
Arab Saudi mengumumkan penangguhan sementara penerbitan visa kerja, khususnya visa kerja blok (block work visa) untuk warga negara dari 14 negara. Negara-negara yang dimaksud adalah India, Pakistan, Bangladesh, Nigeria, Mesir, Aljazair, Sudan, Ethiopia, Tunisia, Indonesia, Irak, Yordania, Yaman, dan Maroko. Keputusan ini berlaku hingga akhir Juni 2025 dan berdampak signifikan pada industri yang sangat bergantung pada tenaga kerja migran.
Apa Itu Visa Kerja Blok?
Visa kerja blok adalah kuota yang sudah disetujui sebelumnya, memungkinkan perusahaan di Arab Saudi merekrut pekerja asing dalam jumlah besar. Sistem ini kini dihentikan sementara di platform manajemen tenaga kerja Arab Saudi, Qiwa, sehingga perusahaan tidak lagi dapat memperoleh kuota baru atau bahkan memproses lamaran yang sebelumnya sudah disetujui.
Dampak pada Perusahaan dan Pekerja
Perusahaan yang biasa merekrut dari 14 negara tersebut kini tidak bisa mendapatkan kuota baru, dan bahkan kuota yang sudah disetujui sebelumnya bisa mengalami penundaan pemrosesan. Hal ini menyebabkan operasional perusahaan, terutama di sektor konstruksi dan pekerjaan rumah tangga, terpaksa dihentikan sementara. Pekerja yang sudah mengajukan visa kerja pun berisiko mengalami penundaan atau penolakan, sementara mereka yang sudah memiliki visa kerja tapi belum masuk ke Arab Saudi mungkin menghadapi pembatasan tambahan di perbatasan.

Latar Belakang dan Tujuan Kebijakan Penangguhan Visa Kerja
Kebijakan ini sejalan dengan program Saudisasi, yaitu upaya pemerintah Arab Saudi untuk meningkatkan lapangan kerja bagi warga lokal dengan memperluas kuota tenaga kerja Saudi di berbagai sektor, seperti pariwisata. Kuota ini diharapkan akan terus meningkat dari tahun 2026 hingga 2028. Selain itu, penangguhan visa kerja blok ini bertepatan dengan musim haji, yang juga berdampak pada permintaan transportasi dan pelayanan di bandara.
Penangguhan ini menimbulkan ketidakpastian besar bagi perusahaan yang mengandalkan tenaga kerja asing, khususnya di bidang konstruksi dan jasa rumah tangga. Selain itu, terdapat pembatasan tambahan seperti penundaan izin kunjungan keluarga dan penangguhan sementara aplikasi visa umrah selama musim puncak, yang juga berlaku bagi warga negara dari 14 negara tersebut.
Saran bagi Calon Pekerja
Pihak berwenang menyarankan calon pekerja untuk memastikan kelayakan visa mereka dengan maskapai penerbangan atau perwakilan Arab Saudi sebelum melakukan perjalanan. Sementara itu, agen perekrutan disarankan untuk mempersiapkan waktu pemrosesan yang lebih lama dan terus memperbarui klien tentang perubahan persyaratan.
Arab Saudi tetap menjadi tujuan utama pekerja migran, terutama dari Afrika dan Asia, yang uang hasil kerjanya sangat penting bagi keluarga dan perekonomian negara asal mereka. Meskipun kondisi kerja di Arab Saudi sering dikritik karena sistem Kafala yang dianggap membatasi kebebasan pekerja, kebutuhan ekonomi tetap mendorong migrasi.
Referensi:
- Dowdall, M. (2025). Saudi Arabia suspends block work visas for 14 nations. Diambil dari https://www.aviationbusinessme.com/travel/saudi-arabia-suspends-block-work-visas-for-14-nations.
- Business Today. (2025). Work visa suspension: Saudi Arabia halts quotas for 14 nations, including India, disrupting migrant labour pipeline. Diambil dari https://www.businesstoday.in/nri/visa/story/work-visa-suspension-saudi-arabia-halts-quotas-for-14-nations-including-india-disrupting-migrant-labour-pipeline-479495-2025-06-08.
- Dhawan, S. (2025). Saudi Arabia suspends block work visas to Indians, other foreign workers. Diambil dari https://www.financialexpress.com/business/investing-abroad-saudi-arabia-temporarily-halts-granting-of-block-work-visas-to-indian-other-foreign-workers-3872131/.