Keffiyeh, Shemagh, dan Ghutra
Keffiyeh, shemagh, dan ghutra adalah nama-nama penutup kepala tradisional pria Arab yang memiliki sejarah panjang dan beragam makna budaya. Ketiga istilah ini sering digunakan secara bergantian, meski ada perbedaan jelas dalam motif, warna, serta simbolismenya. Dahulu, fungsinya utama adalah melindungi dari panas terik, debu, dan pasir di wilayah Arab, namun kini maknanya berkembang jauh melampaui fungsi praktis semata.
Keffiyeh: Akar Sejarah & Simbol Perjuangan
Keffiyeh (كُوفِيَّة) adalah sebutan umum untuk kain berbentuk persegi, biasanya terbuat dari katun, yang dikenal luas sebagai pelindung kepala atau leher. Motif yang paling ikonik adalah kotak-kotak hitam-putih, dikenal sebagai keffiyeh Palestina, simbol kuat identitas dan perlawanan rakyat Palestina, terutama sejak era Revolusi Arab tahun 1936. Di masa lalu, keffiyeh dipakai oleh berbagai kalangan di Timur Tengah, baik muslim maupun Kristen, dan dipercaya memiliki akar sejarah hingga peradaban Sumeria dan Babilonia. Kini, keffiyeh juga menjadi aksesori mode global dan pernyataan solidaritas, meskipun kian menuai kontroversi apabila dipakai di luar konteks budaya aslinya.

Shemagh: Warna, Asal, dan Identitas Regional
Shemagh (شماغ), yang juga dikenal sebagai hattah, khas dengan motif kotak merah-putih serta hiasan rumbai (tassel). Di Yordania, shemagh merah-putih menjadi simbol nasional dan identitas budaya, di mana ukuran rumbai bahkan menunjukkan status sosial pemakai. Di Arab Saudi, shemagh sangat populer dan telah menjadi bagian integral pakaian pria sejak 1970-an. Shemagh juga kerap diasosiasikan dengan gaya berpakaian Bedouin dan penjelajah gurun.
Gaya berpakaian Bedouin mengacu pada cara berpakaian tradisional suku Badui (Bedouin), yaitu kelompok nomaden Arab yang hidup di wilayah gurun. Gaya berpakaian ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan gurun yang panas di siang hari dan dingin di malam hari, serta kebutuhan akan perlindungan dari pasir dan angin kencang.

Ghutra: Simbol Formalitas dan Kesederhanaan
Ghutra (غترة) adalah kain persegi polos, berwarna putih dan berbahan katun tipis. Ini adalah varian paling formal, sangat melekat dengan gaya busana pria di Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan negara-negara Teluk lainnya. Ghutra dipakai dengan cara dilipat segitiga dan diikat menggunakan agal (talik hitam bundar). Selain warna putih klasik, kadang ditemukan ghutra bermotif kuning atau putih dengan tekstur berbeda untuk musim dingin. Ghutra melambangkan kemurnian, prestise, dan digunakan di berbagai acara resmi maupun religius di negara-negara Teluk.

Ringkasan Perbedaan: Keffiyeh, Shemagh, dan Ghutra
| Fitur | Keffiyeh | Shemagh | Ghutra |
| Warna/Motif | Hitam-putih kotak/net | Merah-putih kotak, tassel tebal | Putih polos (kadang kuning/putih) |
| Wilayah Umum | Palestina, Levant (Yordania, Irak) | Yordania, Saudi, Bedouin, Irak | Negara Teluk (Saudi, UEA, dll) |
| Simbolisme | Perlawanan, identitas Palestina | Identitas nasional/tribal, status | Formalitas, kemurnian, prestise |
| Cara Pakai | Kepala/leher, segitiga (+ agal) | Kepala, dengan agal | Kepala, segitiga, dengan agal |
| Kaitan Mode | Politikal, fashion global | Tradisional, fungsional, kasual/modis | Resmi, bisnis, acara keagamaan |
Mode, Kontroversi, dan Fenomena Global
Popularitas keffiyeh, shemagh, dan ghutra kini meningkat tajam, menembus dunia fashion internasional dari Eropa hingga Asia Timur dan Amerika. Namun, fenomena ini juga memicu perdebatan terkait apropriasi budaya, terutama ketika motif keffiyeh digunakan sekadar sebagai aksesori fashion tanpa memahami makna historis atau politisnya. Bagi banyak orang di Timur Tengah, ketiga jenis scarf ini tetap menjadi lambang identitas, warisan, serta ikatan pada tanah air dan tradisi mereka.
Memahami keffiyeh, shemagh, dan ghutra tak sekadar soal mode atau busana, namun juga mengenal lebih dalam sejarah, identitas, sampai perjuangan masyarakat Arab. Setiap simpul dan lipatan pada kain ini membawa narasi panjang, dari padang pasir ke panggung dunia, dari simbol proteksi menjadi pernyataan eksistensi budaya yang terus hidup dan berkembang.
Baca juga: Mengenal Budaya dan Masyarakat di Arab Saudi – KabarSaudi.com
Referensi:
- Wikipedia. (2025). Keffiyeh. Diambil dari https://en.wikipedia.org/wiki/Keffiyeh.
- Penn, L. (2020). The Keffiyeh, the Shemagh, and the Ghutra. Diambil dari https://www.arabamerica.com/the-keffiyeh-the-shemagh-and-the-ghutra/.
- Saudipedia. (2025). What Is the Difference Between Shemagh and Ghutra? Diambil dari https://saudipedia.com/en/article/4690/society/garments-and-accessories/what-is-the-difference-between-shemagh-and-ghutra.