Mawar Taif (Sumber: listmag.com)
Praktik budaya yang terkait dengan bunga mawar Taif resmi tercatat dalam Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tahun 2024. Pengakuan ini menegaskan posisi mawar Taif sebagai bagian integral dari identitas budaya masyarakat di wilayah Taif, Arab Saudi, serta sebagai simbol keindahan dan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad.
Tradisi dan Makna Bunga Mawar Taif
Di Taif, praktik budidaya mawar telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Dari Desember hingga Februari, para petani memupuk, menyiram lahan, memangkas semak mawar, dan menanam stek. Musim panen dimulai pada Maret dan berlangsung selama 35 hingga 45 hari. Pada masa panen, petani bersama keluarga dan teman-temannya memetik bunga mawar di pagi hari, lalu membawanya ke pasar lokal untuk dijual atau ke rumah untuk didistilasi menjadi air mawar dan minyak esensial.
Air mawar dan minyak esensial dari Taif digunakan dalam produk kecantikan, obat tradisional, hidangan khas, hingga minuman. Salah satu tradisi unik adalah melempar bunga mawar segar atau kelopaknya di depan tamu sebagai bentuk penghormatan dan sambutan hangat. Bunga mawar dan air mawar juga kerap dijadikan hadiah untuk keluarga dan teman, bahkan hingga ke luar wilayah Taif.
Pengetahuan tentang budidaya mawar diturunkan secara turun-temurun, dengan anak-anak membantu orang tua mereka dalam proses penanaman, panen, distilasi, dan pembuatan produk mawar. Selain itu, organisasi dan koperasi lokal juga rutin mengadakan pelatihan budidaya mawar Taif untuk memperkuat keterampilan masyarakat.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Industri mawar Taif telah berkembang pesat dan menjadi sumber pendapatan penting bagi masyarakat setempat. Saat ini, terdapat lebih dari 910 peternakan mawar di wilayah Taif yang menghasilkan sekitar 550 juta bunga mawar setiap tahunnya. Industri ini mendukung lebih dari 70 pabrik yang memproduksi lebih dari 80 produk berbasis mawar, termasuk minyak mawar termahal di dunia.
Nilai investasi industri mawar Taif diperkirakan mencapai lebih dari 64 juta riyal Saudi per tahun. Selain dari segi ekonomi, praktik budaya ini juga memperkuat kohesi sosial dan menjadi bagian dari ritual sosial dan keagamaan di Taif, termasuk dalam tradisi pencucian Ka’bah di Makkah.
Pengakuan UNESCO dan Upaya Pelestarian
Pengakuan UNESCO terhadap praktik budaya terkait mawar Taif diumumkan oleh Pangeran Badr bin Abdullah bin Farhan, Menteri Kebudayaan Arab Saudi. Dia menekankan bahwa dukungan penuh dari Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah memperkuat posisi budaya Saudi di panggung dunia. Pendaftaran ini juga mencerminkan komitmen Arab Saudi dalam melestarikan warisan budaya takbenda dan menjamin keberlanjutannya untuk generasi mendatang.
Upaya pelestarian dilakukan melalui transmisi pengetahuan dalam keluarga, pelatihan oleh koperasi, serta dukungan negara berupa festival, pembangunan waduk, pembersihan sumur, dan pelatihan distilasi mawar. Masyarakat lokal juga terlibat aktif dalam proses pendataan dan penelitian terkait tradisi ini.
Festival Mawar Taif dan Daya Tarik Global
Setiap tahun, masyarakat Taif merayakan musim panen mawar dengan Festival Mawar Taif. Festival ini menjadi ajang berkumpulnya masyarakat untuk memetik mawar bersama, memperkuat ikatan sosial, dan memperkenalkan produk mawar Taif kepada dunia. Mawar Taif kini menjadi salah satu simbol budaya Arab Saudi yang diakui secara internasional, bersama dengan kopi Arab, falconry, dan tenun Sadu.

Baca juga: Taif, Penjaga Warisan Kuda Arab yang Mendunia – Jelajah Saudi – KabarSaudi.com
Referensi:
- SPA. (2024). Saudi Arabia Inscribes Cultural Practices Related to Taif Roses on UNESCO’s Intangible Cultural Heritage List. Diambil dari https://spa.gov.sa/en/N2219132.
- UNESCO. (2024). Cultural practices related to Taif roses. Diambil dari https://ich.unesco.org/en/RL/cultural-practices-related-to-taif-roses-02089.
- List. (2024). Taif roses have been declared a cultural treasure UNESCO. Diambil dari https://www.listmag.com/en/see-and-do/art-and-culture/taif-roses-inscribed-treasure-UNESCO.