana. Hingga kini, pasar ini masih mempertahankan arsitektur lamanya — lorong sempit, dinding bata berwarna tanah, dan gerbang kayu berukir yang menggambarkan sentuhan desain Hijazi klasik.
Surga Barang Antik dan Kerajinan Tangan
Bagi pencinta sejarah dan kolektor, Souq Al-Zal adalah destinasi wajib. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang antik, mulai dari pedang tradisional (janbiya), teko kopi Arab (dallah), koin kuno, tasbih dari batu amber, hingga karpet buatan tangan dari berbagai wilayah Arab.
Selain itu, banyak toko menjual pakaian tradisional Saudi seperti thobe, abaya, dan bisht dengan bordiran emas khas. Uniknya, para pedagang masih mempertahankan metode tawar-menawar tradisional, memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Aroma Oud dan Warisan Parfum Arab
Salah satu daya tarik utama Souq Al-Zal adalah toko-toko parfum tradisional yang menjual minyak oud, musk, dan amber. Aroma khas ini telah menjadi simbol kemewahan dan bagian penting dari budaya Arab Saudi.
Banyak penjual meracik parfum mereka secara manual, menggunakan resep turun-temurun yang telah diwariskan selama beberapa generasi. Tak heran, aroma khas yang menyelimuti pasar ini menambah nuansa magis dan nostalgia bagi pengunjung.
Warisan Budaya di Tengah Modernitas Riyadh
Souq Al-Zal bukan hanya tempat berdagang, tetapi juga pusat pelestarian budaya Riyadh. Melalui program Vision 2030, pemerintah Arab Saudi terus melestarikan kawasan ini sebagai bagian dari warisan sejarah nasional.
Berbagai festival budaya sering digelar di sekitar pasar, menampilkan musik tradisional, seni kaligrafi, dan tarian pedang Ardah, yang menjadi simbol identitas nasional Saudi. Souq Al-Zal pun bertransformasi menjadi ruang interaksi antara masa lalu dan masa kini — tempat di mana nilai-nilai tradisional terus hidup di tengah modernisasi.
Souq Al-Zal sebagai Daya Tarik Wisata Budaya
Kunjungan ke Riyadh belum lengkap tanpa menjejakkan kaki di Souq Al-Zal. Banyak wisatawan menganggapnya sebagai tempat terbaik untuk mengenal budaya Saudi secara langsung — mulai dari cara berinteraksi dengan pedagang hingga menikmati suasana pasar Arab tempo dulu.
Lokasi pasar yang strategis, berdekatan dengan Benteng Masmak (Masmak Fortress) — salah satu situs bersejarah terpenting di Riyadh — menjadikannya bagian penting dari rute wisata budaya utama di ibu kota Arab Saudi.
Souq Al-Zal Riyadh adalah perpaduan sempurna antara masa lalu dan masa kini — tempat di mana sejarah, budaya, dan ekonomi rakyat berpadu dalam harmoni. Di tengah kemajuan teknologi dan urbanisasi, pasar ini tetap menjadi jendela menuju jiwa autentik Arab Saudi.
Kunjungan ke Souq Al-Zal bukan hanya pengalaman berbelanja, tetapi juga perjalanan spiritual untuk memahami akar budaya yang membentuk identitas Kerajaan.
Referensi
- Saudi Press Agency. (2024). Souq Al-Zal: The Oldest Market in Riyadh Preserving Saudi Heritage. Diakses dari https://www.spa.gov.sa
- Arab News. (2025). Exploring Souq Al-Zal: A Journey Through Riyadh’s Cultural Heart. Diakses dari https://www.arabnews.com
- Saudi Tourism Authority. (2025). Souq Al-Zal Riyadh. Diakses dari https://www.visitsaudi.com