
Penjualan e-commerce di Arab Saudi mencatatkan lonjakan signifikan pada Desember 2024, didorong oleh meningkatnya penggunaan kartu Mada sebagai metode pembayaran utama. Data terbaru dari Otoritas Moneter Arab Saudi (SAMA) menunjukkan bahwa transaksi online menggunakan kartu Mada meningkat sebesar 25% dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Menurut Bank sentral Saudi (SAMA), transaksi ini mencakup belanja online, pembelian dalam aplikasi, dan e-wallet, tetapi tidak termasuk kartu kredit Visa atau Master Card.
Kartu Mada, sebagai alat pembayaran nasional, mendukung transaksi tanpa uang tunai dengan teknologi NFC untuk keamanan tinggi. Desember juga mencatat kenaikan 29,3 persen jumlah transaksi e-commerce, mencapai 101 juta. Kartu Mada, yang merupakan jaringan pembayaran domestik Arab Saudi, telah menjadi salah satu alat pembayaran paling populer di negara ini. Dengan integrasi yang semakin luas di berbagai platform e-commerce, penggunaannya terus meningkat, terutama selama periode belanja akhir tahun. Lonjakan ini juga didukung oleh kampanye promosi besar-besaran yang dilakukan oleh berbagai platform online untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Tren ini didukung oleh populasi muda yang terhubung secara digital. Dengan tingkat penetrasi smartphone 98 persen, Arab Saudi melampaui negara maju seperti AS (90 persen) dan Inggris (80 persen). Meningkatnya pendapatan per kapita, yang diproyeksikan IMF naik 15,95 persen hingga 2029, mendorong daya beli masyarakat untuk barang fesyen, peralatan rumah tangga, dan elektronik.
Fesyen dan Peran dalam Pertumbuhan E-Commerce
Fesyen menjadi pendorong utama pasar e-commerce Saudi, dengan nilai hampir $4 miliar pada 2023 dan diperkirakan mencapai $7 miliar pada 2028. Kampanye seperti 100 Saudi Brands mempromosikan desainer lokal di pasar global. Inovasi seperti virtual try-on juga membuka peluang baru.
Platform media sosial, seperti Instagram dan Snapchat, memainkan peran penting. Laporan mencatat bahwa 50-60 persen wanita Saudi menggunakan platform ini untuk mencari inspirasi fesyen, sementara pria sering mengandalkan YouTube.
Infrastruktur Digital yang Maju
Arab Saudi telah menginvestasikan $24,8 miliar dalam ekosistem digital selama enam tahun terakhir. Dengan cakupan 5G nasional sebesar 77 persen dan 94 persen di Riyadh, negara ini memimpin kawasan MENA dalam konektivitas.
Pemain besar e-commerce seperti Noon, Amazon, dan Jarir mempercepat pertumbuhan dengan memanfaatkan pusat logistik lokal untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan pengiriman cepat. Upaya ini juga didukung oleh regulasi pemerintah yang bertujuan untuk mengubah 70 persen transaksi menjadi digital, didukung platform seperti Tabby, Tamara, dan Apple Pay.
Dengan langkah ini, Arab Saudi memperkokoh posisinya sebagai pusat regional e-commerce, memadukan inovasi lokal dan global untuk mendukung ekonomi digital
Prospek Masa Depan
Melihat tren saat ini, para ahli memperkirakan bahwa penjualan e-commerce di Arab Saudi akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Dengan adopsi teknologi yang semakin tinggi dan penetrasi internet yang luas, e-commerce diprediksi akan menjadi salah satu pilar utama ekonomi digital negara tersebut.
Dengan demikian, lonjakan penggunaan kartu Mada pada Desember 2024 menjadi bukti nyata keberhasilan transformasi digital di Arab Saudi. Ini juga menunjukkan bagaimana preferensi konsumen mulai bergeser menuju transaksi digital yang lebih praktis dan efisien.
Sumber : https://www.arabnews.com/node/2582938/business-economy